MAUMERE, FLORESPOS.net-Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Sikka mengajukan diri sebagai tuan rumah perhelatan ajang turnamen sepakbola bergengsi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Askab PSSI Sikka mengaku sedang berjuang menjadi tuan rumah turnamen El Tari Memorial Cup (ETMC) pada tahun 2027 mendatang dan sudah menyampaikan hal tersebut ke Asprov PSSI NTT.
“Kita berharap pemerintah punya perhatian untuk bagaimana membenahi Gelora Samador Maumere sebab selain agenda rutin latihan persiapan ETMC, kami juga sementara berjuang agar Kabupaten Sikka menjadi tuan rumah ETMC pada tahun 2027 mendatang,” sebut Ketua Askab PSSI Sikka, Yosef Nong Soni, Jumat (31/10/2025).
Soni menjelaskan, syarat yang disampaikan oleh Asprov PSSI NTT yakni yang paling utama adalah stadion dan Asprov PSSI NTT menerima usulan tersebut meminta agar stadion dibenahi.
Ia mengatakan lapangan sepakbola di Gelora Samador Maumere sangat memenuhi syarat dan lapangannya sangat standar dan ini juga disampaikan Asprov PSSI NTT saat meninjau kondisi stadion.
“Hanya mungkin kita masih kekurangan karena stadionnya belum dibuat secara baik. Tapi lapangan kita di Gelora Samador sudah sesuai standar untuk perhelatan ETMC,” terangnya.
Soni memaparkan, dibawah kepengurusan baru ini, pihaknya menitikberatkan pada pembinaan para pemain lokal asal Kabupaten Sikka sehingga perlu ada turnamen atau kompetisi dan di Sikka masih sangat jarang dilaksanakan.
Dirinya menyebutkan, pembinaan itu lebih banyak dilakukan di klub-klub sepakbola tapi paling tidak Askab PSSI Sikka memfasilitasi dengan dengan menggelar kompetisi-kompetisi.
“Turnamen-turnamen untuk klub-klub anggota Askab PSSI Sikka pasti jalan dan direncanakan tahun 2026 kita akan buat kompetisi.Termasuk juga kita maksimalkan pencarian pemain untuk tim Persami,” ucapnya.
Soni menjelaskan, Askab PSSI Sikka akan membuat turnamen antar klub jenjang umur atau jenjang usia dan turnamen antar sekolah yang dikemas dalam festival sepakbola Nia Tana.
Ia memaparkan, untuk tingkat Sekolah Dasar dibuat antar kecamatan sedangkan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) antar sekolah, Sekolah Menengah Atas (SMA) antar sekolah tetapi semuanya akan dikemas dalam liga.
“Klub juga kita akan kemas, kita akan bagi dalam satu hari itu berapa hari klub main, berapa hari sekolah-sekolah main. Jadi satu tahun itu kompetisinya akan berlangsung panjang.Satu kompetisi, tetapi dengan sekian banyak pertandingan,” paparnya.
Anggota DPRD Sikka ini menjelaskan, hasil dari seleksi kompetisi jenjang usia, termasuk antar pelajar, akan diseleksi untuk masuk dalam tiga usia Persami junior. yakni Persami Junior Usia 13, 15 dan 17 tahun.
Lanjutnya, itu akan berkelanjutan sehingga bila tahun ini mereka masuk usia 13 tahun maka tahun depan kalau sudah lewat usinya maka mereka harus masuk di usia 15 tahun.
“Yang diseleksi dalam pertandingan kompetisi yang berikutnya, itu akan mengisi klub Persami.Untuk investasi jangka panjang pemain akan dipersiapkan masuk pemain Persami senior.Paling tidak tiga kategori usia ini yang juga dipertandingkan secara resmi dan menjadi program resmi PSSI Nasional,” terangnya.
Soni mengatakan dengan kompetisi jenjang usia tersebut pihaknya ingin melahirkan banyak pemain sepakbola lokal,bibit-bibit unggul yang akan dipoles di Persami senior nantinya. *
Penulis : Ebed de Rosary
Editor : Wentho Eliando











