ENDE, FLORESPOS.net-Kabupaten Ende, Provinsi NTT masuk dalam Jaringan Kabupaten Kota Tapak Sejarah (Jaket) Bung Karno yang telah dideklarasikan di Blitar, Jawa Timur, 20 Juni 2023 lalu.
Pada deklarasi itu, Kota Ende telah ditetapkan sebagai Kota Rahim Pancasila dan tidak diperdebatkan lagi. Setelah mendapatkan pengakuan itu, Pemkab Ende terus memperkuat identitas sebagai rahim Pancasila.
Bupati Ende, Djafar Achmad kepada Florespos.net, Senin (3/7/2023), menegaskan pada deklarasi itu, Kota Ende sebagai rahim Pancasila tidak diperdebatkan lagi. Kabupaten dan kota yang masuk dalam Jaket Bung Karno mengakui itu.
Kedepannya, kata Bupati Djafar, dirinya ingin menjadikan Ende sebagai pusat Sejarah Bung Karno di Kawasan Timur Indonesia.
Untuk mewujudkan mimpi itu, Pemkab Ende akan terus memperkuat hubungan dengan Bengkulu, Blitar dan Bandung sebagai Kota Bung Karno pernah diasingkan.
“Kita perkuat hubungan antara 4 kota ini agar apa yang ada di Ende bisa juga berada di Bengkulu, Blitar dan Bandung serta sebaliknya,” katanya.
Kegiatan seperti Parade Kebangsaan dan upacara apel Hari Lahir Pancasila di Kota Ende akan terus dipertahankan untuk menegaskan Ende adalah bagian penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Pemkab Ende juga akan memasang ornamen terkait Pancasila dan Bung Karno di pintu masuk daerah ini serta fasilitas umum. Ornamen-ornamen ini akan menegaskan kepada publik bahwa Ende sebagai kota rahim dan ikon Pancasila.
Bupati Djafar juga mengajak seluruh komponen masyarakat di daerah ini agar memperkuat identitas Ende sebagai Kota Rahim Pancasila dengan cara masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Mensi Tiwe yang ikut pada deklarasi tersebut mengatakan, salah satu kegiatan yang mempertegas Ende Rahim Pancasila adalah Parade Seribu Garuda jelang hari lahir Pancasila.
“Salah satu bukti nyata yang dibuat oleh Pemkab Ende saat ini adalah seribu garuda. Kedepannya, Kota Ende ini harus kita penuhi dan warnai dengan ikon Ende Rahim Pancasila,” katanya.
Sebagai Kepala Dinas PK Ende, Mensi Tiwe akan mendorong sekolah-sekolah untuk memperkuat identitas tersebut melalui jalur pendidikan.
Kurikulum Merdeka Belajar yang golnya adalah Profil Pelajar Pancasila, kata Mensi Tiwe, sangat relevan dengan Kota Ende sebagai Rahim Pancasila.
Festival dan iven-iven yang berkaitan dengan Pancasila dan Bung Karno sangat penting dan mesti terus digalahkan di tingkat Kabupaten Ende untuk menunjukan identitas daerah ini. *
Penulis: Willy Aran / Editor: Wentho Eliando