Masyarakat Flores Diimbau Tidak Tergiur Tawaran Kerja via Medsos

- Jurnalis

Senin, 5 Mei 2025 - 11:50 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RD. Reginald Piperno

RD. Reginald Piperno

ENDE, FLORESPOS.net-Modus penipuan dengan tawaran pekerjaan melalui media sosial (medsos) belakangan telah makan korban dan meresahkan masyarakat.

Beberapa kasus telah terjadi. Korban yang tergiur dengan modus penipuan tawaran pekerjaan via online terlantar di daerah tujuan dan sebagiannya dipulangkan baik oleh pemerintah, pemerhati perdagangan orang dan keluarga.

Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran Perantau Keuskupan Agung Ende (KAE), RD Reginal Piperno kepada Florespos.net, saat perayaan hari buruh 1 Mei 2025 lalu mengatakan penipuan ini mulai marak.

Kata Romo Perno dalam catatan pihaknya yang paling banyak terjebak dengan penipuan berkedok tawaran pekerjaan di media sosial yaitu para lulusan sarjana.

Baca Juga :  Guru Pelaku Pencabulan Diminta Diproses Hukum dan Dipecat Sebagai ASN

“Justru yang banyak terjebak itu lulusan sarjana. Mereka tergiur dengan tawaran pekerjaan di media sosial pada hal itu penipuan,” katanya.

Pastor yang konsen dengan urusan Human Traficking ini mengingatkan kepada kepada generasi muda di Flores agar tidak terjebak dengan penipuan seperti ini.

“Kita jangan muda terjebak dengan penipuan seperti ini. Kalau mau pergi kerja di luar, cek baik-baik dan sebaiknya ikut prosedur. Banyak yang sudah terjebak dengan penipuan seperti ini,” katanya.

Romo Perno menambahkan orang Flores generasi sekarang muda  terjebak karena faktor mentalitas. Saat ini anak -anak lebih suka yang instan, gampang dapat uang.

Baca Juga :  Dokter Domi Mere Pakai Baju PDIP Saat Deklarasi Paket Deo Do, Ini Penjelasan DPC Ende

“Data kami, banyak yang merantau lewat  jalur ilegal kebanyakan dari daerah subur. Ini bukan lagi soal ekonomi tapi ini soal mental karena mau yang gampang,” katanya.

Pastor Perno mengatakan saat ini sekitar 29 ribu lebih umat di Keuskupan Agung Ende yang berada di perantauan dan sebagian besarnya merantau tanpa prosedur.

Menurut data, sejal awal Januari hingga April 2025 ada sembilan PMI asal Ende, Nagekeo dan Ngada yang meninggal di tanah rantau, delapan berhasil dipulangkan dan satu jenazah tertahan di sana.

Dari jumlah tersebut tujuh orang asal Ende, satu dari Nagekeo dan satu lagi dari Ngada.*

Penulis : Willy Aran

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Akui Program 100 Hari Kerja Tidak Maksimal, Bupati Ende Katakan Akhirnya Tahu Kekuatan Kelemahan Daerah
Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka
Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue
Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump
Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah
Hari Pertama SPMB, Masih Ada  Keluhan Orangtua Sulit Mendaftar
Ini Kuota dan SPMB di SMAN 1 Ende, Penerimaan Dilakukan Secara Online
Pasca Erupsi Gunung Lewotobi, Dinkes Sikka Terjunkan Tim Layani Warga dari Rumah ke Rumah
Berita ini 86 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 11:19 WITA

Akui Program 100 Hari Kerja Tidak Maksimal, Bupati Ende Katakan Akhirnya Tahu Kekuatan Kelemahan Daerah

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:58 WITA

Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:12 WITA

Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:43 WITA

Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:35 WITA

Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:58 WITA

Nusa Bunga

Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue

Kamis, 19 Jun 2025 - 19:12 WITA

Nusa Bunga

Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump

Kamis, 19 Jun 2025 - 14:43 WITA

Nusa Bunga

Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah

Kamis, 19 Jun 2025 - 13:35 WITA