ENDE, FLORESPOS.net-Universitas Flores (Uniflor) baru saja melepas 540 sarjana baru melalui prosesi wisuda, Sabtu (7/12/2024) pagi.
Prosesi wisuda yang mengambil nuansa budaya Nagekeo dan dihadiri langsung oleh PJ Bupati Nagekeo, Herda Helmijaya berlangsung aman dan lancar.
Namun setelah prosesi wisuda ada momen yang menyedot perhatian wisudawan, orangtua dan tamu undangan yang hadir.
Ada sekelompok mahasiswa yang mengenakan busana hitam membawa spanduk, baliho dan alat pengeras suara menghadang wisudawan- wisudawati di depan Auditorium H.J Gadi Djou, kampus Uniflor.
Sekelompok mahasiswa itu adalah mahasiswa dari Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur. Mereka datang ke acara wisuda menghadang seniornya yang baru diwisuda untuk mengikuti tradisi pelepasan dari prodi ini. Tradisi pelepasan yang terbilang unik itu sudah berlangsung beberapa tahun terakhir.
Pantauan Florespos.net, saat para sarjana baru keluar dari Auditorium H.J Gadi Djou para mahasiswa Prodi Arsitektur langsung mencari seniornya.
Mereka meminta para seniornya yang baru diwisudakan berbaris dan berjalan menuju tempat acara pelepasan ala anak – anak Arsitektur.
Para sarjana baru yang masih mengenakan toga dipaksa dan disiksa berjalan jongkok dan dikelilingi puluhan mahasiswa. Orangtua dan keluarga yang menyaksikan momen ini terlihat bingung karena para sarjana baru disiksa berjalan jongkok oleh adik- adiknya.
Saat tiba di tempat digelarnya acara pelepasan, para sarjana dijemur di panas matahari mengikuti acara pelepasan.
Ditempat inilah momen haru antara senior dan yunior ala anak – anak Arsitek terjadi. Ada puisi cinta, ada sambutan pelepasan dan salam perpisahan dari yuniornya.
Momen pisah antara senior dan yunior anak – anak Arsitek Uniflor ini tak lepas dari air mata. Mereka terlihat sangat berat melepaskan seniornya yang baru diwisudakan.
“Kami sayang mereka tapi waktu harus memisahkan kami. Kami melepaskan mereka dengan tradisi yang sudah dibuat beberapa tahun terakhir,” kata Paulus Pela, koordinator acara itu.
Paulus yang disapa Kapten Rileks ini mengharapkan seniornya cepat dapat kerja atau menciptakan lapangan kerja.
“Cepat dapat kerja dan jangan lupa alma mater. Doa kami mengiringi langkamu keluar dari rahim lembaga pendidikan ini,” katanya.
Anita Nensia Dimu, wisudawati dari Prodi Arsitektur yang mendapatkan kelulusan dengan pujian terharu dengan acara perpisahan ini. Ia bangga menjadi alumni Prodi Arsitektur Uniflor.
“Ini sangat spesial bagi kami yang baru diwisuda. Saya bangga dan terharu dengan acara pelepasan ala Arsitektur,” katanya.
Yapertif Bangga
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif), Dr Laurentius Gadi Djou mengatakan yayasan dan lembaga ini bangga kembali melepas 540 sarjana baru untuk berkarya di masyarakat.
Dr. Lory Gadi Djou mengingatkan kepada para sarjana baru agar tetap menjaga jati diri sebagai seorang sarjana.
“Jadi alumni yang punya dedikasi untuk masyarakat. Jaga jati diri dan jangan lupa almamatermu”.
PJ Bupati Nagekeo, Herda Helmijaya mengatakan kesuksesan meraih gelar sarjana berkat dukungan dari orangtua dan para dosen. Ia berharap para sarjana baru tetap berbakti terhadap orangtua.
Herda mengharapakan sarjana baru segera masuk dunia kerja dan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki.
“Jangan putus asa saat masuk dunia kerja. Ini bukan akhir tapi awal yang baik,” pesan PJ Bupati Nagekeo. *
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando