ENDE, FLORESPOS.net-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ende Nikolaus Nama Payon melalui Ketua Satgas Halal, Hasan Al Mas’ud RMI bersama tim kerjanya melakukan sosialisasi dan deklarasi pendampingan proses sertifikat halal pada wilayah Kecamatan Wolowaru, di Kantor Urusan Agama (KUA), Kecamatan Wolowaru, Sabtu (4/5/2024).
Hasan Al Mas’ud RMI menjelaskan dalam rangka sosialisasi program pada pelaku usaha desa wisata yang bertujuan untuk mendorong destinasi wisata ‘Moslem Friendly Tourism and Indonesian Moslem Travel Index’, BPJPH Kemenag bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah merencanakan aksi sinergi wajib halal Oktober (WHO) 2024 melalui Pendampingan Sertifikat Halal di 3000 Desa Wisata yang serentak pada awal bulan Mei 2024.
“Data kita ada 10 desa wisata di wilayah Kabupaten Ende ini yang menjadi desa dampingan. Data ini kita peroleh dari pusat melalui Kanwil Kemenag Provinsi NTT. Sedangkan, untuk Provinsi NTT seluruhnya, terdata ada 152 desa wisata,” ungkapnya.
Sebagai wujud akselerasi layanan sertifikat halal, diperlukan juga sinergi dan kolaboratif yang inovatif dengan stakeholder terkait.
Maka melalui langkah-langkah praktis di antarnya, Satgas Kemenag Kabupaten Ende berkoordinasi dengan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), Pendamping Proses Produk Halal (P3H) dan perangkat desa serta Pokdarwis untuk mendukung pendampingan sertifikat halal bagi pelaku usaha desa wisata di Kabupaten Ende ini, lanjut Hasan Al Mas’ud RMI.
Hasan Al Mas’ud RMI yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Bimas Islam (Bimais) pada Kantor Kemenag Kabupaten Ende lebih lanjut menegaskan, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi NTT yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha, Ibrahim Arif melalui surat No: B- 6441/Kw.20.1/BA.01/04/2024; tanggal 19 April 2024 tentang pelaksanaan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024, ‘Kick off Pendampingan Sertifikat Halal di 3000 Desa Wisata se Indonesia’.
“Pemberitahuan ini tentu segera kita tindak lanjuti sesuai petunjuk yang ada,” tegasnya.
Dirinya berharap kepada masyarakat beragama Kabupaten Ende yang menjadi pelaku usaha agar dapat bekerja sama dan mendukung secara kooperatif terwujudnya program Kementerian Agama RI agar tercapailah harapan dan cita-cita, Indonesia Hebat bersama umat.
Berikut ini data 10 desa wisata di Kabupaten Ende dan klasifikanya meliputi;
- Desa wisata Marilonga, Desa Watunggere Kecamatan Detukeli, klasifikasi rintisan.
- Desa wisata Kampung adat Wologai, Desa Wologai Tengah Kecamatan Detusoko, klasifikasi rintisan.
- Desa wisata Rewarangga, Kelurahan Rewarangga Kecamatan Ende Timur, klasifikasi rintisan.
- Desa wisata Wolotopo, Desa Wolotopo Timur Kecamatan Ndona, klasifikasi rintisan.
- Desa wisata Alam Waturaka, Desa Waturaka Kecamatan Kelimutu, klasifikasi rintisan.
- Desa wisata Koanara, Desa Koanara Kecamatan Kelimutu, klasifikasi rintisan.
- Desa wisata Pemo Kelimutu, Desa Pemo Kecamatan Kelimutu, klasifikasi berkembang.
- Desa wisata Woloara, Desa Woloara Kecamatan Kelimutu, klasifikasi berkembang.
- Desa wisata Nggela, Desa Nggela, Kecamatan Wolojita, klasifikasi berkembang.
- Desa wisata Detusoko Barat, Desa Detusoko Barat Kecamatan Detusoko, klasifikasi berkembang. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Wentho Eliando