ENDE, FLORESPOS.net-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ende sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani sampah menyatakan sektor penghasil atau produksi sampah terbesar di kota yaitu dari rumah tangga dan perilaku anak sekolah.
Kepala DLH Ende saat konferensi pers dengan wartawan, Kamis (15/5/2025) terkait program Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GERMALISA) menegaskan sejauh ini produksi sampah terbesar dari rumah tangga dan anak sekolah.
Dikatakannya terkait sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, bukan saja hanya sampah plastik namun ada material bongkahan bangunan juga dibuang oleh warga di kontainer atau diletakkan di jalan.
“Petugas pengangkut sering dapat ini. Ada bongkahan bangunan seperti semen, seng bekas, keramik juga dibuang warga di jalan dan kontainer,” katanya.
Sumber sampah lainnya yaitu dari anak sekolah yang membeli minuman dan makanan kemasan. Plastik atau kemasan minuman dan makanan sering dibuang di jalan.
“Kalau kita lihat ada beberapa lembaga pendidikan seperti di seputaran jalan Wirajaya dan STIPAR Atma Reksa Ende itu sampahnya sudah selesai di lingkungan sekolah. Tapi di lembaga pendidikan lain sampahnya terlihat berserakan di jalan,” kata Kanis Se.
Hingga saat ini, kata Kanis Se, dua sektor ini masih menjadi penghasil sampah terbesar di Kota Ende.
Kadis DLH Ende juga mengatakan dalam pengamatan DLH wilayah kecamatan yang paling tinggi atau paling banyak sampah yaitu Kecamatan Ende Timur dan Ende Selatan.
Namun sampah yang timbul di dua wilayah kecamatan itu adalah sampah titipan dari daerah hulu yang dibawa banjir saat hujan.
“Memang kita lihat sampah yang paling banyak itu di wilayah bawah Ende Timur dan Ende Selatan. Tapi itu sampah titipan dari hulu saat hujan”.
Ia berharap dengan program Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GERMALISA) yang diluncurkan, Jumat (16/5/2025) dapat mengubah perilaku masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan bijak memilah sampah dari sumber timbulnya.
GERMALISA yang telah diluncurkan bersama adalah gerakan bersama yang melibatkan seluruh stakeholder baik lembaga pendidikan, pegiat sampah, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Demi mendukung gerakan ini pemerintah melalui DLH Ende akan menunjang dengan fasilitas seperti menempatkan kontainer di pemukiman padat penduduk dan fasilitas umum.
DLH juga akan menghadirkan bank sampah di kelurahan untuk program berkelanjutan yaitu pengolahan sampah terpadu.
Bupati Ende, Yosef Badeoda saat peluncuran program GERMALISA mengajak masyarakat agar menjadikan gerakan ini sebagai budaya baru untuk kebersihan kota.
“Mari kita jadikan gerakan ini sebagai budaya baru untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota kita,”ajak Bupati Ende.*
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando