LARANTUKA, FLORESPOS.net-Kawasan wisata bahari Pantai Rako di Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah tampak tidak terurus dengan baik.
Padahal, pantai yang menyuguhkan keunikan gulungan ombak dan gelombang berbusa putih cocok untuk selancar dan menyaksikan matahari terbenam itu merupakan salah titik lokasi Festival Bale Nagi tahun 2019.
Pantauan langsung, Sabtu (17/8/2024), saat Florespos.net bersama sejumlah wartawan meliput apel bahari HUT Kemerdekaan RI ke-79, di Desa Pantai Oa, Kecamatan Wulanggitang, kawasan wisata Pantai Rako tampak tidak terurus baik.
Kawasan Pantai Wisata Rako hanya berjarak sekitar 300 meter dari Desa Pantai Oa.
Di kawasan wisata Pantai Rako, ada gazebo, lopo-lopo yang atapnya rusak dan tiang kayu tampak roboh. Ada beberapa tempat duduk dari kayu tidak tertata dan sudah reyot. Rumput liar tumbuh di kawasan Pantai Rako.
Saat berada di lokasi, Florespos.net dan sejumlah wartawan tidak melihat ada pengelola. Saat itu, hanya beberapa pengunjung baru saja menikmati pesona pantai dan berselfiria di bibir Pantai Wisata Rako.
“Sudah dua kali dalam tahun ini, kami ke Pantai Rako. Seperti ini saja. Tidak ada perubahan,” kata beberapa pengunjung yang menikmati pesona pantai kepada wartawan sambil meninggalkan kawasan Pantai Wisata Rako.
Masalah Akses Jalan
Secara terpisah, Sekretaris Desa Pantai Oa, Nikolaus Tapun kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024) mengatakan, Pantai Oa dan Pantai Rako menjadi lokasi atau titik kegiatan Festival Bale Nagi yang digelar Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur.
Menurut Nikolaus Tapun, masalah utama yang dihadapi masyarakat setempat, yakni mengenai infrastruktur jalan dari dan ke lokasi wisata Desa Pantai Oa dan Pantai Rako.
Nikolaus Tapun menduga belakangan ini, pengunjung atau wisatawan sangat minim datang berwisata mungkin karena jalan dalam kondisi rusak berat menuju Pantai Oa dan Pantai Rako.
“Saat Festival Bale Nagi beberapa tahun silam, kita pernah dijanjikan untuk perbaiki jalan dari pertigaan Tabana sampai Desa Pantai Oa. Tapi sampai sekarang jalan masuk dari pertigaan Tabana belum diperbaiki. Mungkin pengunjung atau wisatawan kurang datang karena faktor jalan yang rusak,” tutup Nikolaus Tapun.
Senada mengenai infrastruktur jalan dan obyek wisata juga disampaikan oleh Laus Mukin, salah satu Perangkat Desa Pantai Oa saat memandu acara setelah apel HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Pantai Oa.
“Teman-teman wartawan bisa bantu sampaikan soal kondisi jalan kami di sini. Akses jalan kami di sini sudah lama rusak.”
Tidak hanya Nikolaus Tapun dan Laus Mukin, sejumlah warga Pantai Rako dan Pantai Oa kepada wartawan meminta perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur terkait jalan masuk dari pertigaan Tabana menuju Pantai Wisata Rako dan Desa Pantai Oa.
Florespos.net mencatat, tahun 2019, Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur menggelar Festival Bale Nagi. Salah satu titik atau lokasi kegiatan festival itu, yakni Pantai Wisata Rako dan Pantai Oa.
Pantai Wisata Rako sendiri, pada Festival Bale Nagi tahun 2019 tersebut menjadi satu tempat acara Pesta Ombak, diskusi wisata, peluncuran Kopi Leworok dan berbagai acara lainnya. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Anton Harus