LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Masyarakat Desa Golo Pongkor Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami gagal panen. Selain terserang hama, juga karena kekekeringan akibat curah hujan rendah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KP2) Mabar, Fatinci Reynilda, mengatakan pihaknya sudah menerima surat Pemerintah Desa Golo Pongkor Kecamatan Komodo soal gagal panen sawah di desa tersebut.
Kepada media ini di Labuan Bajo Kamis (5/9/2024), Kadis disapa In itu mengungkapkan, sesuai surat yang diterimanya, bahwa sawah seluas 25,9 hektare (ha) di desa tersebut gagal panen karena terserang hama dan kekeringan akibat curah rendah.
Dalam surat tersebut (Pemdes Golo Pongkor), kata Kadis In, juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dapat memberi bantuan pangan kepada warga setempat (Golo Pongkor).
Menyinggung stok pangan Mabar, Kadis In, mengungkapkan, neraca pangan Mabar per Mei 2024, stok beras surplus untuk 3 bulan ke depan. Ketersediaan hasil panen padi sampai Juli surplus 4.319 ton, dan hasil panen Juni surplus 7.602 ton.
Berdasarkan neraca pangan juga, bahwa ada pangan di Mabar yang bakal terancam kekurangan untuk 3 bulan ke depan, yakni bawang putih, daging sapi, dan cabe rawit, ungkap Kadis In yang ketika itu didamping dua pegawainya yakni Wati dan Siti.
Lanjut Kadis In, di 2024 sebanyak 3.631 keluarga resiko stunting atau KRS di kabupaten itu (Mabar) akan segera mendapatkan daging ayam beku dan telur. Itu untuk jata bantuan tahap pertama dari dua tahap yang direncanakan. Tahap pertama Januari-Maret, dan yang berikutnya untuk tahap kedua.
Dijelaskan, jata telur per bulan 10 butir/KRS, atau 30 butir/3 bulan/KRS. Sedangkan daging ayam beku 1 ekor/bulan/KRS atau 3 ekor per KRS/3 bulan, ungkap Kadis In. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus