LARANTUKA, FLORESPOS.net-Pasca empat hari letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), warga terdampak yang mengungsi menjadi 5.816 jiwa. Selain menempati tiga posko terpusat, warga terdampak juga mengungsi mandiri di rumah-rumah keluarga.
Sebelumnya, data menyebutkan 10.295 jiwa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan perincian 9.479 jiwa Kecamatan Wulanggitang, 816 jiwa Kecamatan Ilebura. Dari data itu, 2.472 jiwa mengungsi di tiga lokasi, yakni 647 jiwa di Posko Desa Lewolaga, 606 di Posko Desa Bokang dan 1.219 di Posko Desa Konga.
Berdasarkan data yang diperoleh Florespos.net, Kamis (7/11/2024) pagi dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur, Heronimus Lamawuran menyebutkan, jumlah warga terdampak yang mengungsi menjadi 5.816 jiwa.
Heri Lamawuran merincikan dari jumlah tersebut, terdapat 3.029 jiwa atau 350 kepala keluarga terdiri dari 1.482 laki-laki dan 1.543 perempuan tersebar mengungsi di tiga posko terpusat, yakni Lewolaga, Bokang dan Konga.
Warga terdampak juga mengungsi di rumah-rumah keluarga. Disebutkan, terdapat 1.278 jiwa atau 202 kepala keluarga terdiri dari 619 laki-laki dan 659 perempuan mengungsi mandiri ke rumah kelurga tersebar di 7 desa di Kecamatan Wulanggitang.
Selanjutnya, 25 jiwa terdiri 14 laki-laki dan 11 perempuan mengungsi di rumah keluarga tersebar pada 3 desa di Kecamatan Ile Bura.
Sebanyak 135 jiwa terdiri 66 laki-laki dan 69 perempuan mengungsi di rumah keluarga tersebar pada 2 desa di Kecamatan Demon Pagong.
Sebanyak 22 jiwa atau 3 kepala keluarga terdiri 9 laki-laki dan 18 perempuan mengungsi di rumah keluarga tersebar pada 4 kelurahan di Kecamatan Larantuka.
Lalu, 20 jiwa atau 6 kepala keluarga terdiri 8 laki-laki dan 12 perempuan mengungsi di rumah keluarga tersebar pada 1 desa di Kecamatan Ile Mandiri.
Dan 4 jiwa atau 1 kepala keluarga terdiri 2 laki-laki dan 2 perempuan mengungsi di rumah keluarga tersebar pada 1 desa di Kecamatan Adonara Timur.
Sementara terdapat 1.307 jiwa tersebar pada 4 desa di wilayah perbatasan di Kabupaten Sikka. “Jumlah pengungsi sampai dengan saat ini, 5.816 jiwa,” kata Heri Lamawuran.
Heri Lamawuran bilang, hingga hari ke empat pasca letusan dahsyat pada Minggu (3/11/2024) malam, korban meninggal dunia berjumlah 9 orang, luka berat 31 orang dan luka ringan 32 orang. Tiga orang di antaranya dirujuk ke Puskesmas dan RSUD dr Hendrik Fernandez Larantuka.
“Data akan selalu diupdate, sehingga jumlahnya akan terus mengalami perubahan,” pungkas Heri Lamawuran.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jendral Suharyanto memastikan, kebutuhan warga terdampak yang mengungsi terpenuhi.
Erupsi dan Awan Panas Guguran Semakin Intens
Sementara pasca empat hari letusan dahsyat pada Minggu (3/11/2024) malam, Gunung Lewotobi Laki-laki semakin intens erupsi (meletus), gemuruh, dan menyemburkan awan panas guguran pada Kamis (7/11/2024) dini hari hingga siang ini.
Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, melaporkan terjadi erupsi pada Kamis (7/11/2024) dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 8.000 meter di atas puncak atau sekitar 6.584 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya, barat, dan barat laut.
“Erupsi dan awan panas guguran Gunung Lewotobi Laki-Laki semakin intens. Awan panas guguran arah utara-timur laut sejauh 3 km. Tinggi kolom erupsi mencapai 5000 meter di atas puncak. Erupsi disertai gemuruh. Pada 7 November 2024 pukul 11:15 Wita,” kata Boby Lamanepa, Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kamis (7/11/2024).
Badan Geologi PVMBG merekomendasikan. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.
Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Jalur Larantuka-Maumere Ditutup
Pasca letusan Kamis pagi hingga siang, jalur Jalan Trans Nasional Larantuka-Maumere di Desa Dulipali dan Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura ditutup sementara.
Penutupan dilakukan karena ruas jalan tersebut berada pada jalur merah dengan tingkat kerawanan tinggi atau sangat membahayakan. Para pengguna jalan dari dan ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur diharapkan mengambil jalur jalan pantai utara. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat