Uskup Ruteng Ingatkan Publik Akan Keluh Kesah Alam Dewasa Ini

- Jurnalis

Selasa, 9 Januari 2024 - 13:18 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Uskup Diosis Ruteng, Mgr. Sipri Hormat ketika memberikan input pada sidang pastoral post Natal di Ruteng.

Uskup Diosis Ruteng, Mgr. Sipri Hormat ketika memberikan input pada sidang pastoral post Natal di Ruteng.

RUTENG, FLORESPOS.net-Uskup Diosis Ruteng, Mgr. Sipri Hormat mengingatkan  publik akan keluh-kesah dan jeritan alam semesta dewasa ini akibat beban pencemaran dan perusakan masif.

Uskup Sipri mengingatkan hal itu saat memberikan  input  pada pembukaan sidang pastoral post Natal yang berlangsung di Rumah Retret Putri Karmel, Wae Lengkas Ruteng, Manggarai, Flores, NTT, Senin (8/1/2024) sore.

Uskup Sipri menyatakan bahwa dewasa ini bumi  menjerit, dan alam semesta berkeluh kesah karena beban pencemaran di darat, laut, dan udara.

“Lalu, adanya kerusakan masif di hutan, lembah, gunung, tepi pantai, sawah, ladang dan kebun,”katanya.

Dalam surat apostolik terbarunya tanggal 4 Oktober 2023 Laudate Deum, Paus Fransiskus menambahkan juga masalah aktual krisis iklim global yang tidak saja akan meruntuhkan alam tetapi juga mengancam eksistensi kemanusiaan.

Planet bumi, rumah bersama, tempat tinggal kita, “tidak sedang baik-baik saja”.

Justru karena itu, program pastoral ekologi integral sangatlah tepat dan kontekstual untuk menjawabi krisis ekologi yang dasyat sekarang ini.

Menurutnya, bersama seluruh insan dan mahkluk di muka bumi ini, kita ingin bergerak bersama dalam prinsip ini: berpikir global, dan bertindak lokal (“to think globally, to act locally”).

Baca Juga :  Karnaval Budaya Awali Festival Lamaholot Tahun 2024 di Lembata

“Tidaklah cukup mengguratkan gagasan besar dan bermimpi seluas jagat dalam krisis ekologi ini,” katanya.

Yang dibutuhkan pula adalah aksi-aksi kecil yang nyata, sederhana, dan terjadi dalam lingkup kehidupan sehari-hari kita.

Uskup Sipri mengatakan, Bapa Suci Fransiskus melihat akar antropomorfis dalam krisis ekologi ini.

Pandangan, nilai, sikap dan perilaku manusia yang menjadikan alam sebagai obyek eksploitasi merupakan penyebab utama kerusakan planet bumi ini.

Gaya hidup manusia yang materialistis, konsumeristis dan hedonis mengakibatkan penggerusan bumi dan perampokan sumber-sumber alam.

Karena itu, dalam desain program pastoral tahun ini, kita ingin melaksanakan pedagogi ekologis yang kreatif dan masif untuk mencerahkan umat dan semua pihak agar membarui gaya hidup dan melakukan pertobatan ekologis.

Dikatakan, Allah telah menciptakan segala makhluk dengan lembut dalam keharmonisan satu sama lain.

“Seluruh alam materiil adalah bahasa cinta Allah, kasih sayang-Nya yang tak terbatas bagi kita. Tanah, air gunung, semuanya ibarat belaian Allah”, ujar Paus Fransiskus seperti dikutip Uskup Sipri.

Oleh sebab itu, dalam program pastoral tahun 2024 kita ingin merasakan dan turut merawat harmoni ciptaan dengan Sang Pencipta, harmoni ciptaan satu sama lain, dan harmoni kita manusia dengan ciptaan lain.

Baca Juga :  Wabup Manggarai dan Kadis PPO Terima Banyak Keluh-Kesah Saat Pantau Ujian

Lebih dari itu dalam jaringan harmoni ini, kita ingin merasakan sentuhan lembut kasih ilahi dalam semesta jagat ini.

Maka program-program kita tidaklah sekedar aksi sosial ekologis semata.

Tetapi kita ingin mengembangkan spiritualitas ekologis.

Artinya melalui kegiatan perawatan dan pelestarian lingkungan, iman kita juga bertumbuh dan berkembang.

Dengan semakin harmonis dengan alam, kita juga semakin dekat dan intim dengan Sang Pencipta dan Penyelenggara Kehidupan, “Mori Jari agu Dedek”.

Uskup Sipri tidak lupa mengajak semua untuk semakin giat mencintai.

“Mari dalam tahun Ekologi Integral kita lebih mencintai: cinta sesama, dan sayang semua makhluk ciptaan. Omnia in Caritate. Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! Tuhan memberkati!” katanya.

Sebelumnya Ketua Komsos Puspas Rm. Erik Ratu Pr mengatakan, input Uskup disampaikan  di hadapan peserta sidang pastoral usai misa pembukaan dan rekoleksi yang dipimpin Rm. Fery Sutrisna Wijaya dari Bandung.

“Untuk kegiatan hari pertama juga berisikan penyampaian pengantar tema dan proses sidang serta   evaluasi pelaksanaan program ekonomi berkelanjutan tahun 2023,”katanya. *

Penulis: Christo Lawudin I Editor: Anton Harus

Berita Terkait

Bus Antar Kabupaten dan Angdes Bebas Masuk Kota Larantuka, Kadishub Flotim: Harus Berhenti di Terminal
Pemda Flotim Kembali Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Lewotobi, Camat dan Kades KRB Lakukan Pemantauan
Serahkan KIP Kuliah Aspirasi kepada 34 Mahasiswa di Ende, AHP: Harus Selesai Tepat Waktu
Menteri Keuangan Menjamin Anggaran Beasiswa KIP Kuliah Tak Dipangkas
Sri Mulyani Pastikan Belanja Pegawai dan Bansos Tak Kena Efisiensi
Dugaan Pelecehan di RSUD Ende Naik Tahap Penyidikan, PH Apresiasi Kerja Penyidik
Romo Laurens Teon Ubah Lahan Bebatuan Jadi Pusat Pengembangan Hortikultura
Ada Puskesmas di Ende Tak Punya Dokter, Dewan Minta Pemimpin Baru Benahi Manajemen
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 21:09 WITA

Bus Antar Kabupaten dan Angdes Bebas Masuk Kota Larantuka, Kadishub Flotim: Harus Berhenti di Terminal

Jumat, 14 Februari 2025 - 18:49 WITA

Pemda Flotim Kembali Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Lewotobi, Camat dan Kades KRB Lakukan Pemantauan

Jumat, 14 Februari 2025 - 14:41 WITA

Serahkan KIP Kuliah Aspirasi kepada 34 Mahasiswa di Ende, AHP: Harus Selesai Tepat Waktu

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:49 WITA

Menteri Keuangan Menjamin Anggaran Beasiswa KIP Kuliah Tak Dipangkas

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:23 WITA

Sri Mulyani Pastikan Belanja Pegawai dan Bansos Tak Kena Efisiensi

Berita Terbaru

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan 2025 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).(ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN)

Nusa Bunga

Sri Mulyani Pastikan Belanja Pegawai dan Bansos Tak Kena Efisiensi

Jumat, 14 Feb 2025 - 13:23 WITA