MBAY, FLORESPOS.net-Sejumlah warga Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT, meminta Kepolisian Resor Nagekeo menangkap dan memproses para pelaku dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang terjadi usai pertandingan final sepakbola 51 Cup 1 di Lapangan Wolosambi pada Minggu (23/2/2025) sore.
“Kami sangat kecewa sikap dan arogansi yang terjadi kemarin. Kami datang dari Aeramo bukan cari musuh. Tapi kami datang meramaikan final 51 Cup 1 antara tim kami PS Aeramo dan Marcopolo,” kata Ronal Rabu, orang muda yang juga Sekretaris Desa Aeramo kepada Florespos.net, Senin (24/2/2025).
Sebagaimana disaksikan Florespos.net, Minggu (23/2/2025) malam, pada kejadian itu, Jordan selaku korban telah melaporkan secara resmi di Polres Nagekeo.
Laporan Polisi No LP/B/22/II/2025/SPKT/Polres Nagekeo. Laporan itu di terima oleh Aiptu Romanus Pati Bean.
Kronologis kerjadian berdasarkan laporan tersebut menyebutkan pada Minggu (23/2/2025) sekitar pukul 18.00 Wita, bertempat di jalan raya depan pintu gerbang Gereja Paroki Wolosambi di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo terjadi dugaan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan.
Dugaan tersebut diduga dilakukan oleh terlapor bersama teman-temannya kepada korban dengan cara melakukan penganiayaan secara bersama-sama menggunakan tangan ke arah wajah.
Namun di tangkis oleh korban sehingga mengenai tangan korban kemudian menendang menggunakan kaki mengenai bagian punggung lalu terlapor mengejar korban sehingga korban terjatuh dan mengalami luka pada bagian kaki.
Atas kejadian tersebut, korban mendatangi SPKT Polres Nagekeo untuk melaporkan kejadian guna di proses secara hukum yang berlaku.
Ronal Rabu meminta aparat Polres Nagekeo segera menangkap para pelaku, sehingga proses dan ada efek jerah bagi pelaku.
“Saya mewakili warga Aeramo sangat kecewa sekali. Karena itu saya minta Polisi segera tangkap pelaku dan segera proses hukum. Karena kami ke Mauponggo bawah tim PS Aeramo. Sehingga kejadian itu bukan karena masalah antara korban dan pelaku. Tapi ini bicara soal kampung kami di Aeramo,” katanya.
Penulis : Arkadius Togo
Editor : Wentho Eliando
Halaman : 1 2 Selanjutnya