Golo Pongkor Gagal Panen, Manggarai Barat Terancam Krisis Cabe Rawit

- Jurnalis

Jumat, 6 September 2024 - 08:22 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Mabar NTT, Fatinci Reynilda

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Mabar NTT, Fatinci Reynilda

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Masyarakat Desa Golo Pongkor Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami gagal panen. Selain terserang hama, juga karena kekekeringan akibat curah hujan rendah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KP2) Mabar, Fatinci Reynilda, mengatakan pihaknya sudah menerima surat Pemerintah Desa Golo Pongkor Kecamatan Komodo soal gagal panen sawah di desa tersebut.

Kepada media ini di Labuan Bajo Kamis (5/9/2024), Kadis disapa In itu mengungkapkan, sesuai surat yang diterimanya, bahwa sawah seluas 25,9 hektare (ha) di desa tersebut gagal panen karena terserang hama dan kekeringan akibat curah rendah.

Baca Juga :  Tinggi Minat Masyarakat Mabar Budidaya Ikan Air Tawar

Dalam surat tersebut (Pemdes Golo Pongkor), kata Kadis In, juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dapat memberi bantuan pangan kepada warga setempat (Golo Pongkor).

Menyinggung stok pangan Mabar, Kadis In, mengungkapkan, neraca pangan Mabar per Mei 2024, stok beras surplus untuk 3 bulan ke depan. Ketersediaan hasil panen padi sampai Juli surplus 4.319 ton, dan hasil panen Juni surplus 7.602 ton.

Berdasarkan neraca pangan juga, bahwa ada pangan di Mabar yang bakal terancam kekurangan untuk 3 bulan ke depan, yakni bawang putih, daging sapi, dan cabe rawit, ungkap Kadis In yang ketika itu didamping dua pegawainya yakni Wati dan Siti.

Baca Juga :  Rutan Bajawa Gelar Friendly Match Bola Volly dengan Lapas Waingapu

Lanjut Kadis In, di 2024 sebanyak 3.631 keluarga resiko stunting atau KRS di kabupaten itu (Mabar) akan segera mendapatkan daging ayam beku dan telur. Itu untuk jata bantuan tahap pertama dari dua tahap yang direncanakan. Tahap pertama Januari-Maret, dan yang berikutnya untuk tahap kedua.

Dijelaskan, jata telur per bulan 10 butir/KRS, atau 30 butir/3 bulan/KRS. Sedangkan daging ayam beku 1 ekor/bulan/KRS atau 3 ekor per KRS/3 bulan, ungkap Kadis In. *

Penulis : Andre Durung

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Bank NTT Berikan Bantuan Paket Sembako untuk 100 Anak Stunting di Ngada
MenEkraf Teuku Riefky Harsya: Ekonomi Kreatif Pilar Penting Kemandirian Ekonomi Nasional
Serap Aspirasi Pedagang, Lukman Riberu Komitmen Tata Pasar Inpres Larantuka dan Perbaiki JTP
Desa Membangun Kota Menata, Anton Hadjon-Matias Enai: Lanjutkan dan Tuntaskan
Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Lakukan Penanganan SPBUN Ende Selatan Pasca Diterjang Ombak
Labu Kuning Bisa Mengobati Beberapa Gejala Penyakit, Salah Satunya Darah Tinggi
Titik Nol Timur Pulau Flores di Basira-Flores Timur, Lukman Riberu dan Zakarias Paun: Supaya Jadi Jalan Trans Nasional
Anak di Bawah Umur Terjaring Operasi Turangga 2024, Polisi: Orangtua Jangan Jerumuskan Anak
Berita ini 104 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 3 November 2024 - 13:31 WITA

Bank NTT Berikan Bantuan Paket Sembako untuk 100 Anak Stunting di Ngada

Sabtu, 2 November 2024 - 21:50 WITA

MenEkraf Teuku Riefky Harsya: Ekonomi Kreatif Pilar Penting Kemandirian Ekonomi Nasional

Sabtu, 2 November 2024 - 20:55 WITA

Serap Aspirasi Pedagang, Lukman Riberu Komitmen Tata Pasar Inpres Larantuka dan Perbaiki JTP

Sabtu, 2 November 2024 - 15:08 WITA

Desa Membangun Kota Menata, Anton Hadjon-Matias Enai: Lanjutkan dan Tuntaskan

Sabtu, 2 November 2024 - 09:53 WITA

Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Lakukan Penanganan SPBUN Ende Selatan Pasca Diterjang Ombak

Berita Terbaru