MBAY, FLORESPOS.net-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nagekeo, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Workshop Program Bantuan Pendidikan Global bersama Keris (Korea Education and Research Information Service) dan Enuma Indonesia, di SDI Waturedu, Senin, (31/7/2023).
Workshop yang dibuka oleh Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do dihadiri Dr. Junhong Park, Manajer Proyek bagian AdTech Global Keris, Ms. Jiseon Yoo, Pimpinan Proyek dan Dr. Hyunah Jo Peneliti.
Sementara Tim Enuma Indonesia, hadir Rusma Siadari, Kepala Divisi Pembelajaran dan Desain, Dasom Choi, Tim Dampak Inti dan Melinda Hapsari Spesialis Bidang Pelatihan.
Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, Venantius Minggu, S.Pd bersama jajarannya, dan para furu, pegawai serta Ketua Komite SDI Waturedu.
Topik workshop antara lain Tinjauan dari Keris dan Proyek Bantuan Pendidikan Global, Pengenalan Model Pembelajaran Berbasis EdTech dan harapan dari Study Kelayakan.
Adapun materi yang dijelaskan antara lain Keris dan Pendidikan Global Proyek Bantuan dan Pengenalan Model Belajar Mengajar yang diterapkan EdTech.
Selanjutnya tentang Aplikasi Sekolah Enuma dan Sistem Manajemen Pembelajaran Sekolah Enuma serta Manajemen Kelas.
Dr.Jun-hong Park, Manajer Proyek mengatakan kegiatan tersebut sebagai pertanda Pilot Project yang sangat penting untuk Keris, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea.
Menurut Dr.Jun-hong Park, Kementerian Pendidikan Korea Selatan berkonsentrasi pada Bidang Pendidikan dan Teknologi dengan terus mendorong sistem pembelajaran berbasis teknologi di seluruh dunia secara adaptif.
“Kami memang spesialisasi dalam mengembangkan teknologi dan pendidikan dan Ini model aplikasi yang sedang dikembangkan di Korea Selatan,” katanya.
Dr.Jun-hong Park mengungkapkan, kondisi Covid-19 yang terjadi dua atau tiga tahun belakangan ini menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, teknologi pendidikan yang akan dilakukan ini sebagai upaya pemulihan dan membantu transisi pembelajaran di sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik.
Dr.Jun-hong Park berharap dukungan dan kerjasama dari semua pihak demi suksesnya program yang akan berlangsung selama satu semester kedepan ini.
“Mari kita bekerja bersama-sama untuk memastikan pilot ini berhasil dan lancar. Terima kasih,” katanya.
Aplikasi Sekolah Enuma diterapkan sebagai suplemen pendidikan. Sehingga siswa dapat memperoleh banyak pengetahuan berbasis teknologi, bukan hanya dari guru.
Bupati Don pada kesempatan itu mengatakan pandemi Covid -19 turut berpengaruh pada penerapan metode pembelajaran dan penerapan kurikulum terutama metode pembelajaran yang mengharuskan peserta belajar dari rumah.
Dijelaskan, Bupati Don kondisi ini kemudian membuat anak-anak kehilangan pengetahuan dan mudah lupa, berbeda dengan anak yang kebetulan orang tua atau lingkungannya peduli sehingga mereka masih tetap mendapatkan pendampingan pembelajaran.
“Metode berinteraksi yang harus belajar dari rumah dan yang bekerja ya bekerja dari rumah. Kita mengalami apa yang disebut learning loss dan learning gap,” katanya.
Kabupaten Nagekeo dipilih sebagai pilot project ini telah melalui pengamatan dan survei yang dilakukan Keris beberapa waktu lalu.
Selain itu informasi tentang Kabupaten Nagekeo dari berbagai pemberitaan media bagaimana kebangkitan warga masyarakat, pemimpinnya maupun pengelola pendidikannya.
Pendidikan di Kabupaten Nagekeo, kata Bupati Don telah bermitra dengan berbagai lembaga di antaranya Inovasi, Yayasan Sulinama, Taman Baca Pelangi (TBP), WVI, PLAN Indonesia dan beberapa lembaga swasta lainnya.
“Bukan ujung-ujung langsung datang ke Kabupaten Nagekeo, tapi betul-betul lahir dari pengamatan survei mereka pernah datang ke sini melihat, terkesima,”katanya.
Kemakmuran itu lahir dari pengetahuan dan Pemerintah Korea Selatan telah berkampanye dan lakukan tindakan nyata, Korean Education and Information Service.
Bupati Don berharap generasi Kabupaten Nagekeo yang saat ini duduk di bangku sekolah dasar mampu berkompetisi pada tahun 2045 mendatang.
“Ekonomi berbasis pengetahuan sudah diraih oleh Korea. Produk knowledge dari Korea, misalnya samsung, mobil, dan produk lain. Kita masih cari duit dengan gali pasir,” kata Bupati Don.
Kepada segenap komunitas SDI Waturedu, Bupati Don berharap agar project penerapan teknologi pendidikan selama satu semester ini bisa berjalan dengan baik dan membawa perubahan bagi daerah.
“Bersyukur bahwa sekolah ini dipilih dan sekolah ini jadi contoh. Saya berharap kalian bahu-membahu, jaga waka,” kata Bupati.
Maria M. Petra Rosok, Kepala Sekolah SDI Waturedu pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi nya kepada mitra Keris dan Enuma Indonesia yang telah bersedia mendampingi para guru selama satu semester kedepan dalam rangka pengembangan model pengajaran dan pembelajaran terintegrasi EdTech.
“Sebagai sekolah contoh yang akan menerapkan program ini, kami 317 anak dengan guru dan tenaga kependidikan sebanyak 26 kami semua siap menerima perubahan,” katanya. *
Penulis: Arkadius Togo / Editor: Wentho Eliando