LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi wisata yang luar biasa.
Tetapi potensi ini belum sepenuhnya tergali. Untuk itu, Program Katalisator Kemitraan Berdikari di Provinsi NTT hadir dengan skema Ekonomi Mandiri dan Sejahtera.
Robert Perkasa, warga Desa Wae Lolos yang juga pelaku pariwisata itu melaporkan untuk media ini terkait program yang difasilitasi Kampus Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo yang mengusung inovasi Smart Traditional Tourism Village atau Desa Wisata Tradisional Cerdas untuk peningkatan daya saing desa wisata.
Dilaporkan, inovasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi dan kearifan lokal untuk menciptakan pengalaman wisata yang unik dan berkesan.
Desa Wae Lolos dipilih sebagai studi kasus karena memiliki kekayaan budaya dan alam yang khas, serta masyarakat yang memiliki semangat gotong royong yang kuat.
Melalui program ini, masyarakat Desa Wae Lolos akan dilibatkan dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Mereka akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola homestay, menyajikan kuliner lokal, serta mengembangkan produk kerajinan tangan.
Selain itu, program ini juga akan memfasilitasi pemasaran produk wisata melalui platform digital (Website).
Dengan adanya inovasi Smart Traditional Tourism Village, Desa Wae Lolos diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Peningkatan daya saing desa wisata ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan kesejahteraan ekonomi desa.
Program Katalisator Kemitraan Berdikari di Provinsi NTT merupakan langkah nyata untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Wentho Eliando