RUTENG, FLORESPOS.net – Keuskupan Ruteng yang bekerja sama dengan Pemkab Mabar dan elemen lain kembali menggelar Festival Religi Golo Koe Maria Asumpta Nusantara di Labuan Bajo, Mabar, beberapa hari ke depan.
Pelaksanaan Festival itu ditandai dengan konferensi pers yang rilisnya juga diterima wartawan di Ruteng, Manggarai, NTT, Senin (7/8/2023) sore dari Komsos Puspas Keuskupan Ruteng.
Publis media atas kegiatan itu disampaikan Ketua Panitia Umum Dokter Yulianus Weng yang juga Wabup Mabar bersama unsur Keuskupan Ruteng, Rm. Laurens Sopang (Ketua Pelaksana yang Pastor Paroki Roh Kudus;
Rm Martin Chen (Steering Commite yang juga Direktur Puspas, Rm. Rikard Manggu (Vikep Labuan Bajo) dan Rm.Manfred Habur Pr (Sekjen Keuskupan Ruteng).
Menurut Ketua Umum Dokter Yulianus Weng, dalam Festival ini, panitia didukung BPOLBF dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
“Festival ini diikuti oleh peserta tetap 1.500 orang dari 86 paroki, komunitas, dan lembaga di Keuskupan Ruteng, serta puluhan ribu umat Katolik dan wisatawan,” katanya.
Dikatakan, Festival Golo Koe akan dibuka dengan opening ceremony, 10 Agustus 2023. Dalam event akbar ini akan berlangsung defile yang menampilkan parade etnik meriah dan ceremony agung pembukaan bernuansa kultural Manggarai melalui tari kolosal tiba meka dan sanda.
Festival Golo Koe ini, menurut Ketua Panitia Pelaksana, Rm. Laurens Sopang, bertujuan untuk mewujudkan pariwisata holistik di wilayah Keuskupan Ruteng dengan motto 3B.
Pertama, Berpartisipasi berarti melibatkan dan mensejahterakan masyarakat lokal.
Kedua, Berbudaya berarti pariwisata yang berakar dan bertumbuh dalam keunikan dan kekayaan kultural lokal dan spiritualitas kristiani yang inklusif.
“Festival ini ingin merangkul semua anak bangsa dari pelbagai suku, bahasa, dan agama untuk bersama-sama memuliakan Sang Khalik, Allah pencipta dan pengasih umat manusia,”katanya.
Ketiga, Berkelanjutan berarti pariwisata yang merawat dan melestarikan alam ciptaan.
Sedangkan Rm. Martin Chen mengatakan, secara khusus dalam tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan 2023, Keuskupan Ruteng mengusung tema Ekonomi SAE: Sejahtera, Adil, dan Ekologis.
“Karena itu, Festival Golo Koe tahun 2023 ini bertemakan Ekonomi SAE. Melalui festival ini umat Allah Keuskupan Ruteng ingin bergandeng tangan dengan semua anak bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, keadilan sosial, dan keutuhan alam ciptaan,”katanya.
Praktisnya, selama festival, akan diadakan kegiatan pekan pameran. Tahun ini terdata peserta pameran sebanyak 152 UMKM.
Peserta pameran itu berasal dari paroki-paroki, lembaga-lembaga, komunitas etnis dan religius, dan juga UMKM dari pemerintah tiga Kabupaten, Manggarai, Matim, dan Mabar.
Selain itu, juga diadakan pekan seni budaya yang menampilkan keunikan dan kekayaan kultur di Manggarai Raya, Flores, dan Indonesia pada umumnya.
Panitia menyelenggarakan kegiatan ekologis berupa penanaman bakau di laut dan penanaman pohon-pohon di sekitar Labuan Bajo.
Juga panitia mengadakan kegiatan sosial karitatif berupa pembagian sembako bagi kelompok rentan dan alat tulis menulis bagi anak sekolah. *
Penulis: Christo Lawudin/Editor: Anton Harus