MAUMERE, FLORESPOS.net-Aksi pengeboman ikan di wilayah pantai selatan Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih sering terjadi bahkan bisa dikatakan hampir setiap hari.
Masyarakat pun tidak berani menegur bahkan mengejar pelaku pengeboman karena memiliki peralatan terbatas dan takut mengambil resiko karena para pengebom sering nekat.
“Hampir setiap hari ada pengeboman ikan di pantai selatan di perairan Desa Sikka,” sebut John da Gomez warga asal Desa Sikka, Selasa (4/11/2025).
John menyebutkan, akhir Oktober dirinya menyaksikan langsung para pengebom beraksi bahkan sempat mendekati para pelaku dan mendengarkan mereka berbicara dalam bahasa Lio.
Ia mengaku para pengebom ikan berasal darai luar Desa Sikka dan biasanya mereka beraksi secara bergerombol menggunakan beberapa kapal penangkap ikan dan membawa serta pukat dan sampan.
“Aksi pengeboman ikan ini kian marak sehingga pihak berwajib harus segera bertindak menangkap para pelaku.Tidak adanya patroli rutin dari pihak berwajib menyebabkan pelaku pengeboman bebas beraksi,” ucapnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka, Paulus Hilarius Bangkur mengatakan kewenangan pengawasan sumber daya kelautan da perikanan berada di provinsi sesuai dengan Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Paul sapaannya menyebutkan, kewenangan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan juga berada di Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).
“Bila mendapatkan laporan terkait pengeboman ikan maka kami akan melakukan koordinasi dan melaporkannya ke DKP Provinsi NTT, PSDKP Wilayah Kerja Maumere serta Polair,” ujarnya.
Paul mengakui tugas DKP kabupaten dan kota hanya melakukan pembinaan dan koordinasi kepada institusi yang memiliki kewenangan.
Penulis : Ebed de Rosary
Editor : Wentho Eliando
Halaman : 1 2 Selanjutnya











