ENDE, FLORESPOS.net-Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ende pada Pilkada 2024 telah mengikuti debat pertama yang digelar oleh KPU di Aula Hotel Flores Mandiri, Rabu (16/10/2024) pagi.
Debat pertama yang mengambil tema umum “Transformasi Sosial, Ekonomi dan Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Ende Yang Maju dan Berdaya Saing” berlangsung dalam lima segmen mulai dari pemaparan visi misi hingga closing statement dari paslon.
Debat pertama paslon Pilkada Ende dimoderatori Dewi Leba, Jurnalis INews TV. Sedangkan panelis dari akademisi
Enersta Uba Wohon, Dosen Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Eusabius Separera Niron, Dosen Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dan RD Feri Dhae, Dosen STIPAR Ende.
Setelah saling bertanya dan menanggapi pada segmen sebelumnya, keempat paslon diberikan kesempatan menyampaikan pernyataan penutup atau closing statement di segmen kelima.
Closing Statement dimulai dari paslon nomor urut satu pasangan, Yosef Badeoda dan dokter Domi Mere (Paket Deo Do), disusul pasangan Erik Rede dan Awaludin ( Paket Era Milenial), Pasangan Djafar Achmad- Yustinus Sani (Paket Jasa) dan terakhir pasangan Laurentius Gadi Djou – Damran Baleti (Paket Gadi Djou- Baleti).
Paket Deo Do dalam closing statement yang disampaikan oleh Calon Wakil Bupati, dokter Domi Mere mengatakan paket Deo Do datang dengan satu darma pengabdian untuk Ende Baru untuk semua.
Paket Deo Do memiliki komitmen membawa perubahan dan perbaikan untuk semua. Dengan rekam jejak politik di panggung nasional dan rekam jejak birokrat di Kabupaten Ende dan Provinsi NTT maka paket Deo Do tidak datang untuk belajar atau mencoba- coba.
“Kami sudah berbuat selama karier kami untuk masyarakat Kabupaten Ende. Sudah saatnya Kabupaten Ende dipimpin oleh figur yang sudah selesai dengan dirinya sendiri,” kata Dr. Domi Mere.
Paket Era Milenial dalam closing statement yang disampaikan oleh Calon Bupati Ende, Erik Rede mengatakan Era Milenial hadir untuk menjawab masalah infrastruktur jalan, jembatan dan air yang akan dituntaskan dalam waktu tiga tahun.
Era Milenial juga akan memperhatikan upah kerja dari buruh agar mencapai upah standar minum regional.
Paket Era Milenial juga memperhatikan dan membangun infrastruktur di sektor kelautan untuk nelayan dan sektor pertanian untuk petani.
Untuk anak muda atau generasi milenial di bidang olahraga, Era Milenial akan membangun GOR berstandar nasional dan peningkatan stadion Marilonga. Pada PON 2028 di NTT, Paket Era Milenial sudah membangun komunikasi dengan PSSI agar stadion Marilonga Ende menjadi venue cabang sepak bola.
Era Milenial juga akan memperhatikan upaya pelestarian budaya dan adat di Kabupaten Ende. Selain itu Era Milenial juga akan memperhatikan kesejahteraan ASN dan mengembalikan tunjangan beras.
Paket Jasa dalam closing statement yang disampaikan oleh Calon Wakil Bupati Ende, Yustinus Sani mengatakan paket Jasa siap melanjutkan infrastruktur yang belum tuntas. Paket Jasa menciptakan ekonomi rakyat sehingga rakyat hebat, rakyat sejahtera dan Ende kuat.
“Kami harus sampaikan bahwa yang belum selesai di jaman kepemimpinan pak Djafar, kami akan selesaikan ketika dipercayakan,” kata Sani.
Yustinus Sani melanjutkan Paket Jasa tidak bermimpi tetapi sudah berbuat. Paket Jasa siap dan hadir bersama rakyat.
Calon Bupati Ende, Djafar Achmad menambahkan Jasa tidak memberikan janji tetapi bukti. Keduanya sudah berpengalaman baik di legislatif maupun di eksekutif. Paket Jasa juga konsen dengan pembangunan pariwisata dan terus memperjuangkan agar hari lahir pancasila 1 Juni secara nasional tetap dilaksanakan di Kota Ende.
Paket Gadi Djou – Baleti, pernyataan penutup atau closing statement yang disampaikan oleh Calon Bupati Ende, Laurentius Gadi Djou mengatakan berbicara tentang Ende bukan berbicara tentang Gadi Djou – Baleti. Tetapi bicara tentang kita semua yang mau membangun Ende menjadi kabupaten sare pawe.
Ketua KPU Ende, Wilhelmus Hermanto Lose saat membuka debat pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Ende mengatakan debat menjadi penting bagi pemilih dan masyarakat untuk mendapatkan informasi, melihat calon sebelum memilih.
Bagi Paslon, kata Ato Lose debat ino sangat penting untuk menyampaikan gagasan dan visi membangun daerah agar bisa diketahui oleh masyarakat.*
Penulis : Willy Aran
Editor : Wentho Eliando











