Flores Butuh Pendidikan Bukan Geothermal (Catatan Kecil di Hardiknas)

- Jurnalis

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:19 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RD Reginal Piperno

RD Reginal Piperno

Oleh RD Reginal Piperno

SEJARAH Flores telah mencatat bahwa ketika para misionaris gereja Katolik pertama kali menginjakkan kaki di Flores.

Hal penting yang mereka lakukan yakni meningkatkan pendidikan bagi masyarakat Flores dengan membuka sekolah-sekolah dan tempat-tempat kursus seperti pertukangan, pertanian dan kursus menjahit bagi kalangan wanita.

Hal ini dilakukan karena para misionaris menyadari bahwa pendidikan adalah hal paling mendasar yang harus dimiliki setiap orang.

Pendidikan membebaskan orang dari belenggu kebodohan, keterbelakangan dan ketertinggalan dalam berbagai aspek. Ada sekian banyak sekolah berkualitas mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Melalui pendidikan, gereja katolik telah menciptakan kader-kader bangsa dan gereja yang berkualitas dari dulu hingga saat ini. Sekian banyak kader-kader pemimpin yang lahir dari rahim pendidikan katolik.

Baca Juga :  “Elegi Dua Cinta”

Meskipun banyak yang kemudian mengingkari peran gereja katolik setelah menjadi pemimpin namun sejarah mencatat bahwa peletak dasar pertama pendidikan di Flores adalah gereja Katolik.

Hingga saat ini, pendidikan prioritas utama bagi masyarakat Flores. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak anak yang tidak dapat mengenyam pendidikan karena ketiadaan biaya. Masih banyak sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Masih ada sekolah-sekolah di daerah-daerah terpencil yang ketiadaan guru.

Masih banyak anak yang terpaksa jalan kaki berkilo-kilo jauhnya demi mengenyam pendidikan. Berdasarkan kenyataan-kenyataan ini maka yang dibutuhkan Flores saat ini adalah pendidikan bukan Mega proyek geothermal.

Baca Juga :  Bupati Manggarai Timur Buka Expo Pendidikan

Masyarakat Flores butuh pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, bukan proyek panas bumi yang hanya memperkaya oligarki.

Moment Hardiknas tahun ini sesungguhnya ada moment strategis bagi pemimpin baru mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten untuk sungguh-sungguh berorientasi pada peningkatan SDM masyarakat melalui dunia pendidikan dan pelatihan-pelatihan, bukan pada proyek yang kemudian merugikan masyarakat lokal dan merusakkan lingkungan seperti geothermal. Flores saat ini membutuhkan pendidikan dan bukan proyek geothermal.*

Penulis adalah Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau Keuskupan Agung Ende (KAE).

Berita Terkait

Fokus pada Pelayanan Publik: Mengatasi Kendala Kapal Nelayan Flores Timur demi Kesejahteraan Nelayan
Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi
Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes
Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme
Ambisi Kekuasaan Mengorbankan Nelayan: PPI Alok Tersingkir dari Rencana Nasional
Bupati Raimundus Tegaskan Beasiswa Daerah Segera Direalisasi
SDK Bhaktyarsa Maumere Raih Juara Umum Lomba Pesona Sains SMP Frater
Kepala Desa Wajib Tahu Data Desa Secara Akurat, Bupati Ngada Raymundus: Jangan Pakai Kata Kira-kira
Berita ini 870 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 20:24 WITA

Fokus pada Pelayanan Publik: Mengatasi Kendala Kapal Nelayan Flores Timur demi Kesejahteraan Nelayan

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:13 WITA

Erik Paji Kembangkan Hortikultura di Lahan Miring Gunakan Sistem Irigasi Tetes

Senin, 12 Mei 2025 - 11:44 WITA

Bertentangan dengan Nilai Agama dan Norma Sosial, Tokoh Agama di Ende Dukung Polri Berantas Premanisme

Minggu, 11 Mei 2025 - 22:30 WITA

Ambisi Kekuasaan Mengorbankan Nelayan: PPI Alok Tersingkir dari Rencana Nasional

Berita Terbaru

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029, di aula Gelekat Nara, Kamis (8/5/2025)

Nusa Bunga

Pemda Flores Timur Kembangkan Pertanian Terkonsentrasi

Senin, 12 Mei 2025 - 19:59 WITA