Pekerja Migran Indonesia Ditembak Mati di Malaysia: Apa yang Terjadi?

- Jurnalis

Selasa, 28 Januari 2025 - 07:55 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

5 PMI di Selangor Malaysia ditembak petugas APMM, 1 tewas dan 4 kuka berat.(KOMPAS.COM/ KIKI SAFITRI)

5 PMI di Selangor Malaysia ditembak petugas APMM, 1 tewas dan 4 kuka berat.(KOMPAS.COM/ KIKI SAFITRI)

BANDA ACEH, FLORESPOS.net–Lima pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan oleh Petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.

Dalam insiden ini, satu orang meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka tembak yang kini menjalani perawatan medis. Hingga kini, penyebab pasti penembakan tersebut belum diketahui.

Insiden ini terjadi saat 26 PMI berusaha keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan sebuah boat. Kapal mereka terdeteksi oleh petugas keamanan Malaysia, memicu kejar-kejaran dengan kapal patroli APMM.

Baca Juga :  Berubah Status,  Rumah Sakit Misi Ende Layani Pasien  Umum Hingga Rawat Inap

Dalam situasi itu, petugas APMM melepaskan tembakan dari jarak sekitar 20 hingga 25 meter di tengah gelapnya malam.

Dua korban yang terluka adalah warga Aceh, yaitu Andry Ramadhana (30) dari Gampong Keude Pante Raja, Kabupaten Pidie, yang tertembak di lengan, dan Muhammad Hanafiah (40) dari Gampong Alue Bugeng, Kabupaten Aceh Timur, yang tertembak di paha.

Keduanya bersama tiga korban lainnya sedang dirawat di rumah sakit di Malaysia. Skema

Sementara itu, Basri, warga Rokan Hulu, Riau, yang bertugas sebagai anak buah kapal (ABK), meninggal dunia akibat insiden ini.

Baca Juga :  Awasi Coklit Data Pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Flores Timur Buka Posko Kawal Hak Pilih

Kepolisian Malaysia menyatakan bahwa penembakan terjadi karena adanya perlawanan dari pihak WNI. Namun, pernyataan ini dibantah oleh salah seorang saksi yang selamat.

Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma, mengonfirmasi langsung kepada korban bahwa tidak ada perlawanan dari para PMI.

“Saya konfirmasi ke korban berulang kali, dan pengakuannya tidak ada perlawanan sama sekali. Menurutnya, mereka bisa melawan dengan apa sebagai sipil dan tanpa alat,” ungkap Haji Uma dalam keterangan tertulisnya pada Senin (27/1/2025).

Penulis : Redaksi

Editor : Redaksi

Sumber Berita : Kompas.com

Berita Terkait

Setelah Putusan Dismissal MK, Bupati Edi Pastikan Pelantikan 20 Februari di Jakarta
PPMAN Audience dengan Wamen HAM RI Bahas Konflik Agraria Nangahale
Nasabah Pensiunan Apresiasi Pelayanan Kesehatan Gratis BRI Tangge Lembor
Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar
Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Kolong Manggarai Barat Terpilih Sebagai Pesantren Sehat 2025
BRI Reo Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Nasabah Pensiunan
Guru di Ende Harus Gotong Sepeda Motor Lewati Banjir Demi Anak Didiknya
Pemkab Manggarai Barat Dukung Peledakan Jalan Bukit Lancang, Gunawan Jangan Rusak Jalan Lain
Berita ini 101 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 19:45 WITA

Setelah Putusan Dismissal MK, Bupati Edi Pastikan Pelantikan 20 Februari di Jakarta

Jumat, 7 Februari 2025 - 19:12 WITA

PPMAN Audience dengan Wamen HAM RI Bahas Konflik Agraria Nangahale

Jumat, 7 Februari 2025 - 18:28 WITA

Nasabah Pensiunan Apresiasi Pelayanan Kesehatan Gratis BRI Tangge Lembor

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:55 WITA

Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:03 WITA

Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Kolong Manggarai Barat Terpilih Sebagai Pesantren Sehat 2025

Berita Terbaru


Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat ditemui di Gedung Kwarnas, Jakarta, Jumat (7/2/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Nusa Bunga

Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar

Jumat, 7 Feb 2025 - 14:55 WITA