Molor! Hingga Akhir Mei, Baru Dua Paket Masuk Lelang LPSE Flores Timur

- Jurnalis

Rabu, 28 Mei 2025 - 21:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LARANTUKA, FLORESPOS.net-Pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Flores Timur tahun anggaran 2025, belum signifikan bergerak maju.

Hingga akhir Mei 2025, baru dua paket perencanaan yang diupload pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Flores Timur.

Pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa Pemerintah Daerah Flores Timur dibawah kepemimpinan Bupati Antonius Doni Dihen dan Wakil Bupati Ignasius Boli Uran ini tergolong sangat molor.

Sesuai jadwal dan tahapan, mestinya semua paket pengadaan barang dan jasa sudah selesai diupload pada 31 Maret 2025.

Molornya tender berbagai paket proyek tahun 2025 itu diakui pula Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Daerah Flores Timur, Adrianus B. Lamabelawa.

Kata dia, selain 2 paket tersebut, saat ini sudah masuk 3 paket konstruksi baru selesai tahapan verifikasi.

“Baru 2 paket perencanaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang masuk LPSE. Ada 3 paket konstruksi sudah masuk, tapi baru selesai verifikasi, belum sampai diupload di LPSE,” kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Adrianus Lamabelawa ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (28/5/2025) pagi.

Adrianus menjelaskan, dari Januari hingga akhir Mei 2025 ini, baru 2 paket perencanaan yang dananya bersumber dari DAK yang sudah diupload LPSE Flores Timur.

Baca Juga :  Warga Kota Larantuka Mengeluh, Air Perumdam Flores Timur 'Malas' Mengalir

Dua paket perencanaan itu, yakni Pembangunan Labkesda dan Pembangunan Gedung Poliklinik/Rawat Jalan di RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka.

Sementara ini, kata Adrianus, ada 3 paket konstruksi dari Dinas PU baru selesai verifikasi. Tiga paket kontruksi dimaksud, yakni pengerjaan jalan di Kecamatan Tanjung Bunga, pengerjaan jalan dalam Kota Larantuka dan pembangunan plat deker di Kecamatan Tanjung Bunga.

“Tiga paket kontruksi ini baru saja selesai verifikasi dan hari ini kita dorong ke Pokja untuk dilakukan review. Kalau Pokja anggap sudah lengkap, baru ditayangkan pada LPSE,” kata Adrianus.

Sebagai Asisten yang membidangi ekonomi dan pembangunan, Adrianus mengaku sudah melakukan koordinasi dan bahkan sudah mengirimkan surat resmi dari Bupati kepada organisasi pimpinan daerah (OPD) sejak 27 Desember 2024 atau pasca penetapan APBD 2025 lalu.

“Pasca penetapan APBD tahun 2025 pada 27 Desember lalu, kami sudah tegaskan melalui surat resmi Bupati yang isinya penegasan penginputan pengadaan barang dan jasa,” katanya.

“Surat yang sama dari Bupati soal ini sudah lima kali dikirimkan kepada semua OPD,” tandas Adrianus.

Adrianus mengatakan, molor atau tidaknya proses penginputan pengadaan barang dan jasa secara teknis tergantung dari OPD masing-masing karena OPD adalah pengguna anggaran.

Baca Juga :  Konsep Alam Orang Manggarai Perlu Diluruskan dengan Ajaran Alkitab

“Secara teknis di OPD, kalau OPD merasa urgen harus dipercepat.
Saya tidak tahu kendalanya apa. Teknis, ada pada masing-masing OPD. Mereka pengguna anggaran. Kalau surat percepatan sudah sejak tanggal 27 Desember 2024,” katanya.

Menjawab Florespos.net, apakah molornya penginputan dan pelelangan pengadaan barang dan jasa tahun 2025, salah satunya karena matinya sistem atau belum onlinenya website LPSE Flores Timur, Adrianus menegaskan kalau itu alasan yang mengada-ada saja.

“Kalau alasan itu tidak masuk akal. Kalau itu dia cari-cari. Ibaratnya, kita mau bergerak, dia sudah antri, maka ketika pintu itu dibuka harus masuk, tapi nyatanya web dibuka, masuk hanya dua saja,” katanya.

Diketahui, LPSE Flores Timur baru mulai dibuka pada 16 Mei 2025 lalu. Terlambat dibuka ditenggarai karena website LPSE Kabupaten Flores Timur belum online.

Pasca online website LPSE, ada dua paket perencanaan masuk dan diupload, yakni Pembangunan Labkesda dan Pembangunan Gedung Poliklinik/Rawat Jalan pada di RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka.

Selain itu, penelusuran Florespos.net, molornya proses pelelangan barang dan jasa tahun 2025 di Kabupaten Flores Timur juga ditenggarai lebih karena faktor terlambatnya pembentukan Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP). *

Penulis : Wentho Eliando

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Akui Program 100 Hari Kerja Tidak Maksimal, Bupati Ende Katakan Akhirnya Tahu Kekuatan Kelemahan Daerah
Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka
Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue
Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump
Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah
Hari Pertama SPMB, Masih Ada  Keluhan Orangtua Sulit Mendaftar
Ini Kuota dan SPMB di SMAN 1 Ende, Penerimaan Dilakukan Secara Online
Pasca Erupsi Gunung Lewotobi, Dinkes Sikka Terjunkan Tim Layani Warga dari Rumah ke Rumah
Berita ini 129 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 11:19 WITA

Akui Program 100 Hari Kerja Tidak Maksimal, Bupati Ende Katakan Akhirnya Tahu Kekuatan Kelemahan Daerah

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:58 WITA

Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:12 WITA

Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:43 WITA

Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:35 WITA

Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:58 WITA

Nusa Bunga

Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue

Kamis, 19 Jun 2025 - 19:12 WITA

Nusa Bunga

Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump

Kamis, 19 Jun 2025 - 14:43 WITA

Nusa Bunga

Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah

Kamis, 19 Jun 2025 - 13:35 WITA