Paus Fransiskus mendesak umat Katolik untuk memeriksa hati nurani mereka selama masa Prapaskah dengan membandingkan kehidupan sehari-hari mereka dengan kesulitan yang dihadapi oleh para migran, dan menyebutnya sebagai cara untuk bertumbuh dalam empati dan menemukan panggilan Tuhan untuk berbelarasa.
“Akan menjadi latihan masa Prapaskah yang baik bagi kita untuk membandingkan kehidupan kita sehari-hari dengan kehidupan para migran atau orang asing, untuk belajar bagaimana bersimpati dengan pengalaman mereka dan dengan cara ini menemukan apa yang Tuhan minta dari kita sehingga kita dapat lebih maju dalam perjalanan kita menuju rumah Bapa,” tulis Paus dalam pesannya.
Pesan tersebut, ditandatangani pada 6 Februari, sebelum Paus dirawat di rumah sakit pada 14 Februari untuk pengobatan pneumonia ganda, yang dirilis oleh Vatikan pada 25 Februari.
Merefleksikan tema “Mari kita melakukan perjalanan bersama dalam harapan,” Paus mengatakan bahwa masa Prapaskah adalah sebuah kesempatan untuk menghadapi perjuangan pribadi dan kolektif dengan iman dan belarasa.
Membandingkan perjalanan masa Prapaskah dengan eksodus bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, ia mengenang “saudara-saudari kita yang saat ini melarikan diri dari situasi kesengsaraan dan kekerasan untuk mencari kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai.”
“Panggilan pertama untuk bertobat datang dari kesadaran bahwa kita semua adalah peziarah dalam kehidupan ini,” tulisnya.
“Apakah saya benar-benar sedang dalam perjalanan, ataukah saya berdiri diam, tidak bergerak, tidak bisa bergerak karena rasa takut dan putus asa, atau enggan keluar dari zona nyaman saya?”
Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya perjalanan bersama, dengan mengatakan umat Katolik dipanggil untuk berjalan “berdampingan, tanpa mendorong atau menginjak orang lain, tanpa rasa iri atau kemunafikan, tanpa membiarkan siapa pun tertinggal atau dikucilkan
Umat Katolik, katanya, harus merenungkan apakah mereka terbuka terhadap orang lain atau hanya fokus pada kebutuhannya sendiri.
Paus menyerukan umat Katolik untuk melakukan perjalanan bersama dalam pengharapan menjelang Paskah, dengan menghidupi pesan utama Tahun Yubileum: “Harapan tidak mengecewakan.”
Seruan lain untuk melakukan pertobatan pada masa Prapaskah, katanya, adalah untuk merangkul harapan dan kepercayaan pada janji Tuhan tentang kehidupan kekal, yang dimungkinkan melalui kebangkitan Kristus.
Paus Fransiskus mendorong umat Kristiani untuk mempertimbangkan apakah mereka benar-benar hidup dengan cara yang mencerminkan harapan, percaya pada janji Tuhan tentang kehidupan kekal, mencari pengampunan dan berkomitmen pada keadilan, persaudaraan, dan kepedulian terhadap ciptaan.
“Kristus,” tulisnya, “hidup dan memerintah dalam kemuliaan. Kematian telah diubah menjadi kemenangan, dan iman serta harapan besar umat Kristiani bertumpu pada hal ini: kebangkitan Kristus!”*
Oleh: This lent compare your life to a migrants: Pope
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Sumber Berita : ucanews.com