Perkuat Kerja Sama, Pengelola Kemayoran Stuba ke BPOLBF

- Jurnalis

Jumat, 2 Agustus 2024 - 21:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perkuat Kerja Sama, Pengelola Kemayoran Stuba ke BPOLBF

Perkuat Kerja Sama, Pengelola Kemayoran Stuba ke BPOLBF

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) melakukan kunjungan kerja (kungker) sekaligus studi banding (Stuba) ke Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) NTT.

Kunjungan Kamis (1/8/2024) pagi itu bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan kawasan secara efektif-efisien, terutama di Labuan Bajo Flores yang adalah salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), dan BPOLBF sendiri diberi mandat mengelola Kawasan Destinasi Wisata “Parapuar” yang berlokasi di tengah kota Labuan Bajo.

Direktur Utama (Dirut) BLU Pusat Pengelolaan Kawasan Kemayoran (PPK Kemayoran), Medi Kristanto, mengatakan, bahwa daerah atau kawasan Kemayoran dibangun sebagai contoh pusat rekreasi yang suistainable (berkelanjutan).

“Pembangunan kawasan tetap memperhatikan aspek lingkungan, dan juga keseimbangan ekologi,” ujarnya.

BLU PPKK diberi akses mengelola kawasan seluas 450 hektar yang merupakan bekas bandara internasional yang kini dikelola untuk mewujud kawasan smart city di DKI Jakarta. Kawasan ini menjadi bagian ruang terbuka hijau Kemayoran, kata Medi.

Bersamaan dengan itu, masih Medi, berharap ke depannya untuk memperkuat jaringan yang akan membentuk grup/forum antara BLU PPKK bersama BPOLBF.

Baca Juga :  PDIP Flores Timur Buka Pendaftaran Cabup dan Wabup, Robert Kereta: Daftar Langsung Biar Ada Kemistri

Kegiatan studi banding, lanjut Medi, dijalankan guna perkuat jaringan dan kerja sama antar pengelola kawasan di Indonesia.

Dengan demikian, setiap kawasan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi perkembangan kawasan dengan pembentukan group atau forum direksi antar BLU PPKK dan BPOLBF.

Itu untuk saling sharing ataupun berdiksusi mengenai sistem pengelolaan kawasan yang efektif dan suistainable yang mana bukan hanya untuk kawasan wisata di destinasi prioritas Labuan Bajo tetapi mencakup ke lima DSP lain yakni Borobudur, Likupang, Danau Toba, dan Mandalika, tambah Medi.

Konstant M. Nandus, Direktur Destinasi Pariwisata BPOLBF, mengungkapkan BPOLBF juga sudah menerapkan sistem pembangunan berkelanjutan di kawasan Parapuar Labuan Bajo, kota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Flores NTT.

BPOLBF diberi mandat mengelola kawasan seluas 400 hektar yang disebut Parapuar. Dan BPOLBF saat ini telah mendapat Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) seluas 129,60 ha. Sehingga kawasan ini secara legalitas sudah clean and clear dan peluang investasi sangat terbuka untuk para investor, baik asing, nasional, maupun, lokal.

Pada kawasan HPL 129,60 ha ini, hanya 20,05% dari seluruh kawasan yng akan dimanfaatkan. Pengelolaan menjadi tugas utama BPOLBF untuk menjadikan  kawasan ini sebagai salah satu destinasi pariwisata yang terpadu dan suistainable. Pengelolaan kawasan ini akan disesuaikan dengan masterplan kawasan yang sekarang masih dalam proses review, ungkap Konstan.

Baca Juga :  Aksi Nekat Siswa Meninggal Gantung Diri di Kantin Sekolah, Polres Sikka Menggali Keterangan Sejumlah Saksi

Sebagai destinasi baru yang akan dikembangkan di Kota Labuan Bajo, pembangunan Parapuar mengedepankan Konsep Harmoni dengan Alam 3ECNC (Etno – Eco – Edu – Culture & Nature Conservation).

Pengembangan destinasi Parapuar akan didasari pada asas keseimbangan ekologi lingkungan, budaya, dan sosial masyarakat. Atraksi baru di Parapuar, baik itu atraksi alam, atraksi sosial, atraksi budaya, dan atraksi buatan akan mengedepankan asas keseimbangan ekologi lingkungan, budaya, dan sosial masyarakat.

Selain itu, ketersediaan amenitas dengan entitas lokal yang menyatu dengan alam juga diharapakan akan menambah daya tarik wisata karena akan menjadi sesuatu yang unik.

Pada penutup kunjungan, kedua belah pihak saling memberikan pelakat sebagai simbol penerusan kerja sama networking ke depan dalam membangun, mengelola dan menata kawasan yang baik sehingga bisa memberi kontribusi maksimal kepada masyarakat. *

Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

FOTO BERITA: Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Bangunan di Kawasan Terminal Weri-Larantuka Dibiarkan Terlantar
Satu Rumah Warga di Manggarai Timur di Lahap Si Jago Merah
Manggarai Barat Layak Miliki Hotel Sendiri, Punya Tanah Dan Perusahan Daerah
Mendesak, Perumda Bidadari Manggarai Barat Dievaluasi
Mendes Yandri Susanto Dorong Desa Jadi Penyuplai Bahan Baku Program MBG
Pemasaran Menjadi Faktor Kunci Mendorong Kinerja Sektor Pariwisata
RSUD Bajawa Ditunjuk untuk Pemeriksaan Kesehatan Lulusan ASN
Uskup Budi Kleden: Reba Adalah Nilai yang Perlu Diteruskan
Berita ini 50 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 16:00 WITA

FOTO BERITA: Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Bangunan di Kawasan Terminal Weri-Larantuka Dibiarkan Terlantar

Jumat, 17 Januari 2025 - 12:00 WITA

Satu Rumah Warga di Manggarai Timur di Lahap Si Jago Merah

Jumat, 17 Januari 2025 - 10:13 WITA

Manggarai Barat Layak Miliki Hotel Sendiri, Punya Tanah Dan Perusahan Daerah

Kamis, 16 Januari 2025 - 19:29 WITA

Mendes Yandri Susanto Dorong Desa Jadi Penyuplai Bahan Baku Program MBG

Kamis, 16 Januari 2025 - 15:37 WITA

Pemasaran Menjadi Faktor Kunci Mendorong Kinerja Sektor Pariwisata

Berita Terbaru

Inosensius Enryco Mokos, M. I. Kom

Opini

Memutus Rantai TPPO NTT (Sebuah Ajakan Transformatif)

Sabtu, 18 Jan 2025 - 09:37 WITA

Inosensius Enryco Mokos

Opini

Makan Bergizi Gratis, Menu Sehat untuk Generasi Emas

Jumat, 17 Jan 2025 - 14:53 WITA

Nusa Bunga

Satu Rumah Warga di Manggarai Timur di Lahap Si Jago Merah

Jumat, 17 Jan 2025 - 12:00 WITA