Enam Desa di Kaki Gunung Lewotobi Terisolasi Akibat Banjir Lahar Dingin Bawah Material Batu dan Kayu

- Jurnalis

Minggu, 23 Maret 2025 - 17:48 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LARANTUKA, FLORESPOS.net-Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (22/3/2025).

Akibatnya, 6 desa di Kecamatan Ile Bura yang berada di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki dilanda banjir lahar dingin dan terisolasi. Enam desa dimaksud, yakni Nurabelen, Riang Rita, Lewotobi, Lewouran, Lewoawang, dan Riangbaring.

“Banjir lahar dingin dipicu hujan deras sejak Sabtu (22/3/2025) sejak siang hari,” ungkap Bripka Paulus Bura Hadjon, Kapospol Ile Bura bersama di lokasi banjir di Desa Nurabelen, Minggu (23/3/2025) siang.

Baca Juga :  Dapur Umum Posko Konga Layani 1.322 Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-laki

Paulus Hadjon yang saat itu bersama Babinsa Ile Bura, Lambertus Ruron mengatakan, banjir lahar dingin membawa material lumpur setinggi lutut orang dewasa serta batu dan kayu. Akses transportasi dan ekonomi warga enam desa tersebut lumpuh total.

“Informasi lain yang kita terima, jalan di Dusun Duang, Desa Nawakote di Kecamatan Wulanggitang, juga putus akibat banjir lahar dingin,” tambahnya.

Paulus Hadjon mengatakan, untuk mengatasi hal itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk menurunkan alat berat guna membersihkan material banjir.

Baca Juga :  Penyintas ODGJ Lulusan Cum Laude Langsung Bekerja di Panti Dymphna dan Diberi Gaji Perdana

“Kita khawatir, jalan putus di tengah ancaman erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan status Level IV (Awas) itu menimbulkan masalah beruntun. Warga dalam radius dekat dengan gunung sulit dievakuasi, terutama bagi pasien darurat. Sehingga perlu arat berat untuk bersihkan,” tegasnya.

Disaksikan media ini, Minggu (23/3/2025) pagi, lumpur lahar dingin disertai batu dan kayu setinggi lutut kaki orang dewasa. Aroma belerang menyengat. *

Penulis : Shinto Koban (Kontributor)

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Pater Thias Ajak Umat Onekore Refleksikan Perannya dalam Penyaliban Yesus
Oktavianus Tiza, Wasit Futsal NTT yang Dipanggil PSSI Persiapan Pro Futsal League 2025
Lima Ribuan Umat Paroki Onekore Hadiri Misa Kamis Putih
Perkokoh Toleransi di Mimbar Pengimbasan Metode GASING SMPN Reok Raya
Penjualan Tiket Angkutan Lebaran di Pelni Kacab Ende 3 Ribu Lebih, Masih Banyak yang Beli di Loket
Dorong Pemkab Manggarai Barat Tindak Tegas Investor Yang Langgar Aturan Investasi
Mebeler SMPN 3 Satap Tonggurambang Dipasang Kembali Setelah Tunggakan Lunas
700 Dosen CPNS Mengundurkan Diri, Ada Apa?
Berita ini 62 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 23:18 WITA

Pater Thias Ajak Umat Onekore Refleksikan Perannya dalam Penyaliban Yesus

Jumat, 18 April 2025 - 17:21 WITA

Oktavianus Tiza, Wasit Futsal NTT yang Dipanggil PSSI Persiapan Pro Futsal League 2025

Jumat, 18 April 2025 - 10:03 WITA

Lima Ribuan Umat Paroki Onekore Hadiri Misa Kamis Putih

Kamis, 17 April 2025 - 19:56 WITA

Perkokoh Toleransi di Mimbar Pengimbasan Metode GASING SMPN Reok Raya

Rabu, 16 April 2025 - 18:17 WITA

Penjualan Tiket Angkutan Lebaran di Pelni Kacab Ende 3 Ribu Lebih, Masih Banyak yang Beli di Loket

Berita Terbaru

Upacara pembasuhan kaki pada Misa Kamis Putih di Gereja Santo Yosef Onekore, Kamis (17/4/2025).

Nusa Bunga

Lima Ribuan Umat Paroki Onekore Hadiri Misa Kamis Putih

Jumat, 18 Apr 2025 - 10:03 WITA