LARANTUKA, FLORESPOS.net-Warga Kota Larantuka Kabupaten Flores Timur, NTT, diimbau memperhatikan jam-jam pengangkutan sampah yang dilakukan oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Sampah itu soal kesadaran kita bersama, jadi kami imbau warga Larantuka untuk perhatikan jam pengangkutan dari petugas kami,” kata Kepala DLH Flores Timur, Servulus Satel Demoor di ruang kerjanya, Senin (10/3/2025).
Olus Demoor sapaannya mengatakan, jam pengangkutan sampah oleh petugas DLH, yakni pukul 06.00 pagi, pukul 10.00 dan pukul 14.00 siang. Sebelum jam-jam itu, diharapkan, sampah rumah tangga harus sudah ada di depan jalan atau di trotoar supaya petugas bisa langsung mengangkut ke TPA.
“Faktanya, selama ini, setelah jam-jam pengangkutan baru sampah diletakkan di depan jalan atau trotoar. Jadi binatang datang dan membuat sampah berserakan,” katanya.
Olus Demoor mengimbau warga Larantuka untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dengan punya kesadaran membuang sampah pada tempatnya.
Program 100 Hari
Terkait program 100 Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, Olus Demoor mengaku dinas yang mempunyai personil sebanyak 161 orang ini sudah menggelar rapat koordinasi dan evaluasi.
Ada sejumlah hal yang sudah dan sedang dilakukan DLH berkaitan dengan Program 100 hari. Di antaranya, koordinasi dengan para pihak, instansi, dinas, kelurahan untuk kegiatan kebersihan kota setiap Jumat.
“Sementara untuk setiap Kamis itu internal DLH berkoordinasi dengan beberapa pihak lakukan kebersihan kota. Untuk setiap Jumat kita sudah dan sedang koordinasi untuk keluarkan surat kepada semua pihak,” kata Olus Demoor.
Olus Demoor mengatakan, terkait dengan pendapatan asli daerah, meski belum maksimal, namun pada tahun 2024 lalu, pihaknya melebih target yang ditetapkan.
“Soal PAD kami belum maksimal betul. Selama ini baru tarik retribusi sampah dari kegiatan usaha. Sementara retribusi sampah rumah tangga belum dipungut,” katanya.
“Kalau sampah rumah tangga kita pungut retribusi maka kita harus siapkan dulu hal-hal berkaitan dengan pelayanan. Kita hanya punya armada pengangkut. Kita belum punya armol atau kontainer di kelurahan-kelurahan,” tambah Olus Demoor.
Berkaitan sampah dan retribusi sampah rumah tangga, kata Olus Demoor, pihaknya akan bekerjasama dengan tiga kelurahan sebagai pilot projek.
“Kita punya armada tiga gerobak roda tiga yang akan digunakan dalam gang atau kompleks. Ini yang akan kita kerjasama dengan kelurahan sebagai pilot projek, sehingga bisa dipungut retribusi bulanan,” katanya.
Selain koordinasi para pihak berkaitan kegiatan kebersihan pada setiap Jumat, kata Olus Demoor, pihaknya juga sedang membuat roap map atau peta jalan pengolahan sampah.
“Roap map ini sangat penting karena berkaitan dengan penanganan dan pengolahan persampahan mulai dari hulu sampai hilir, termasuk ekonomi sekular,” pungkas Olus Demoor. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat