MAUMERE, FLORESPOS.net-Kondisi Puskesmas Boganatar yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat memprihatinkan.
Atap di hampir semua bangunan di puskesmas ini mengalami kerusakan berat, berlubang dan hancur akibat terkena material erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki di wilayah Kabupaten Flores Timur.
“Kami berharap ada kebijakan prioritas membangun kembali atau melakukan rehab berat supaya pelayanan medis kepada masyarakatbisa berjalan normal,” pinta Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Senin (17/2/2025).
Saat ditemui meninjau pelayanan di Puskesmas Boganatar, Petrus mengaku prihatin melihat kondisi pelayanan medis di puskesmas ini apalagi saat terjadi hujan lebat.
Ia memaparkan, akibat erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki hampir semua atap bangunan dan plafon mengalami rusak berat dan kondisi ini sudah diketahui DPRD Sikka dan penjabat bupati Sikka.
Kata dia, ruangan rawat jalan disatukan dengan rawat inap sebab ruangan rawat jalan atapnya rusak parah, banyak plafon yang jatuh ke lantai akibat terkena air hujan.
“Hampir semua bangunan atap dan palfonnya rusak berat seperti di mess dokter, mess nakes, dapur gizi dan lainnya. Ruangan laboratorium yang masih sedikit baik,” ungkapnya.
Petrus menerangkan, Puskesmas Boganatar merupakan puskesmas rawat inap dan berada di perbatasan antara dua kabupaten dan sudah meraih akreditasi paripurna.
Ia berharap agar ada pembangunan kembali sehingga pelayanan medis di puskesmas ini bisa berlangsung normal terutama saat musim hujan.
Paparnya, tahun 2025 ini dinasnya mendapatkan alokasi dana sekitar Rp200-an juta dan setelah dihitung dananya tidak mencukupi untuk lakukan rehab berat.
Penulis : Ebed de Rosary (Kontributor)
Editor : Wentho Eliando
Halaman : 1 2 Selanjutnya