LARANTUKA, FLORESPOS.net-Hama ulat grayak dikabarkan kini tengah mengepung puluhan hektar (ha) tanaman jagung milik para petani di wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Informasi dihimpun Florespos.net, Senin (12/2/2024), ulat grayak mengepung tanaman jagung milik petani di Kecamatan Adonara Timur, Kecamatan Witihama, Kecamatan Tanjung Bunga dan Kecamatan Ile Mandiri.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur ApolinaldusY. L Demoor membenarkan tanaman jagung para petani di beberapa wilayah di Flores Timur tengah dikepung ulat grayak.
“Benar, tanaman jagung diserang hama ulat grayak. Kami sudah turun pendataan dan langsung melakukan intervensi di lapangan,” ungkap Apolinaldus Demo’or kepada Florespos.net, Senin (12/2/2024).
Dus Demo’or sapaan akrab Apolinaldus Demo’or saat itu didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Yohanes Anjon mengatakan, ulat grayak itu biasanya terjadi setiap tahun pada musim tanaman.
“Hampir setiap tahun ulat grayak serang tanaman jagung petani. Karena tiap tahun, maka dinas selalu menyiapkan obat-obatan untuk penanganan. Kami sudah dapat laporan dan intervensi penanganan di lahan petani,” katanya.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Yohanes Anjon menambahkan, terkait serangan hama ulat grayak itu pihaknya sudah mendapatkan laporan dari tiga desa di Kecamatan Adonara Timur, satu desa di Kecamatan Witihama dan dua desa di Kecamatan Tanjung Bunga.
Data sementara berdasarkan laporan yang diterima, kata Yohanes Anjon, ulat grayak menyerang tanaman jagung petani Desa Bilal, Desa Lewobunga dan Desa Dawataa di Kecamatan Adonara Timur dengan luas tanam 49 ha dan yang sudah terserang seluas 13 ha.
Desa Sandosi di Kecamatan Witihama dengan luas tanam 44,5 ha dan sudah terserang 7 ha. Desa Lamatutu dan Desa Ratulodong di Kecamatan Tanjung Bunga, luas tanam 9 ha dan yang sudah terserang ulat grayak 4 ha.
“Seluruhnya sekitar 34 ha tanaman jagung yang sudah terserang ulat grayak. Dan semua laporan dari beberapa desa di kecamatan itu sudah kami lakukan intervensi dengan insektisida jenis montaf. Sudah mulai membaik,” katanya.
Kata Yohanes Anjon, “Ile Mandiri dan wilayah Pulau Solor belum ada data yang masuk, tapi kami sudah turunkan petugas lakukan pemantauan, pendataan dan intervensi dengan obat obatan.”
Pantauan Florespos.net, di wilayah Kecamatan Ile Mandiri, ulat grayak sudah menyerang sedikitnya 2 ha tanaman jagung milik petani setempat. *
Penulis: Wentho Eliando I Editor: Anton Harus