ENDE, FLORESPOS.net-Dalam dua bulan terakhir sebanyak sembilan orang warga Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia tertimbun longsor.
Pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait telah hadir memberikan bantuan emergency.
Saat ini Pemkab Ende melalui Dinas Sosial tengah menyiapkan usulan untuk diajukan ke Kementerian Sosial RI untuk penanganan jangka panjang terhadap keluarga korban.
“Saat bencana kita hadir di tengah keluarga memberikan bantuan emergency yang sifatnya sementara. Tetapi secara regulasi ada bantuan sosial dari pemerintah melalui Kemensos,” kata Dikson Amatiran, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Ende kepada wartawan, Sabtu (8/6/2024).
Dikson mengatakan dengan kondisi bencana yang mengakibatkan orang meninggal secara regulasi memungkinkan pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial bisa memfasilitasi keluarga atau ahli waris untuk menerima bantuan sosial dari pemerintah.
Tahapan yang akan dilalui yaitu Dinas Sosial akan melakukan pendataan dan mengajukan melalui bupati untuk mendapatkan rekomendasi meneruskan usulan ke Kementrian Sosial. Usulan itu dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dalam bentuk bantuan sosial.
Pasca bencana longsor yang menewaskan sebanyak sembilan warga Ende dalam dua bulan terakhir saat Dinsos Ende sedang menyiapkan usulan bantuan sosial ke pemerintah pusat dalam hal ini Kemensos RI.
“Ini bukan janji tapi sedang diupayakan. Jika disetujui maka ahli waris akan mendapatkan bantuan sosial dari Kementrian Sosial,” katanya.
Terkait dengan perhatian kepada Agusti Jerianto Ratu, putra dari Bernadus Bata, Dinas Sosial Ende memfasilitasi untuk berangkat ke Sentra Efata Naibonat Kupang.
Di Sentra Efata, Jery akan mengikuti pelatihan keterampilan sesuai dengan bidang yang dipilihnya dan setelah itu akan dibekali modal usaha untuk hidup dan masa depannya.
“Kami mengharapakan keluarga melepas Jery ke Kupang untuk mengambil kesempatan ini,” katanya.
Diketahui sembilan warga Ende yang meninggal karena bencana longsor terdiri dari dua orang di Kelurahan Mautapaga, satu orang di Wolotopo Timur, dua orang di Kelurahan Lokoboko.
Dan empat orangnya adalah satu keluarga yang meninggal akibat bencana longsor di kompleks Tiwuberu B, Kelurahan Rewarangga Selatan, Ende Timur pada Jumat (7/6/2024) lalu. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando