ENDE, FLORESPOS.net-Ratusan umat Paroki Santo Yosef Onekore, Keuskupan Agung Ende, mendapatkan layanan kesehatan gratis dari dokter ahli jantung, penyakit dalam dan ahli kandungan.
Pelayanan Kesehatan yang diinisiasi DPP Paroki Onekore seksi pastoral Kesehatan (Paskes) pada Rumpun Pemberdayaan Masyarakat mendapatkan respons yang luar biasa dari para Lansia dan Ibu Hamil.
Pelayanan Kesehatan bagi umat diawali pembukaan oleh Pastor Paroki Onekore, Pater Krispinianus Lado, SVD, Minggu (23/3/2025) di Aula Paroki Onekore.
Pelayanan Kesehatan gratis bagi umat Onekore merupakan bagian dari persiapan menyambut tahun Yubileum dan Ulang Tahun ke-150 Serikat Sabda Allah (SVD) serta ulang tahun Paroki Santo Yosef Onekore.
Pater Pian Lado memberikan apresiasi kepada tim DPP Paroki Onekore yang telah berupaya menghadirkan para dokter ahli serta paramedis untuk melayani umat paroki Onekore, terutama para lansia dan ibu hamil.
Hal ini tentu sesuai dengan apa yang kehendaki gereja untuk selalu memberikan perhatian serius kepada orang-orang kecil dan juga para ibu hamil dalam kaitan mempersiapkan generasi masa depan gereja dan bangsa.
“Ibu yang sehat akan melahirkan generasi masa depan gereja dan bangsa yang sehat dan kuat. Ini juga akan mendukung program bersama pemerintah dan gereja dalam menekan bahkan menghilang masalah stunting bagi anak-anak Indonesia,” kata Pater Pian Lado.
Tidak Hanya di Mimbar
Ketua rumpun Pemberdayaan Masyarakat DPP Paroki Onekore, Yoseph Woge mengatakan, pelayanan kesehatan bagi Lansia dan ibu hamil di Paroki Onekore sudah dijalankan setiap tahun. Program ini merupakan bagian dari pelayanan sosial gereja kepada umatnya.
Menurut Yoseph Woge, pihaknya bersama pastor paroki berupaya mengejawantahkan amanat Masyarakat Pastoral (Muspas) Keuskupan Agung Ende yang memberikan perhatian khusus terhadap pasangan suami istri (Pasutri) muda, Ibu Hamil, anak-anak dan remaja.

“Melalui pelayanan sosial, gereja mau menyatakan dirinya bahwa para imam tidak hanya berbicara di mimbar. Gereja tidak hanya berbicara di mimbar, tetapi turun langsung ke bawah melihat apa yang menjadi kebutuhan umat. Perhatian terhadap umat Lansia, ibu hamil, anak dan remaja menjadi salah satu pelayanan di Paroki Onekore yang mendapatkan respons luar biasa,” kata Yoseph Woge.
Ketua panitia Gerakan Sehat pelayanan pengobatan gratis DPP Paroki Onekore, Maria Sekuda Rosi dalam laporannya mengatakan, sasaran.Gerakan Sehat Paroki Santo Yosep Onekore Peduli Ibu Hamil, Cegah Stunting, dan Lawan Penyakit Tidak Menular bekerja sama dengan Puskesmas Onekore dengan menghadirkan 3 dokter ahli.
Tiga Dokter yang hadir melayani umat Paroki Onekore yakni, dokter specialis kandungan, dr. Lidya F.Nembo, Sp.OG, dokter specialis jantung dan Pembuluh Darah, dr.Subiyanto, MBBS, MSc,SpJP,FIHA, dan ahli penyakit dalam, dr.Iin Alpunani Amran,Sp.PD serta sejumlah tenaga Kesehatan dari Puskesmas Onekore.
Menurut Maria Sekunda, sasaran pelayanan Kesehatan adalah lansia dan ibu hamil di wilayah paroki Onekore. Jumlah peserta sebanyak 200 orang.
Adapun layanan yang diberikan kepada umat yakni rekam jantung,pemeriksaan kolesterol,tekanan darah, gula darah dan asam urat. Selain pelayanan Kesehatan berupa pemeriksaan dan pemberian obat gratis, dokter subyanto juga menyampaikan materi sosialisasi tentang penyakit jantung dan pembuluh darah kepada ratusan peserta yang memadati Aula Marinus Krol Paroki Onekore.
Sementara Ketua Seksi Paskes Paroki Onekore, Epifania Suna menyampaikan materi sosialiasi tentang Komunitas Umat Basis (KUB) Ramah Anak dan KUB Peduli Ibu Hamil.
Pelayanan Hingga Sore
Seperti disaksikan Florespos.net, pelayanan Kesehatan, baik rekam jantung, konsultasi kesehatan jantung dan pembuluh darah serta pelayanan pemeriksaan gula darah, kolesterol, tekanan darah, asam urat dan pemberian obat berlangsung hingga sore hari.
Pelayanan ini berlangsung di luar rencana semula yang diperkirakan hanya berlangsung satu sampai dua jam.
“Antusiasme umat sangat luar biasa. Pelayanan rencananya hanya sampai jam 4 sore, ternyata berlangsung hingg pukul 18.00 Wita. Bahkan warga sarankan agar pelayanan seperti ini bisa dijadwalkan 4 kali dalam setahun,” kata Epi Suna.*
Penulis : Anton Harus
Editor : Wentho Eliando