Warisan Budaya Tak Benda Nasional, Apa Keunikan Semana Santa Larantuka dan Sole Oha?

- Jurnalis

Selasa, 14 Oktober 2025 - 08:51 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LARANTUKA, FLORESPOS.net-Semana Santa dan Sole Oha di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) secara resmi telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional oleh Kementerian Kebudayaan RI.

Lalu apa keunikan dan kekhasan dari Semana Santa dan Sole Oha sehingga oleh Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Kabupaten Flores Timur mendorong dan mengusulkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional.

Silvester Suban Toa Kabelen ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/10/2025) menjelaskan, Semana Santa merupakan salah satu warisan tradisi dan budaya Portugal yang masih hidup hingga saat ini di Larantuka, Flores Timur.

Selama ini, selain Larantuka, Kabupaten Flores Timur, yang menjalankan tradisi Semana Santa adalah Spanyol dan negara-negara di Amerika Latin. Dan yang masih sangat menjaga tradisi warisan Portugal selama berabad-abad dan dengan sangat baik yakni di Larantuka.

Kata Silvester Kabelen, Semana Santa di Larantuka mempunyai keunikan tersendiri dan berbeda dengan tradisi Semana Santa di Spanyol dan negara-negara Amerika Latin.

“Tradisi Semana Santa yang dijalankan di Larantuka merupakan perpaduan yang berkolaborasi antara budaya lokal dengan religi keagamaan,” katanya.

Silvester Kabelen mengatakan, tradisi budaya dan religi Semana Santa di Larantuka dilaksanakan setiap tahun pada perayaan menjelang Paskah Kebangkitan.

Baca Juga :  Kawasan Pantai Wisata Rako Tidak Terurus, Padahal Pernah Jadi Titik Festival Bale Nagi Flores Timur

“Yang diangkat dalam Semana Santa Larantuka adalah budaya dan agama. Tradisi Semana Santa di Larantuka terus dijaga dan berjalan berabad-abad,” katanya.

“Ini hanya salah satu dari sekian banyak yang unik dan khas yang mendorong kami mengusulkan ke tingkat nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda,” kata Silvester Kabelen.

Sementara Sole Oha, jelas Silvester Kabelen, adalah tradisi budaya yang lebih pada kekuatan sastra lisan. Syair-syair pada Sole Oha berisikan pesan-pesan moral dan etika yang sangat mendalam yang memberikan keteduhan dalam kehidupan masyarakat.

“Kadang orang tua dengan sastra bahasa Lamaholot yang mendalam membuat orang bisa menangis. Kalau semakin banyak orang muda terlibat di Sole Oha lebih bagus untuk membangun kebersamaan dan mencegah hal-hal negatif,” katanya.

Silvester Kabelen lebih lanjut juga mengatakan, akhir-akhir ini atau sejak tahun 2022, Sole Oha tumbuh dengan sangat baik di tengah kehidupan masyarakat Flores Timur terutama di Pulau Adonara. Hal ini ditambah dengan ada kelompok masyarakat yang turun melakukan safari budaya dan tradisi Sole Oha.

“Terutama Sanggar Baran Tawa dari Karinlamalouk. Sanggar ini turun melakukan safari budaya tradisi Sole Oha. Sudah sekitar 70 desa mereka safari. Jadi hampir sebagian besar desa di Pulau Adonara, mereka masuk,” katanya.

Baca Juga :  Lukman Riberu-Zakarias Paun Serahkan Perbaikan Dokumen Dukungan Calon Independen Pilkada Flores Timur

Dampak lebih lanjut, kata Silvester Kabelen, desa-desa yang biasanya terjadi perang tanding perlahan berkurang dan nyaris tidak ada sama sekali.

“Sanggar ini masuk dengan Sole Oha di beberapa desa. Dan Sole Oha menjadi salah satu tindakan preventif. Mereka saling membaur kembali dalam kebersamaan. Hanya dengan dan melalui sastra lisan Sole Oha,” katanya.

“Ini salah satu dari sekian banyak keunikan dan kekhasan yang mendorong kami usulkan ke pusat,” tambah Silvester Kabelen.

Silvester Kabelen berharap, dengan sudah ditetapkan Semana Santa dan Sole Oha menjadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional, kelompok atau komunitas yang menjadi penjaga warisan itu harus tetap solid.

“Demi menjaga dan merawat tradisi budaya Semana Santa dan Sole Oha tetap terus hidup dan berkembang sesuai arasnya di bumi Kabupaten Flores Timur,” katanya.

Silvester Kabelen mengatakan, pihaknya pada 10 Oktober 2025 telah mendapat penyampaian bahwa Semana Santa dan Sole Oha, tradisi budaya Kabupaten Flores Timur lolos Terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional. *

Penulis : Wentho Eliando

Editor : Wall Abulat

Berita Terkait

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur
Peringati Hari Pahlawan, GMNI NTT Dorong Riwu Gah Masuk Pahlawan Nasional
Tak Mau Kalah dengan Sang Kakak, BMP Flotim Target Menang dengan Platina FC
Bermain Tanpa Gol dengan Persami, Coach Petu Akui Masih Lemah di Lini Depan
Siswi SMKN 3 Maumere Memukau Penonton Lewat Story Telling Berjudul Kapalelu Versi Bahasa Inggris
Momen Hari Pahlawan, BRI Maumere dan Unipa Tanda Tangan MoU Peningkatan SDM
Perseftim Raih Poin Penuh, Pelatih Persim Sebut Faktor Cuaca Mempengaruhi Stamina Pemain
Rendy dan Erick Juara Umum Grass Track Bupati Sikka Cup Serie 1
Berita ini 84 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:35 WITA

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur

Selasa, 11 November 2025 - 11:32 WITA

Peringati Hari Pahlawan, GMNI NTT Dorong Riwu Gah Masuk Pahlawan Nasional

Selasa, 11 November 2025 - 10:45 WITA

Tak Mau Kalah dengan Sang Kakak, BMP Flotim Target Menang dengan Platina FC

Selasa, 11 November 2025 - 10:07 WITA

Bermain Tanpa Gol dengan Persami, Coach Petu Akui Masih Lemah di Lini Depan

Selasa, 11 November 2025 - 09:59 WITA

Siswi SMKN 3 Maumere Memukau Penonton Lewat Story Telling Berjudul Kapalelu Versi Bahasa Inggris

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Rumah BUMN PLN Ende Salurkan Bantuan Sosial ke Hokeng, Flores Timur

Selasa, 11 Nov 2025 - 13:35 WITA