Menyulam Asa dari Timur (Apresiatif atas Penegerian SMAKN Santo Mikhael Flores Timur)

- Jurnalis

Rabu, 29 Oktober 2025 - 12:44 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Yosef Aloysius Babaputra dan Anselmus Dore Woho Atasoge

DI TANAH Solor yang tenang dan bersahaja, harapan mulai disulam dengan benang iman dan semangat kebersamaan sejak tahun 2020.

Kala itu, Yosef Aloysius Babaputra, Kasubag di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, bersama masyarakat dan Yayasan Persekolahan Katolik Umat Katolik Keuskupan Larantuka (YAPERSUKTIM), memulai langkah kecil yang sarat makna: menghadirkan pendidikan menengah berbasis kekatolikan di jantung kehidupan umat.

Tanah untuk sekolah disediakan oleh warga dengan semangat gotong royong. Bangunan pun mulai berdiri, memancarkan cinta dan harapan akan masa depan generasi Solor.

Dukungan terus mengalir dari Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama RI, yang setiap tahun memberikan bantuan sarana dan fasilitas, memperkuat fondasi fisik dan spiritual lembaga pendidikan yang sedang tumbuh.

Sejak tahun 2015, SMAK Santo Mikhael telah menjadi pelita pendidikan di Pulau Solor. Namun, sejak tahun 2019, masyarakat mulai mengajukan penegerian agar sekolah ini mendapat pengakuan dan dukungan negara.

Di tahun 2024, harapan itu mendapat respons positif. Ditjen Bimas Katolik mengutus Tim Visitasi Penegerian yang hadir langsung di Kecamatan Solor Barat pada 23–27 April.

Tim memverifikasi dokumen, lahan, bangunan, dan kesiapan pengalihfungsian status sekolah swasta menjadi calon sekolah negeri.

Ketua Tim Visitasi, Barnabas Ola Baba, didampingi Yosef Aloysius Bapaputra dan Vikjen Keuskupan Larantuka, Pastor Gabriel Unto da Silva, disambut hangat oleh para camat dari tiga wilayah Solor, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan para kepala desa.

Plt. Kepala SMAK, Basilius Sariama Sogen, bersama Ketua Tim Penegerian, RD. Emanuel Stefanus Buga Hurint, turut berperan aktif dalam keseluruhan proses ini yang telah lama dinantikan ini.

Puncak dari perjalanan panjang ini terjadi pada Maret 2025, ketika Direktur Pendidikan Katolik, Dr. Salman Hebabeam, datang sendiri ke Solor. Kehadiran beliau menjadi penegasan bahwa perjuangan selama lima tahun tidak sia-sia.

Momen penting lainnya adalah penandatanganan berita acara penyerahan hibah aset oleh Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung. Penandatanganan ini menjadi simbol sinergi antara Gereja dan negara dalam membangun pendidikan yang berakar pada nilai-nilai kekatolikan.

Turut hadir dalam proses visitasi penegerian: Dr. Salman, Yuvensius Sepur, Camat Solor Barat, dan RD. Thomas Labina. Sebelumnya, pada tahun 2024, visitasi juga dilakukan oleh Bernardus Ola Baba bersama Romo Gabriel Unto da Silva.

Penegerian ini diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Bimas Katolik Nomor 33 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Proses Penegerian Sekolah Menengah Agama Katolik. Tujuannya menjaga kelangsungan hidup lembaga pendidikan keagamaan.

Baca Juga :  Perikanan Jadi Fokus Program Bupati dan Wabup Flores Timur, Dinas Perikanan Siapkan Data Kelompok dan KSO ICS

Pemerintah hadir melalui APBN dan APBD untuk menjamin operasional, peningkatan kualitas SDM, dan pengelolaan yang profesional. Gaji guru menjadi terstandar, kualifikasi akademik dapat ditingkatkan, dan jenjang kepangkatan dapat dikelola secara teratur.

SMAK Santo Mikhael kini tidak hanya menjadi kebanggaan Solor, tetapi juga simbol bahwa pendidikan berbasis iman dan kebangsaan layak mendapat tempat dalam pangkuan negara.

Seluruh proses ini sejalan dengan harapan besar dari Menteri Agama Republik Indonesia yang tertuang dalam salah satu Asta Program Prioritas: menghadirkan pendidikan yang unggul, ramah, dan terintegrasi.

Di Solor, harapan itu telah menjelma menjadi kenyataan yang hidup. Sebuah sekolah Katolik negeri yang lahir dari iman, kerja sama, dan cinta akan masa depan.

Penegerian Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri Santo Mikhael Flores Timur akhirnya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2025, yang ditandatangani pada 1 Oktober dan diundangkan pada 9 Oktober 2025.

Ini bukan sekadar perubahan status, melainkan pengakuan atas dedikasi masyarakat Flores Timur dalam menjaga pendidikan yang berakar pada nilai kekatolikan dan kebangsaan.

Dengan status negeri, SMAKN Santo Mikhael kini memiliki struktur organisasi yang lebih kuat dan sistem kerja yang lebih tertata. Sekolah ini bertugas menyelenggarakan pendidikan yang memadukan ilmu keagamaan Katolik dan ilmu umum, serta membentuk karakter peserta didik yang beriman, berilmu, dan cinta tanah air.

Penegerian ini membuka akses terhadap sumber daya yang lebih luas, memperkuat tata kelola, dan menegaskan bahwa negara hadir, bahkan di ujung timur, untuk menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.

Tugas SMAKN Santo Mikhael kini dijalankan melalui fungsi-fungsi yang telah ditetapkan secara sistematis. Fungsi tersebut mencakup penyelenggaraan mata pelajaran, penanaman nilai kewarganegaraan, pengembangan karakter peserta didik, pengelolaan unit penunjang, pelayanan mutu pendidikan, pelaksanaan administrasi, serta evaluasi dan pelaporan.

Struktur organisasi sekolah ini terdiri atas kepala sekolah, wakil kepala sekolah, urusan tata usaha, kelompok jabatan fungsional, dan jabatan pelaksana. Selain itu, dibentuk unit penunjang yang meliputi unit keagamaan, unit perpustakaan, dan unit laboratorium. Semua unsur ini bekerja dalam satu kesatuan yang saling mendukung, dengan semangat profesionalisme dan efisiensi.

Penegerian SMA Katolik Negeri Santo Mikhael Flores Timur membawa angin segar bagi tata kelola pendidikan di wilayah Flores Timur. Sekolah ini berdiri di tengah masyarakat yang menjunjung tinggi tradisi kekatolikan. Nilai spiritual dan semangat kebangsaan telah lama hidup dalam denyut kehidupan umat.

Baca Juga :  Sikka Kabupaten Pertama di NTT Lindungi Pekerja Rentan dengan Membayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Kehadiran negara menjadi bukti bahwa pendidikan di daerah tertinggal tetap mendapat ruang dan perhatian. Dukungan ini memperkuat peran pendidikan Katolik dalam membentuk generasi yang beriman dan berilmu.

Penataan nomenklatur dan lokasi satuan kerja telah diatur secara rinci dalam peraturan resmi. Pengakuan ini menjadi legitimasi kelembagaan yang tak terbantahkan.

Penegerian tersebut bukan sekadar perubahan status. Ia adalah pengukuhan atas perjuangan panjang yang berakar pada nilai dan pengabdian. SMAKN Santo Mikhael kini berdiri sebagai penjaga harapan dan pelita bagi masa depan Flores Timur.

Seluruh pejabat di lingkungan SMAKN diwajibkan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi. Prinsip ini berlaku baik dalam satuan kerja internal maupun dalam hubungan dengan satuan kerja eksternal. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, petugas tata usaha, dan kepala unit penunjang merupakan jabatan non-eselon.

Ketentuan ini menunjukkan bahwa pengelolaan sekolah diarahkan pada profesionalisme dan efisiensi kerja. Penegerian ini merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap eksistensi pendidikan Katolik, serentak pula merupakan wujud keberpihakan negara terhadap pendidikan yang berakar pada nilai lokal dan spiritualitas.

Penetapan SMA Katolik Negeri Santo Mikhael Flores Timur menjadi sekolah negeri adalah wujud penghargaan atas dedikasi pendidikan Katolik di Indonesia.

Langkah ini membuka jalan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang lebih terarah. Kesempatan untuk memperkuat sumber daya manusia kini terbuka lebar. Karakter peserta didik pun dapat dibentuk dengan nilai-nilai yang lebih mendalam dan berakar. Negara telah hadir sebagai mitra yang berpihak pada pendidikan yang memuliakan martabat manusia.

Penegerian ini menjadi tonggak bersejarah dalam pembangunan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Sebuah pengakuan terhadap semangat kebangsaan yang tumbuh dari akar keagamaan.

Harapan yang dahulu disulam dengan doa dan kerja kini telah menjelma menjadi kenyataan. Dari timur Indonesia, lahirlah sulaman asa yang tak lagi hanya mimpi. SMAKN Santo Mikhael berdiri sebagai simbol bahwa pendidikan yang berakar pada iman dan cinta tanah air layak mendapat tempat dalam pangkuan negara. *

Penulis: Yosef Aloysius Babaputra (Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur) dan Anselmus Dore Woho Atasoge (Staf Pengajar Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende)

Berita Terkait

Besok, Jenazah Korban Penganiayaan di Ende Diautopsi, Kapolres: untuk Perjelas Penyebab Kematian
NasDem NTT Anjangsana ke Lima Panti Asuhan
Anggota Polisi Pelaku Penganiayaan di Ende Dijemput Ikut Sidang Kode Etik di Polda NTT
Kapolres Ende Beberkan Kronologis Penganiayaan Oleh Anggota Polisi Hingga Tewaskan Seorang Warga
Harmoni di Panggung Sekolah
Forum Rakyat Resah dan Gelisah Sikka Persoalkan Pelayanan Kesehatan dan Dana Pokir DPRD Sikka
Ivan Aksi Damai Tumpuk Tiga Kubik Batu di Pintu Masuk DPRD Sikka, Suarakan Berbagai Tuntutan
Setelah Uji Coba di Stadion Marilonga, Ini Kata Pelatih Flores United dan Platina FC
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 19:31 WITA

Besok, Jenazah Korban Penganiayaan di Ende Diautopsi, Kapolres: untuk Perjelas Penyebab Kematian

Jumat, 31 Oktober 2025 - 18:10 WITA

NasDem NTT Anjangsana ke Lima Panti Asuhan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 17:39 WITA

Anggota Polisi Pelaku Penganiayaan di Ende Dijemput Ikut Sidang Kode Etik di Polda NTT

Jumat, 31 Oktober 2025 - 16:46 WITA

Kapolres Ende Beberkan Kronologis Penganiayaan Oleh Anggota Polisi Hingga Tewaskan Seorang Warga

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:54 WITA

Harmoni di Panggung Sekolah

Berita Terbaru

Nusa Bunga

NasDem NTT Anjangsana ke Lima Panti Asuhan

Jumat, 31 Okt 2025 - 18:10 WITA

Feature

Harmoni di Panggung Sekolah

Jumat, 31 Okt 2025 - 10:54 WITA