LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Pertumbuhan pelanggan air minum pada Perumda Air Minum Wae Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT meningkat tajam 3 tahun terakhir, 2022-2024, khususnya di daerah pelayanan teknis Labuan Bajo dan Lembor.
Konon hal itu terjadi karena ada perbaikan peningkatan pelayanan manajemen perusahaan daerah (PD) tersbut. Perusahaan Umum Daerah Air Minum Wae Mbeliling sebelumnya bernama Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Wae Mbeliling.
Pelanggan Perumda Air Minum Wae Mbeliling wilayah pelayanan teknis Labuan Bajo dan Lembor per Oktober 2024 berjumlah lebih kurang 10 ribu.
Dari angka itu banyak yang putus sambung. Sebabnya antara lain karena penumpungkan piutang, dan ada pula yang akibat pelayanan pihak PDAM yang terbatas, tekanan air tak sampai ke pelanggan.
Direktur Perumda Air Minum Wae Mbeliling, Aurelius Hubertus Endo, mengatakan, tren perkembangan peningkatan cakupan pelayanan PD yang dipimpinnya tiga tahun belakangan, baik di Labuan Bajo maupun di Lembor, meningkat signifikan.
Kepada FloresPos.net di Labuan Bajo belum lama berlalu, Endo mengungkapkan, tergambar pertumbuhan perkembangan pelanggan di Labuan Bajo tahun 2022 yakni 7.507.
Pada 2023 ada penambahan pelanggan 914. Sehingga total pelanggan 2023 menjadi 8.427. Dirincikan, untuk 2022 dari total 7.507 yang aktif 5.849, nonaktif 1.658.
Penyebaran non aktif itu di wilayah-wilayah yang jaringan air belum normal saat itu, ada pipa rusak, tekanan air juga tak sampai ke sana maka sementara PDAM non aktifkan/dop.
Pada akhir tahun 2023, dari total pelanggan 8.427, yang aktif 6.859 dan yang tidak aktif 1.567. Berarti Kesimpulannya, pelanggan baru 914, ditambah pengaktifan kembali 91 dari 1.659 pelanggan tahun 2022. Sehingga sisa yang tidak aktif pada akhir tahun 2023 adalah 1.657.
Di 2024, sampai Oktober untuk Labuan Bajo dari total pelanggan 8.974, yang aktif 7.351 dan yang tidak aktif 1.623. Ada kenaikan yang tidak aktif.
Pertambahan pelanggan baru 497, diluar yang aktif kembali yang tak aktif, yang dinonaktifkan 56, karena ada pelanggan yang notabene yang tadi airnya sudah jalan tetapi mereka masih ada penumpukan piutang di atas 3 bulan sehingga dinonaktifkan.
“Bukan tidak ada air mengalir kesana, ada air mengalir kesana, karena satu dan lain hal, ada penumpukan piutang diatas tiga bulan. Kita mengaktifkan dia itu untuk Labuan-Bajo, ” kata Endo.
Untuk Lembor, terang Endo, ada 2.492 pelanggan aktif dan 1.974 nonaktif, 518 kasus yang sama yang nonaktif, ada penambahan 68, ada penumpukan piutang.
Jadi total pelanggan akhir tahun 2023 yng aktif 1.978, ada penambahan 54 pelanggan baru. Oktober 2024, total pelanggan di atas, dari 2.492 menjadi 2.561.
Yang aktif dari 1.978 jadi 2.020, ada penambahan 42 pelanggan lagi sehingga total pelanggan yang aktif diatas 2020 sampai dengan 31 Oktober 2024. Nonaktifnya dari 514 jadi 547. Ada 27 lagi yang dinonaktifkan kasus penumpukan piutang.
“Kelihatan ada pertumbuhan yang signifikan tahun ke tahun karena seiring perbaikan-perbaikan pelayanan kita PDAM,” kata Endo.
Hal ini, lanjut Endo, karena manajemen Perumda Air Minum Wae Mbeliling selama ini sudah menerapkan syarat 4 K dalam hal pelayanan. Empat K dimaksud yakni kualitas (mutu), kuantitas (jumlah, nilai), kontinuitas (berkesinambungan), dan keterjangkauan. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus