LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menyelenggarakan sosialisasi program Beasiswa Sawit dalam rangka Pengarusutamaan Gender di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa (28/10/2025).
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula Setda, Kantor Bupati Manggarai Barat dengan menghadirkan 150 siswa-siswi yang mayoritas orang tuanya bekerja pada sektor sawit serta guru-guru perwakilan dari 15 sekolah di Kabupaten Manggarai Barat dan guru-guru dari 25 sekolah di Kabupaten Manggarai Timur.
Wakil Bupati Manggarai Barat dr.Yulianus Weng, M.Kes menyampaikan apresiasinya terhadap program Beasiswa Sawit BPDP untuk para generasi muda, khususnya di Provinsi NTT.
Yulianus dalam kesempatan tersebut menyebutkan bahwa terdapat berbagai tantangan dalam bidang pendidikan di wilayah tersebut.
“Data dari Disnakertranspokum menunjukkan bahwa pada tahun 2023 terdapat sekitar 7.000 masyarakat Manggarai Barat bekerja di sektor kelapa sawit, dan jumlah tersebut terus meningkat pada tahun 2025,” ungkapnya.
Yulianus menambahkan, saat ini tantangan yang dihadapi masyarakat berbeda dari sebelumnya.
Ia mengatakan, tantangan yang muncul kini meliputi keterbatasan akses pendidikan, rendahnya literasi, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih perlu ditingkatkan.
Dirinya menegaskan, semua hal ini dapat diatasi melalui peningkatan kualitas pendidikan.
“Oleh karena itu, program beasiswa sawit BPDP perlu kita sambut dengan baik karena mampu membuka peluang bagi generasi muda untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik dan berkontribusi bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Direktur Hukum dan Kerjasama BPDP, Zaid Burhan Ibrahim, menjelaskan bahwa sekitar 15 sampai 20 persen tenaga kerja panen sawit berasal dari masyarakat NTT.
Zaid mengakui tenaga kerja dari wilayah NTT dikenal memiliki etos kerja yang tinggi, semangat kuat dan dedikasi yang besar.
“Hal ini kemudian menjadi fokus kami bahwa saatnya masyarakat NTT, khususnya generasi muda, tidak hanya dikenal sebagai tenaga kerja, tetapi juga mampu menjadi tenaga profesional, inovator dan pemimpin di sektor perkebunan,” ucapnya.
Zaid juga menyebutkan, data tenaga kerja dari wilayah Manggarai menjadi salah satu dasar dalam pelaksanaan sosialisasi ini.
Namun demikian, kata dia, BPDP terus mendorong agar seluruh generasi muda di berbagai daerah Indonesia, termasuk NTT, memperoleh kesempatan yang sama untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas hidup melalui pendidikan.
Ia mengatakan, melalui program beasiswa sawit, BPDP berkomitmen memberikan kesempatan yang luas kepada anak-anak pekerja sawit dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk NTT, untuk menempuh pendidikan tinggi dengan dukungan penuh mulai dari biaya transportasi, uang buku, hingga kebutuhan selama masa studi.
“Diharapkan program ini mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga pekerja sawit di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Zaid memaparkan, program Beasiswa Sawit hingga kini telah memberikan kesempatan kepada lebih dari 9.000 mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai daerah di Indonesia yang diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan di sektor perkebunan.
Dirinya menjelaskan, program ini telah memberikan kesempatan kepada lebih dari 9.000 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi di bidang perkebunan kelapa sawit.
Ia mengatakan, tahun 2025 ini, sebanyak 4.000 penerima beasiswa baru bergabung, meningkat dari tahun sebelumnya.
“Mereka tidak hanya belajar mengenai kelapa sawit, tetapi juga tentang kepemimpinan, manajemen, dan inovasi agar di masa mendatang mampu menjadi sumber daya unggul yang membawa sektor perkebunan semakin maju,” terangnya..
Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen BPDP terhadap Pengarusutamaan Gender (PUG) yang menjamin kesetaraan bagi laki-laki dan perempuan untuk maju bersama tanpa memandang jenis kelamin, asal daerah, atau latar belakang sosial, dengan akses yang sama terhadap pendidikan dan peluang karier.
“Maka kami membutuhkan peran penting dari Bapak dan Ibu guru, terutama yang hadir saat ini, untuk mendampingi dan menuntun para siswa agar berani bermimpi dan mengambil peluang,” kata Zaid.
Melalui kegiatan ini, BPDP menegaskan komitmennya untuk terus mensosialisasikan program Beasiswa Sawit kepada generasi muda di seluruh Indonesia guna mencetak sumber daya manusia unggul dan berdaya saing yang siap memimpin sektor industri kelapa sawit yang inovatif, berkelanjutan, serta menjunjung nilai kesetaraan dan keadilan.
Penulis : Ebed de Rosary
Editor : Anton Harus











