Kurangi Sampah Laut, DKPP Manggarai Barat Bagi Kresek kepada Nelayan

- Jurnalis

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:50 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) bagikan kantong plastik (kresek) kepada para nelayan setempat.

Langkah itu diambil DKPP guna mengurangi sampah di perairan Mabar, khususnya sampah plastik, sekaligus demi pelestarian lingkungan laut, karena sampah satu itu dapat mengganggu, merusak ekosistim laut.

Kepala DKPP Mabar, Fatinci Reynilda, mengatakan itu menanggapi media ini di Labuan Bajo belum lama berselang, didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan P2HP instansi bersangkutan, Hari Setiawan.

Menurut Kadis yang disapa In itu, selain lakukan sosialisasi bahaya sampah plastik di laut, kepada para nelayan Mabar juga dibagi kantong plastik.

Baca Juga :  IFG Edukasi 300 Insan Pendidikan Manggarai Barat

Kresek-kresek itu oleh nelayan digunakan untuk menampung  aneka plastik. Misalnya plastik yang menyangkut di jaring atau botol-botol bekas minuman nelayan, dan itu semua dibawah pulang oleh nelayan saat mereka pulang timbang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Labuan Bajo.

“Sampah plastik dari para nelayan saat ini belum tahu jumlahnya, nanti akan ditimbang kalau sudah didrop nelayan, soalnya baru. Akan diketahui ketika mereka timbang ikan di TPI nanti, saat itu baru diketahui jumlahnya ketika mereka menimbang sampahnya di darat, di TPI Labuan Bajo kelak nanti,” katanya.

Baca Juga :  Petani Satar Mese, Manggarai, Gelar Ritus Adat Tolak Bala Usir Hama Tikus

Masih Kadis In, pemerintah dan masyarakat Mabar juga belakangan gencar membersih sampah di darat pun di laut.

Disinggung dampak terhadap ekosistim laut akibat sampah plastik, Hari Setiawan mengatakan, itu hampir pasti. Baik terhadap rumput laut, kerang mutiara, kepiting, udang, ikan dan lain-lain. Bisa mati manakala memakan plastik atau terlilit plastik.

Dilansir media ini sebelumnya, Camat Komodo Mabar, Iwan Martinus menduga ada investor yang bergerak di usaha budidaya mutiara di Manggarai Barat yang hancur karena sampah. *

Penulis : Andre Durung

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Demo PMKRI Bersama Masyarakat, Pesta Miras di Mapolres dan Permohonan Maaf Kapolres
Jadi Tim Daratan Flores Pertama yang Tiba di Ende, Persematim Incar 4 Besar
Dampak Penyitaan Moke di Kuwu, Polres Sikka Sarankan Pemda dan DPRD Buat Perda
Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track
BPDP Gelar Sosialisasi Program Beasiswa Sawit Dalam Rangka Pengarusutamaan Gender di Manggarai Barat
PS Malaka Tiba di Ende, Ini Daftar Tim yang Ikut ETMC XXXIV Ende
Penataan Parkir di Kota Kupang
Efisiensi, ASN Manggarai Barat Akan Bekerja dari Rumah
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 10:39 WITA

Demo PMKRI Bersama Masyarakat, Pesta Miras di Mapolres dan Permohonan Maaf Kapolres

Kamis, 6 November 2025 - 23:58 WITA

Jadi Tim Daratan Flores Pertama yang Tiba di Ende, Persematim Incar 4 Besar

Kamis, 6 November 2025 - 21:53 WITA

Dampak Penyitaan Moke di Kuwu, Polres Sikka Sarankan Pemda dan DPRD Buat Perda

Kamis, 6 November 2025 - 19:51 WITA

Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track

Kamis, 6 November 2025 - 18:31 WITA

BPDP Gelar Sosialisasi Program Beasiswa Sawit Dalam Rangka Pengarusutamaan Gender di Manggarai Barat

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Wabup Sikka Apresiasi IMI Sikka Selenggarakan Grass Track

Kamis, 6 Nov 2025 - 19:51 WITA