Atap Seng Puskesmas Boganatar di Sikka Rusak Berat Akibat Erupsi Lewotobi, Pasien Harus Dievakuasi ke Ruang Rawat Inap

- Jurnalis

Senin, 17 Februari 2025 - 20:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi ruangan rawat jalan Puskesmas Boganatar di Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, yang atap dan plafonnya rusak berat. (FOTO: EBED DE ROSAY)

Kondisi ruangan rawat jalan Puskesmas Boganatar di Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, yang atap dan plafonnya rusak berat. (FOTO: EBED DE ROSAY)

MAUMERE, FLORESPOS.net-Kondisi Puskesmas Boganatar di Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat memprihatinkan dimana sebagian besar atap bangunan rusak parah.

Atap seng lubang dan berkarat akibat letusan Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Saat hujan, air menggenangi ruangan dan mengakibatkan pelayanan medis terganggu.

“Hampir semua bangunan atapnya rusak berat sehingga saat hujan air masuk ke dalam ruangan,” kata Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogon saat ditemui di Puksesmas Boganatar, Senin (17/2/2025).

Baca Juga :  Banjir Lahar Dingin Terjang Selatan Wulanggitang, Jembatan Kali Waimuring Terancam Ambruk

Maria merincikan, atap bangunan yang rusak berat yakni ruangan rawat jalan, rawat inap, rawat umum, bersalin, laboratorium dan ruang tunggu bersalin dan dapur gizi.

Selain itu, kerusakan juga terjadi di 3 mess tenaga kesehatan, ruang isolasi  dan rumah kepala puskesmas yang berada di sebelah timur puskesmas.

“Untuk saat ini pasien harus dievakuasi ke rawat inap sebab ruangan rawat jalan kondisi plafonnya rusak berat. Ruangan tidak bisa difungsikan terutama saat musim hujan,” ungkapnya.

Maria paparkan,semua atap sudah berlubang sehingga saat hujan air akan masuk ke plafon dan merusak rangka kayu yang jadi penopang plafon.

Baca Juga :  GP Ansor Ngada Gelar Diklat Terpadu Dasar

Air hujan juga kata dia, merembes dan merusak plafon dan mengakibatkan banyak plafon yang jatuh ke lantai.

Selain itu, bila hujan lebat maka ruangan akan penuh oleh air sehingga pelayanan medis otomatis tidak bisa berjalan seperti sediakala.

“Saat hujan seperti saat ini kami tidak bisa melaksanakan pelayanan terutama di rawat jalan sehingga pasien dievakuasi ke ruangan rawat inap,” terangnya.

Penulis : Ebed de Rosary (Kontributor)

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Akui Program 100 Hari Kerja Tidak Maksimal, Bupati Ende Katakan Akhirnya Tahu Kekuatan Kelemahan Daerah
Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka
Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue
Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump
Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah
Hari Pertama SPMB, Masih Ada  Keluhan Orangtua Sulit Mendaftar
Ini Kuota dan SPMB di SMAN 1 Ende, Penerimaan Dilakukan Secara Online
Pasca Erupsi Gunung Lewotobi, Dinkes Sikka Terjunkan Tim Layani Warga dari Rumah ke Rumah
Berita ini 157 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 11:19 WITA

Akui Program 100 Hari Kerja Tidak Maksimal, Bupati Ende Katakan Akhirnya Tahu Kekuatan Kelemahan Daerah

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:58 WITA

Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:12 WITA

Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:43 WITA

Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump

Kamis, 19 Juni 2025 - 13:35 WITA

Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah

Berita Terbaru

Nusa Bunga

Pemilik Tanah Laporkan BRI Maumere ke Polres Sikka

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:58 WITA

Nusa Bunga

Polres Sikka Bangun Rumah Dinas Polisi di Pulau Palue

Kamis, 19 Jun 2025 - 19:12 WITA

Nusa Bunga

Pol PP dan Damkar Flores Timur Simulasi Mobile Fire Pump

Kamis, 19 Jun 2025 - 14:43 WITA

Nusa Bunga

Polres Nagekeo Lakukan Aksi Bersih di Sejumlah Rumah Ibadah

Kamis, 19 Jun 2025 - 13:35 WITA