Sepi Pembeli, Pedagang Mulai Tinggalkan Pasar Alok

- Jurnalis

Selasa, 22 Juli 2025 - 19:47 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAUMERE, FLORESPOS.net-Pasar Alok yang merupakan pasar tradisional terbesar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak bulan Januari tahun 2025 mulai sepi pembeli sehingga banyak pedagang yang memilih tidak berjualan.

Para pedagang yang bertahan pun hanya mencari uang untuk sekedar bisa membeli beras satu dua liter saja untuk makan anggota keluarganya sebab tidak mempunyai pekerjaan lain.

“Terkadang ubi keladi atau talas saya buang karena sudah seminggu tidak habis terjual,” sebut Kresensia Kokan, pedagang singkong dan talas saat ditemui di Pasar Alok, Maumere, Selasa (22/7/2025).

Kresensia mengaku membawa dua karung talas dan singkong dari tempat tinggalnya di Kecamatan Mapitara untuk dijual di Pasar Alok namun sejak tahun 2025 dagangannya sering tidak habis terjual.

Baca Juga :  Perguruan Tinggi di Wilayah Tana Ai, Kerinduan 25 Tahun yang Kini Mendekati Kenyataan

Bahkan kata dia, dalam sehari hanya mendapatkan uang sebesar Rp20 ribu saja sehingga sampai seminggu pun talas dan singkong yang dibawanya tidak habis terjual dan membusuk.

“Sehari kadang kalau mujur bisa dpaat uang Rp100 ribu. Selama seminggu paling dapat uang hanya cukup beli beras satu dua liter saja karena sisanya untuk ongkos transportasi kembali ke kampung,” ungkapnya.

Kresensia mengakui, bila barang dagangannya tidak laku maka dirinya terpaksa tidur di emperan dan los-los di Pasar Alok sehingga harus mengeluarkan uang untuk biaya makan,minum dan mandi di MCK umum.

Baca Juga :  Media Gathering, Bawaslu Ngada dan Wartawan Bicara Tentang Politik Uang

Ia mengatakan, sering membuang singkong dan talas karena sudah rusak dan membusuk akibat terlalu lama tidak habis terjual dan memilih kembali ke kampung setelah uangnya disisihkan beli beras satu dua liter untuk dikonsumsi di rumah.

“Kalau dagangan tidak laku maka kami tidur di los pasar hingga dagangan terjual habis.Kadang talas dalam seminggu belum habis terjual sehingga mulai membusuk dan saya buang,” ucapnya.

Minta Solusi Pemerintah

Lusia Kebo Mau penjual sayur-sayuran buah-buahan asal Natagahar, Desa Hikong, Kecamatan Talibura mengaku sejak tahun 2020 mulai berjualan di Pasar Alok dan beberapa pasar tradisional lainnya di Kabupaten Sikka.

Penulis : Ebed de Rosary

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Menang Atas BMU, Mikael Badeoda Sebut Perse Sudah Bangkit dan Kembali Jalurnya
Kata Wabup Sikka, Tahun 2026 Dokter Spesialis Ada Tambahan Insentif dari Kemenkes
Wabup Sikka Paparkan Kondisi Awal Hingga Tersedianya Dokter Anestesi
STIE Karya Gelar Wisuda ke-VI, Lahirkan 56 Sarjana Siap Bangun Ekonomi Lokal
Tenaga Kesehatan Didorong Aktif Perkuat Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik di Kota Ende
Meski Tiket 16 Besar Sudah di Tangan PSN Tetap Bermain Fight di Laga Terakhir
Apa Saja Prestasi Bidang Kesehatan di Sikka Jelang Akhir Tahun 2025 dan Tantangannya
Ketua DPRD Sikka Bicara Soal Kebijakan Kesehatan, Fasilitas, Pelayanan dan Insentif Saat Hari Kesehatan Nasional
Berita ini 338 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 20:59 WITA

Menang Atas BMU, Mikael Badeoda Sebut Perse Sudah Bangkit dan Kembali Jalurnya

Sabtu, 15 November 2025 - 20:28 WITA

Kata Wabup Sikka, Tahun 2026 Dokter Spesialis Ada Tambahan Insentif dari Kemenkes

Sabtu, 15 November 2025 - 20:08 WITA

Wabup Sikka Paparkan Kondisi Awal Hingga Tersedianya Dokter Anestesi

Sabtu, 15 November 2025 - 17:36 WITA

STIE Karya Gelar Wisuda ke-VI, Lahirkan 56 Sarjana Siap Bangun Ekonomi Lokal

Jumat, 14 November 2025 - 21:34 WITA

Meski Tiket 16 Besar Sudah di Tangan PSN Tetap Bermain Fight di Laga Terakhir

Berita Terbaru

Bentara Net

Olahraga sebagai Jalan Menuju Keutamaan

Sabtu, 15 Nov 2025 - 10:33 WITA