RUTENG, FLORESPOS.net-Kegiatan belajar mengajar (KBM) dan pemberdayaan untuk warga binaan Rutan Kelas II B Labe, Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, kini kembali diaktifkan. Pendidikan non formal itu sempat terhenti akibat Covid.
Pengaktifan kembali pembelajaran untuk warga binaan Rutan itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pemkab Manggarai cq. Dinas Pendidikan dengan Rutan Kelas II B Labe, Jumat (28/7/2023).
Tanda tangan MoU dilakukan Kepala Rutan, Heri Sutriadi dengan Kadis Pendidikan Frans Gero disaksikan Kepala SKB Randong, Sebastiana Ngening, Kabid PNF, Flavianus Nadu dan para pejabat Rutan seperti Boni Rusman, Kondradus Remi, dan lain-lain.
Ketika itu, Kadis Frans Gero mengatakan, kegiatan yang baik dan positif ini harus terus dilakukan seperti pendidikan non formal di Rutan Labe ini. Apa yang terjadi tentu juga tidak keluar ketentuan-ketentuan yang berlaku.
“Perbuatan yang baik ini, harus kita teruskan. Karena itu, apresiasi untuk Rutan ini yang membuka ruang agar pendidikan non formal baik paket maupun pemberdayaan masuk ke sini,” katanya.
Dikatakan, pendidikan formal dan non formal itu hak seluruh warga negara ini. Di dalamnya ada, penghuni Rutan yang karena situasinya berada di sini. Karena itu, kesempatan yang ada harus dimanfaatkan dengan baik.
Kepada SKB Randong, Kadis Frans Gero, memberi pesan khusus agar pendidikan harus dilaksanakan. Tidak boleh hanya di atas kertas saja. Kalau hanya pada MOU saja, itu tidak ada gunanya.
Sedangkan Kepala Rutan Heri Sutriadi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepada pemerintah daerah karena memberi perhatian kepada warganya yang menjalani pembinaan di Rutan Labe ini. KBM atau apapun namanya itu sangat penting.
“Pendidikan dan ketrampilan yang diberikan sangat baik untuk jadi bekal kehidupan setelah tidak lagi berada di Rutan,” katanya.
Pendidikan, pelatihan, dan kursus, demikian Heri Setriadi, tidak bisa hanya mengandalkan lembaga Rutan. Perlu dan harus berkolaborasi dan bersinergi dengan unsur terkait lain agar jalan bagus.
Kepala SKB Randong, Sebastiana Ngening mengatakan, kerja sama dengan Rutan Labe dalam bidang pendidikan non formal sudah lama, yakni sejak tahun 2015. Dalam perjalanan sempat terhenti akibat pandemi Covid.
“Karena situasi sudah bagus, maka tahun 2022, kegiatan diaktifkan lagi hingga sekarang dan seterusnya. Kerja sama ini kemudian dikuatkan lagi dengan MOU ini,” katanya.
SKB Randong, lanjut Sebastiana Ngening, mengurus pendidikan kesetaraan seperti PAUD, paket A, B, dan C serta pemberdayaan/ketrampilan-ketrampilan hidup. *
Penulis: Christo Lawudin / Editor: Wentho Eliando











