Pemkab dan Elemen Warga Sikka Berkolaborasi dengan PAPHA Wujudkan Flores Sehat Jiwa

- Jurnalis

Rabu, 26 Juni 2024 - 22:04 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAUMERE, FLORESPOS.net-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan elemen warga Kabupaten Sikka  menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan Yayasan Payung Perjuangan Humanis (Papha) Indonesia dan dua mitra kerjanya Yayasan Peduli Masyarakat (YPM) dan Ayo Indonesia dalam upaya Bersama Untuk  Flores yang Sehat Jiwa (Bersahaja).

Kesiapan pemerintah dan elemen warga ini disampaikan dalam momen peluncuran bertajuk “Bersama untuk Flores yang Sehat” Jiwa (Bersajaha) di Aula Egon Lantai 3 Kantor Bupati Sikka, Rabu (26/6/2024).

Peluncuran Projek Bersahaja dilakukan oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekda Kabupaten Sikka Fitrinita Kristiani, S.Sos, M.Si didampingi Kadis Sosial Drs. Rudolfus Ali, .M.Si; PLt. Kadis Kesehatan Petrus Herlemus, S.Si.Apt., M.H., M.M.; MEAL Officer JPM Octavianus Aryo Adhityo Hardiningrat, dan Project Officer (PO) PAPHA, Titon Nau.

Hadir dalam rangkaian kegiatan ini di antaranya Sekretaris Uskup Maumere, RD. Yakobus Donnisius Migo, S.Fil, M.Th., Lin. Th.Com; Kaprodi Psikologi Unipa Maria Nona Nancy, S.Psi, M.Si; Camat Alok Timur Nicolaus Emanuel, Aipda Ridwan dari Polres Sikka; Kabag Kesra Setda Sikka Kustandi Lerang; Ibu Yani Yosepha utusan Komunitas Kasih Insani (KKI) Maumere; Vinsen Deo dari Kopdit Pintu Air; para kepala puskesmas, para lurah dan kepala desa yang menjadi wilayah dampingan Papha; utusan OPD,  dan utusan elemen masyarakat lainnya.

Siap Berkolaborasi

Plh. Sekda Sikka Fitrinita Kristiani dalam sambutannya saat melaunching Projek Bersahaja antara lain menyatakan kesiapan Pemkab Sikka, khusus dinas-dinas terkait, secara khusus para kepala desa dan lurah yang menjadi wilayah dampingan Papha untuk menyukseskan usaha bersama untuk mewujudkan Flores, khusus Kabupaten Sikka yang sehat jiwa.

“Pemerintah siap berkolaborasi untuk secara bersama wujudkan Sikka sehat jiwa,” kata Plh. Sekda Fitrinita Kristiani.

Plh. Sekda pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Papha dan CBM Global Indonesia Australia dan JPM yang menjalankan misi mulia untuk untuk mewujudkan kesehatan jiwa warga Sikka.

“Pemkab Sikka menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Papha, JPM dan mitra kerja mereka,” katanya.

Kesiapan unutuk berkolaborasi juga disampaikan Plt. Kadis Kesehatan Petrus Herlemus dan Kadis Sosial Rudolfus Ali.

“Kami siap berkolaborasi untuk mewujudkan Sikka sehat jiwa,” kata Petrus Herlemus dan Rudolfus Ali.

Hal senada disampaikan Lurah Waioti Selvianus Yulfrisah dan Kades Geliting Makarius Oskar.

Baca Juga :  Eksotis, Sunset Pantai Krokowolon Sikka Bikin Pengunjung Jatuh Cinta

“Kami siap berkolaborasi dengan PAPHA dalam upaya bersama wujudkan sehat jiwa di Sikka,” kata Lurah Selvianus Yulfrisah dan Kades  Makarius Oskar.

Usai peluncuran dilanjutkan dengan penyampaian materi terkait kesehatan jiwa.

Tampil dua nara sumber Plt. Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus yang membawakan materi berjudul “Kebijakan dan Strategi Kesehatan Jiwa” dan Kadis Sosial Drs. Rudolfus Ali, M.Si  yang membawakan materi Peran Dinas Sosial Terhadap Rehabilitas Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Solusi

Kadis Sosial Rudolfus Ali dalam materinya antara lain menawarkan beberapa solusi konkret dalam upaya mewujudkan kesehatan jiwa di antaranya tersedianya UPTD ODGJ agar semuaOPD terkait dapat menjalankan tupoksi secara  maksimal, tersedianya  rumah singgah/aman.RPTC, adanya alokasi anggaran yang memadai khusus penanganan ODGJ, adanya program/kegiatan untuk edukasi melalui sosialisasi kepada keluarga ODGJ, dan tersedianya  pendamping/pekerja sosial khusus dalam penanggulangan ODGJ minimal perkecamatan 1 orang.

Sementara PLt. Kadis Kesehatan Petrus Herlemus, S.Si.Apt., M.H., M.M dalam materinya berjudul “Kebijakan dan Strategi Kesehatan Jiwa” antara lain menggarisbawahi pentingnya kemitraan dala aspek kesehatan jiwa masyarakat untuk deteksi dini meruoajan slaah satu strategi penting penanganan masalah kesehatan jiwa; sosialisasi penanganan kesehatan jiwa penting karena banyak ketidaktahuan dan kekurangan pahaman bahwa mashalah kesehatan jiwa ada solusi, dan semua kita bisa bersaya.

“Penanganan orang dengan gangguan jiwa merupakan standar pelayanan minimal kabupaten/kota dan salah satu indikator keluarga sehat,” kata Pertus Herlemus.

Strategi

Sementara MEAL Officer JPM Octavianus Aryo Adhityo Hardiningrat pada kesempatan ini menjelaskan strategi program di mana projek ini mengadopsi pendekatan rehabilitasi berbasis masyarakat (community-based approach).

“Pendekatan ini akan memberikan perhatian khusus pada keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat serta para pemangku kepentingan di semua tingkatan serta pentingnya melibatkan keluarga, masyarakat, dan organisasi lokal dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan implementasi program. Hal ini akan memastikan bahwa program yang diimplementasikan relevan, berkelanjutan, dan dapat diadopsi oleh komunitas,” kata Aryo.

Aryo menggarisbawahi bahwa kolaborasi dan kemitraan dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk lembaga pemerintah, penyedia layanan kesehatan lokal, dan organisasi masyarakat, juga akan berkontribusi dalam menjaga kualitas teknis.

“Pertemuan koordinasi rutin, bantuan teknis, dan platform berbagi pengetahuan akan dibentuk untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan memastikan kesesuaian dengan standar dan pedoman yang telah ditetapkan,” katanya.

Baca Juga :  Webinar Outlook Kepariwisataan Labuan Bajo, Menjawab Tantangan dan Peluang Pariwisata NTT

Tujuan

Sementara PO Papha Titon Nau dalam laporannya menyebut berapa tujuan dari kegiatan itu  di antaranya.

Pertama, untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya program kesehatan jiwa bagi masyarakat dan dukungan pemerintah daerah terhadap program kesehatan jiwa kepada mitra dan sasaran.

Kedua, untuk memberikan pemahaman kepada mitra dan sasaran tentang pelaksanaan proyek Bersahaja.

Ketiga, untuk memperoleh dukungan pemerintah kabupaten secara resmi terhadap proyek Bersahaja.

Keempat, untuk menjadi tanda awal dimulainya proyek Bersahaja di Kabupaten Sikka.

Sementara hasil yang hendak dicapai urai Titon Nau yakni agar mitra dan sasaran proyek memperoleh pemahaman tentang program kesehatan jiwa dan dukungan pemerintah kabupaten dalam program kesehatan jiwa; mitra dan sasaran proyek memperoleh pemahaman yang menyeluruh tentang proyek Bersahaja; mitra dan sasaran proyek berkomitmen mendukung pelaksanaan proyek Bersahaja.

Latar Belakang

Yayasan PAPHA dalam rilisnya juga menjelaskan latar  belakang kegiatan Bersahaja di mana menurut data Kementerian Kesehatan, penyakit jiwa merupakan penyebab nomor dua dari penyakit tidak menular di Indonesia, termasuk di NTT.

Di NTT, gangguan kesehatan mental diperkirakan berakibat ke 7,4% penduduk, yang mana lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 6,2%.

Hal ini merupakan sebuah kekhawatiran yang penting, khususnya mengingat NTT merupakan salahsatu dari propinsi dengan angka indeks pembangunan manusia terendah di Indonesia yakni sebesar 64,26.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2028 diketahui  terdapat 7 orang dengan penyakit gangguan mental dalam setiap 1000 rumah tangga.

Selain itu, di NTT yang merupakan 3 besar provinsi dengan angka kasus depresi tertinggi di Indonesia, pusat kesehatan yang memiliki poli kesehatan jiwa hanya 31,8% dan hanya ada 1 rumah sakit jiwa di NTT yang berlokasi di Kupang, Ibukota Provinsi.

Saat ini, belum ada program yang intensif dan komprehensif yang mengangkat isu kesehatan mental dari pemerintah daerah yang bisa saja disebabkan karena kurangnya staf kesehatan yang terlatih, fasilitas yang belum tersedia serta terbatasnya anggaran untuk program ini sedangkan jumlah kasus semakin meningkat. *

Penulis: Wall Abulat I Editor: Wentho Eliando

Berita Terkait

Flores United FC Menunggu Keputusan Asprov Pasca Pembatalan ETMC Labuan Bajo
Asprov PSSI NTT Umumkan ETMC Labuan Bajo Dibatalkan
Desa Lewobunga Flores Timur Nikmati Air Bersih, Bantuan PTTEP Indonesia dan Julie Laiskodat
Pengadaan Mobil dan Wacana Rumah Dinas DPRD Flores Timur, Begini Kata Bacabup Lukman Riberu
Dari Aspirasi ke Aksi: Suara Rakyat dalam Pilkada
BPOLBF Gelar Workshop Floratama Academy 5.0
Nadya Terpilih Jadi Duta GenRe Putri Provinsi NTT
Sebelas Partai Pengusung Melki-Johni Target Raih Suara 70 Persen dari Ende
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 15:32 WITA

Flores United FC Menunggu Keputusan Asprov Pasca Pembatalan ETMC Labuan Bajo

Rabu, 11 September 2024 - 15:20 WITA

Asprov PSSI NTT Umumkan ETMC Labuan Bajo Dibatalkan

Rabu, 11 September 2024 - 09:51 WITA

Desa Lewobunga Flores Timur Nikmati Air Bersih, Bantuan PTTEP Indonesia dan Julie Laiskodat

Selasa, 10 September 2024 - 21:45 WITA

Pengadaan Mobil dan Wacana Rumah Dinas DPRD Flores Timur, Begini Kata Bacabup Lukman Riberu

Selasa, 10 September 2024 - 18:48 WITA

Dari Aspirasi ke Aksi: Suara Rakyat dalam Pilkada

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Asprov PSSI NTT Umumkan ETMC Labuan Bajo Dibatalkan

Rabu, 11 Sep 2024 - 15:20 WITA

Febri M Angsemin

Nusa Bunga

Dari Aspirasi ke Aksi: Suara Rakyat dalam Pilkada

Selasa, 10 Sep 2024 - 18:48 WITA