LARANTUKA, FLORESPOS.net-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Flores Timur, NTT, menutup segala aktivitas penanganan korban bencana geologi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Posko Lapangan (Poslap) Desa Ile Gerong, Kecamatan Titehena.
“Awalnya Poslap ada 6, dan kita sudah tutup Poslap Eputobi di Lewoingu. Hari ini dan dalam beberapa hari kedepan, kita tutup lagi Poslap Ile Gerong. Penyintas di Poslap Ile Gerong ini akan dipindahkan ke Poslap Konga,” kata Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H.I. Rasyid dalam konferensi pers, di aula Setda, Rabu (8/1/2025) siang.
Sulastri Rasyid menjelaskan, awalnya dalam penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terdapat 6 Poslap yang disediakan Pemda, yakni Lewolaga, Kobasoma, Konga, Bokang, Ile Gerong dan Eputobi.
“Sebelumnya, kami sudah tutup Poslap Eputobi. Sudah dua Poslap yang kami tutup. Sampai saat ini, sudah kembali ke rumah masing-masing sekitar 3.000-an warga. Warga yang kembali ini, rumahnya di luar radius rawan atau Kawasan Rawan Bencana (KRB),” katanya.
“Warga penyintas di Poslap Ile Gerong yang ditutup berjumlah 178 jiwa. Mereka dipindahkan ke Poslap Konga. Artinya semua yang di Ile Gerong termasuk gudang logistik dan lainnya dipindahkan ke Poslap Konga,” tambah Sulastri Rasyid.
Sulastri Rasyid mengatakan, dengan penutupan dua Poslap dan sekitar 3000-an warga yang dipulangkan, maka jumlah warga yang mengungsi di 4 Poslap sekitar 6.613 jiwa.
Sementara penanganannya tetap berjalan sesuai yang sudah dilakukan selama ini. Bagi warga yang sudah dikembalikan atau sudah pulang ke rumah, Pemerintah melalui Tim Penanganan Bencana Erupsi Lewotobi Laki-laki tetap memberi perhatian dan penanganan kebutuhan mereka.
“Tidak hanya di Poslap, kami tetap dan terus menangani semua warga korban erupsi Lewotobi Laki-laki termasuk yang sudah di pulangkan dan yang masih mengungsi mandiri,” kata Sulastri Rasyid.
Sulastri Rasyid juga menegaskan, bahwa penutupan Poslap Ile Gerong bukan karena isu atau informasi yang berkembang dugaan penyalahgunaan logistik bantuan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Kita tutup Poslap ini bukan karena isu yang beredar soal logistik itu. Di poslap ini hanya 178 jiwa. Kami tutup dan pindahkan ke Poslap Konga untuk memudahkan penanganan,” tandas Sulastri Rasyid.
Sulastri Rasyid juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, BNPB, BPBD NTT, TNI, Polri, para donatur, komunitas peduli serta semua pihak yang telah dan sedang membatu Pemda dalam menangani bencana geologi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak awal hingga saat ini.
Pada kesempatan konferensi pers itu, Penjabat Bupati Sulastri H.I Rasyid didampingi Sekretaris Daerah Petrus Pedo Maran, Kapolres Flores Timur, I Nyoman Putra Sandita dan Dandim 1624 Flores Timur, Letkol Inf M. Nasir Simanjuntak.
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita pada kesempatan yang sama mengatakan, terkait dugaan penyalahgunaan logistik bantuan di Posko Ile Gerong, Polres Flores Timur telah dilakukan penyelidikan.
“Kami sudah turunkan penyidik untuk penyelidikan melalui keterangan para saksi dan pihak-pihak terkait lainnya berkaitan dugaan penyalahgunaan logistik bantuan bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” katanya.
Kapolres Nyoman Sandita mengatakan, hingga kini penyelidikan masih berlangsung, maka pihaknya belum menyimpulkan.
Namun katanya, dari hasil penyelidikan sementara Penyidik, semua logistik yang masuk dan keluar tercatat dan dicatat di posko-posko masing-masing.
“Sampai saat ini, Kasat Reskrim dan Penyidik sudah dua hari melakukan pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan saksi-saksi. Diambil keterangan mulai dari pihak yang bertanggungjawab di Posko Ile Gerong, yang bertanggungjawab di gudang logistik posko, termasuk aparatur desa dan warga setempat,” katanya. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Anton Harus