MBAY, FLORESPOS.net-Pemerintah Daerah (Pemda) Nagekeo, Provinsi NTT melaksanakan program cetak sawah seluas 50 hektar di Desa Rendu Wawo, Kecamatan Aesesa Selatan.
Program ini bertujuan mendukung swasembada pangan dan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo.
Demikian hal itu disampaikan Penyuluh Pertanian Desa Rendu Wawo, dan Desa Tenga Tiba, Wilibrodus Siga di hadapan Wakil Bupati Nagekeo Gonzalo Gratianus Muga Sada saat kunjungan kerjanya di Desa Rendu Wawo, Rabu (23/4/2025). Wabup Nagekeo didampingi Plt. Kadis Pertanian, Primus Nuwa.
Menurut Wil, Desa Rendu Wawo memiliki potensi besar untuk lahan irigasi. Di desa ini mempunyai potensi lahan yang bisa dicetak jadi sawa seluas 300 hektar. Saat ini yang sudah dimanfaatkan oleh petani ada 40 hektar.
Dia berharap Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo terus mendukung petani untuk mencetak sawah baru di wilayah Desa Rendu Wawo.
Ia juga menyampaikan ada kendala terkait air dan ketersediaan hand traktor.
“Untuk memenuhi kebutuhan air, harus dibangun long storage atau dam parit agar saat musim hujan air bisa ditampung,” katanya.
Wil juga menyebutkan bahwa produksi padi di Desa Rendu Wawo selama tiga tahun terakhir mencapai 3-5 ton per hektar. Dengan program cetak sawah produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di Nagekeo dapat meningkat.
Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada menegaskan bahwa program cetak sawah di Desa Rendu Wawo, Kecamatan Aesesa Selatan akan terus berlanjut.
Wabup Nagekeo juga menanggapi keluhan terkait kekurangan air dan hand traktor di desa tersebut.
“Program cetak sawah di Rendu Wawo akan terus berkelanjutan. Kami akan prioritaskan penyelesaian masalah air dan hand traktor untuk mendukung keberhasilan program ini,” katanya.
Wakil Bupati Nagekeo berharap bahwa program cetak sawah dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Rendu Wawo dan meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.*
Penulis : Arkadius Togo
Editor : Willy Aran