LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terus perkuat koordinasi dan sinkronisasi percepatan pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri di Labuan Bajo ibu kota Mabar.
Pentingnya Poltekpar Negeri dihadirkan di Mabar Flores yakni demi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di sektor tersebut (pariwisata), mengingat Labuan Bajo, adalah destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
Sehubungan dengan hal itu, pembahasan pembangunan Poltekpar Negeri dimaksud pun telah dilakukan dalam casual meeting di Hotel Green Prundi Labuan Bajo pada Senin 15 April 2024.
Hadir di kesempatan itu yakni Plt Direktur Utama BPOLBF Fransiskus Saverius Teguh, Bupati Mabar Edistasius Endi, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Mabar Yohanes Hani, Pengelola Green Prundi, Pater Marsel Agot, SVD, dan pegiat pariwisata lainnya di Labuan Bajo Flores.
Bupati Edi pada kesempatan itu, menjelaskan bahwa tujuan pembangunan Polteknik Pariwisata Negeri di Labuan Bajo adalah sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM, terutama untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata Labuan Bajo Flores sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal di Manggarai Barat.
Saat ini, demikian orang nomor satu Mabar itu, jumlah tenaga kerja pada sektor pariwisata sekitar 5.000 orang. Dari angka tersebut, kurang dari 20 persen asal Manggarai Barat dan 80% sisanya dari wilayah lain, dan rata-rata para pekerja tersebut merupakan lulusan SMK.
Terkait ini, Pemkab Mabar sedang menyiapkan beberapa lokasi alternatif untuk pembangunan Poltekpar Negeri di Labuan Bajo. Lahan yang dibutuhkan seluas 20 ha. Dan sekarang ada dua lokasi yang memungkinkan untuk pembangunan tersebut. Kedua lokasi dimaksud yakni di Nggorang dan Lancang.
Lanjut Bupati Edi, kedua lokasi/lahan juga sudah masuk dalam peta indikatif yang sudah ditandatangani dengan luas lahan 650 ha, dimana dari luas lahan tersebut, 450 ha akan diberikan ke masyarakat, dan 200 ha jadi milik pemerintah.
Sementara itu alternatif kedua adalah di lokasi lahan HPL Mberata dan Kenari seluas 3.600 ha. HPL ini juga memiliki sertifikat lengkap tahun 1997.
Pemkab Mabar komitmen bahwa lahan tersebut akan segera dilegalisasi melalui tanda tangan Menteri, kami akan luncurkan Poltekpar secara resmi walaupun belum dibangun bangunan fisiknya, sebagai bagian dari komitmen pembangunan Poltekpar Negeri di Manggarai Barat dan akan menyediakan beberapa Gedung untuk kelas jauh, komentar Bupati Edi.
Senada juga diungkapkan Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh. Disampaikan bahwa kehadiran Poltekpar nantinya dapat melahirkan SDM pariwisata yang unggul, sehingga mampu menopang Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Dengan adanya rencana pembangunan Poltekpar Negeri ini, kedepannya tentu akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas SDM di Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Harapannya dapat merancang ada kelas atau pembelajaran lebih dulu kepada mahasiswa sebelum Poltekpar tersebut dibangun di atas lahan yang sudah ditentukan sebagai persiapan. *
Penulis: Andre Durung I Editor: Wentho Eliando