BAJAWA, FLORESPOS.net-Festival Budaya Ngada 2024 di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilaksanakan di Watulajar, Desa Lengkosambi Utara, Kecamatan Riung menyinggung tentang masalah sampah plastik.
Festival Budaya Ngada 2024 dibuka oleh Bupati Ngada Andreas Paru, Senin (5/8/2024) mengangkat tema “Ruma Ca’o Sapo Likang”, Jaga Bumi Jaga Tradisi.
Secara khusus, Bupati Ngada Andreas Paru memberikan apresiasi terhadap kegiatan Lomba Karnaval Fashion Sampah Daur Ulang tingkat SMP dan SMA pada seremonial pembukaan. Apa yang dilombakan merupakan inovasi yang baik para guru dan siswa.
“Kita perlu memberikan perhatian khusus terhadap masalah sampah plastik. Riung merupakan daerah pariwisata yang harus bersih dari sampah plastik,” katanya.
Ditambahkannya, pakaian yang digunakan peserta karnaval menggunakan bahan baku sampah plastik daur ulang sungguh memberikan peringatan kepada semua pihak bahwa sampah plastik adalah persoalan yang perlu mendapat perhatian serius.
Kepala Desa Lengkosambi Utara Hans Tonda kepada Florespos.net mengatakan Festival Budaya Ngada Tahun 2024, juga bertepatan dengan ulang tahun desa sehingga Alokasi Dana Desa digelontorkan untuk kegiatan.
Tentang sampah plastik, dia menjelaskan, Lengkosambi Utara merupakan Desa Wisata sejak tahun 2021 yang di launching oleh Bupati Ngada Andreas Paru.
Ikutannya, pihaknya mulai mendesain desa wisata sehingga Pemerintah Kabupaten membantu membangun 8 buah gazebo. Dan Pokdarwis terus melakukan penataan.
Masalah utama, kurangnya kesadaran baik masyarakat maupun pengunjung terhadap sampah karena banyak yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Pihaknya bekerja sama dengan Bank NTT sehingga dibantu tong sampah.
Dengan kegiatan fashion show daur ulang sampah plastik diharapkan dapat memotivasi bahwa persoalan sampah merupakan hal yang sangat-sangat penting untuk diperhatikan.
Di depan rumah-rumah warga saat ini diletakkan karung-karung untuk menyimpan sampah plastik sedangkan sampah organik disiapkan lubang sampah.
Ke depan, usai pelaksanaan festival tersebut, dirinya berharap agar dengan kegiatan ini dapat meningkatkan niat masyarakat untuk mempertahankan budaya dan juga mengunjungi objek wisata termasuk di Pantai Watulajar. *
Penulis : Wim de Rozari
Editor : Wentho Eliando