BAJAWA, FLORESPOS.net-Anggota DPRD Kabupaten Ngada dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yosef Filius David Jawa atau sering disapa Jois Jawa kembali hadir di tengah masyarakat melalui reses masa persidangan II yang diselenggarakan di Aula SDK Naru, Desa Naru, Jumat (25/04/2025).
Ini merupakan reses kedua kalinya Jois di tempat yang sama, sebagai bentuk komitmen dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi warga secara berkelanjutan.
Jois yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ngada tersebut mengangkat isu strategis terkait efisiensi belanja dan penyesuaian pendapatan dalam APBD Tahun Anggaran 2025.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah program pembangunan mengalami pergeseran sebagai dampak dari kebijakan nasional yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, PMK Nomor 29 Tahun 2025, dan Surat Edaran Mendagri Nomor 900/833/SJ Tahun 2025.
Salah satu program yang terdampak adalah pembangunan jembatan timbang yang semula diusulkan dalam reses tahap I. Jois menegaskan bahwa program ini tidak dibatalkan, melainkan ditunda akibat lambannya pengurusan administrasi tanah oleh pemerintah daerah.
Hal ini menjadi krusial karena sesuai regulasi, jembatan timbang hanya bisa dibangun di atas tanah milik pemerintah.
Lebih jauh, Jois mengaitkan persoalan ini dengan rendahnya capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjadi salah satu rekomendasi DPRD kepada Pemerintah Kabupaten Ngada dalam pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2024 pada masa persidangan kali ini.
Menurutnya, keberadaan jembatan timbang sangat penting untuk meningkatkan pendapatan dari sektor Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).
Selain itu, aspirasi yang terserap pada saat reses kali ini akan diperjuangkan melalui Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD dalam pembahasan APBD berikutnya. Aspirasi tersebut meliputi pemerataan akses air bersih melalui pembenahan sistem PAM desa.
Selain itu pendampingan teknis bagi kelompok peternak ayam petelur agar lebih produktif dan berdaya saing juga penataan TPA yang lebih profesional untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit.
Di luar itu, Jois juga menyampaikan dukungannya terhadap kelompok peternak ayam petelur di Desa Naru, serta mendorong realisasi Program Indonesia Pintar (PIP) daerah untuk pelajar dari keluarga kurang mampu.
Turut hadir dalam kegiatan ini Staf Ahli Wakil Ketua DPRD Ngada Dominikus Dima, aparat Desa Naru, BPD, guru dan tenaga kependidikan SDK Naru dan SDI Leboleke, ketua komite SDI Leboleke, para orang tua murid, dan tokoh masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Jois Jawa kembali menunjukkan dirinya sebagai wakil rakyat yang aktif dan terbuka.
Ia menutup pertemuan dengan komitmen, setiap suara masyarakat akan dikawal secara serius agar tercermin dalam kebijakan anggaran dan pembangunan daerah ke depan.*
Penulis : Wim de Rozari
Editor : Anton Harus