ENDE, FLORESPOS.net-Warga Etnis Tionghoa sudah masuk di Kota Ende, Kabupaten Ende, Provinsi NTT sejak tahun 1880-an. Hal itu dibuktikan dengan adanya salah satu makam pendahulu atau nenek moyang Tionghoa di Kota Ende.
Demikian diungkapkan Humas Paguyuban Warga dan Keturunan Tionghoa Ende, Joseph F. Wongso saat resepsi bersama tahun baru Imlek 2024 di Graha Ristela Ende, Sabtu (10/2/2024) malam.
Acara itu dihadiri Bupati Ende, Djafar Achmad, Kapolres Ende AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, Dandim 1602 Ende, Letkol Kav I Nengah Pendi, jajaran Forkopimda Ende, tokoh pendidikan, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Sebelum resepsi bersama rangkaian perayaan tahun baru Imlek 2024 diawali dengan perayaan ekaristi di gereja Paroki St Yosef Onekore Ende.
Joseph mengatakan warga Tionghoa menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Ende yang sudah menerima dan hidup berdampingan di wilayah ini.
Selama hidup di Ende warga dan keturunan Tionghoa telah memberikan kontribusi nyata membangun daerah ini khususnya di bidang ekonomi.
“Kami 95 persen adalah pengusaha baik di perhotelan, kuliner, toko, pengusaha jasa angkutan sudah turut serta membangun Ende,” katanya.
Ia berharap pemerintah dan stakeholder terkait tetap bersinergi dengan warga Tionghoa untuk membangun daerah ini.
“Kami tetap mendukung pemerintah di sektor ekonomi untuk membangun daerah ini,” katanya.
Joseph juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan seluruh elemen di daerah ini yang telah mendukung dan menghadiri acara ini.
Bupati Ende, Djafar Achmad mengatakan kehadirannya pada acara ini adalah wujud cinta pemerintah dan masyarakat kepada warga Tionghoa di Ende.
“Kehadiran ini sebagai wujud cinta dalam keberagaman. Tahun baru akan bawa berkah. Masyarakat Tionghoa sudah bagian dari masyarakat Ende. Warga Tionghoa adalah pelaku ekonomi di Ende yang sdh kontribusi bangun Ende;” kata Bupati Djafar.
Bupati Ende pada kesempatan tersebut juga mengajak warga menggunakan hak pilih pada pemilu 14 Februari 2024.
“Mari kita ramai – ramai ke TPS saat pemilu. Kita gunakan hak pilih. Keputusan memilih siapa itu adalah hak pribadi masing- masing,” katanya. *
Penulis: Willy Aran I Editor: Anton Harus