LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Dinas Pertanian atau Tanaman Pangan, Hortikultur, Perkebunan (TPHP) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT menggelar diklat (pendidikan dan pelatihan) bagi 10 orang calon “pilot” drone spayer di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lembor, Senin (28/10/2024).
Kepala Dinas TPHP Mabar, Laurenaius Halu, ketika membuka kegiatan itu mengatakan, saat ini kehadiran drone sangat penting. Ini kebutuhan, drone spayer amat bermanfaat bagi masyarakat, petani. Kehadirannya beriringan dengan dinamika waktu, tenaga dan biaya terkait dunia pertanian.
Kerja drone spayer lebih efektif dan efisien. Kehadiran teknologi canggih satu ini (drone spayer) dapat menekan biaya bagi petani dalam hal ongkos, sekaligus menghemat waktu dan tenaga. Drone spayer untuk penyemprotan pupuk dan obat-obatan/pestisida.
Setidaknya digital farming drone spayer menjawab persoalan petani saat ini, yaitu soal tenaga penyemprotan pupuk dan obat-obatan mengatasi hama-penyakit tanaman padi, sekaligus menekan biaya dan waktu.
Lahan 1 hektar misalnya, hanya disemprot sekian menit oleh seorang operator drone spayer atau pilot drone spayer. Biayanya juga ditekan. Padahal dulu lahan seluas itu kerjanya makan waktu, dan berdampak pada biaya.
Anggaran pengadaan 3 unit drone spayer tahun 2024 di Dinas TPHP Mabar, masih Kadis Halu, bersumber dari APBD Mabar 2024. Dana ratusan juta rupiah tersebut include (termasuk) biaya angkut drone dan lain-lain.
Oleh karena itu, kepada 10 orang peserta calon operator drone spayer atau calon “pilot” drone spayer agar memanfaatkan waktu diklat dengan baik dan benar. Ini berkaitan dengan SDM (sumber daya manusia). Ini digital farming. Kalau belum paham, tanyakan langsung kepada narasumber, tandas Kadis Halu.
Diklat ini, lanjut Kadis Halu, nanti diimplementasi di masyarakat, segera dioperasikan di petani. Oleh sebab itu, para calon “pilot” drone spayer, calon operator drone spayer, jangan sia-siakan waktu diklat, jangan buang percuma APBD pengadaan drone spayer ini, ujarnya.
Camat Lembor-Mabar, Raimundus Majar, pada kesempatan sama menambahkan, sebagian besar penduduk kecamatan itu hidup dari pertanian, terutama sawah.
Untuk itu, suka tidak suka harus mengikuti teknologi seperti drone spayer. Cara kerja drone spayer sangat efektif dan efisien dalam hal penyemprotan obat-obatan dan pupuk. Drone spayer sangat berpihak pada masyarakat/petani. Manfaatkan waktu diklat sebaik- baiknya, kata Camat Majar.
Paulus Setahu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mabar pada tempat yang sama menambahkan, cara kerja drone spayer sangat praktis. Untuk itu, manfaatkan inovasi ini, drone spayer sangat baik, efektif- efisien, amat bermanfaat bagi dunia pertanian. Ini membantu petani mengatasi tenaga kerja, termasuk mengatasi kesulitan biaya dan waktu.
Untuk itu para peserta diklat drone spayer manfaat waktu ini sebaik mungkin. Kalau ada yang belum mengerti jangan diam, tanya kepada nara sumbernya supaya tahu. Awalnya mungkin sulit, tetapi akhirnya gampang kalau diikuti serius, komentar Kadis Setahu yang bekas camat Lembor Selatan Mabar itu.
Pada kesempatan berbeda, Kadis Halu, mengungkapkan, apabila butuh drone spayer, petani hanya menanggung BBM (bahan bakar minyak). Sedangkan khusus obat-obatan ditanggung pemerintah. Drone spayer diperuntukan bagi petani/masyarakat Mabar. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus