RUTENG, FLORESPOS.net-Lembaga Rutan Labe Kelas II B Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, mempersilakan warga binaannya untuk mengambil kursus atau pelatihan keterampilan yang disediakan Dinas Pendidikan Manggarai melalui bidang pendidikan non formal.
Kepada wartawan di Rutan Labe Ruteng, Jumat (28/7/2023), Kepalanya Heri Sutriadi mengatakan, pendidikan non formal masuk Rutan itu sejalan dengan program kementerian terkait dalam memberdayakan warga binaan.
“Saya sangat berterimakasih atas apa yang dilakukan ini. Pemberdayaan itu harus agar ada bekal setelah keluar dari Rutan,” katanya.
Dikatakan, untuk program pemberdayaan dan keterampilan ini memang tidak semua warga binaan sejumlah 181 orang ikut. Mengapa? Hal itu bergantung pada minat, hobi, dan kemauan masing-masing.
Warga binaan tidak dipaksakan untuk mengambil kursus ini dan itu. Yang mau silakan. Yang penting lembaga sudah menyiapkan media agar dimanfaatkan.
Keterampilan dalam bidang apa saja, demikian Heri Sutriadi, sebetulnya sangat baik. Karena itu, bisa menjadi bekal nantinya ketika kembali ke masyarakat. Ketrampilan adalah modal untuk berusaha atau bekerja pada orang lain atau perusahaan.
Menurutnya, warga binaan yang berminat untuk mengambil kursus difasilitasi setiap waktu. Dengan itu, para guru atau pendamping bisa datang ke Rutan sesuai dengan jadwalnya untuk memberikan kursus atau pengajarannya lainnya.
Sedangkan Kepala SKB Randong, ibu Sebastiana Ngening mengatakan, jenis keterampilan yang diinginkan tergantung para pembina di Rutan. Para pembinaan itu yang mengatur jadwal dan menyiapkan orang-orangnya.
“Kalau mereka sudah siap, kita datang untuk berikan pelatihan sesuai dengan keinginan. Kita prinsipnya selalu siap,” katanya.
Kadis Pendidikan Frans Gero mengatakan, SKB Randong harus menyiapkan secara baik pendidikan ketrampilan bagi warga binaan di Rutan ini. Hal itu penting agar kerja sama ini bermanfaat dan berdaya guna.
“Bagi kita yang paling penting, mereka bisa untuk buat suatu ketrampilan. Terampil adalah modal untuk hidup dan kerja,” katanya. *
Penulis: Christo Lawudin / Editor: Wentho Eliando