Yusuf Gobang Sesalkan Melencengnya Perjuangan Tanah HGU Nangahale di Sikka

- Jurnalis

Senin, 27 Januari 2025 - 19:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yusuf Lewor Gobang

Yusuf Lewor Gobang

MAUMERE, FLORESPOS.net-Penggagas awal perjuangan mendapatkan tanah di lahan Hak Guna Usaha (HGU) Nangahale, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyesalkan melencengnya perjuangan.

Saat konferensi pers di Maumere, Kabupaten Sikka, Sabtu (25/1/2025), Muhamad Yusuf Lewor Gobang mengaku awalnya hanya memperjuangan tanah kosong di lahan HGU Nangahale sesuai kesepakatan yang dibuat.

“Tahun 2014, saya merantau ke Kalimantan lalu saya mendengar ada perubahan perjuangan. Awalnya kami hanya meminta lahan kosong di HGU Nangahale saja,” ungkapnya.

Yusuf menyesalkan perjuangan berkembang menjadi mengambil semua lahan HGU Nangahale dan bertentangan dengan perjuangan awal yang digagasnya bersama beberapa teman dari etnis Tana Ai.

Baca Juga :  Senja di Puncak Parapuar

Yusuf menjelaskan, tahun 1996 dirinya bersama Yohanes Nong Silvester dan Jai Yohanis bertemu di rumah Yohanes Nong Silvester di Kelurahan Waioti, Kota Maumere, Kabupaten Sikka.

Dalam pembicaraan, kata pria yang sebelum tahun 2007 bernama Yosef Lewor Gobang, disepakati 5 agenda perjuangan yakni stigma Tana Ai Ngangan (Orang Tana Ai Bodoh) harus dihilangkan.

Agenda kedua, tanah hak ulayat baik di hutan lindung Egon Ilmedo dan Wukoh Lewoloroh harus dapat dikembalikan kepada masyarakat yang ada di situ tetapi dilihat dari posisi kedudukan tanah tersebut seperti apa.

Baca Juga :  Tiga Siswi SMPK Frater Maumere Wakili NTT di Olimpiade Sains  Tingkat Nasional

Selain itu sebut Yusuf, meminta agar pemerintah memberikan kepada mereka sedikit lahan kosong di lokasi HGU Nangahale seluas 783 hektar.yang dikembalikan oleh Vikaris Apostolik Ende ke Pemerintah Swapraja Sikka kala itu.

“Tujuan perjuangan kami untuk menggenjot perhatian pemerintah dan pihak gereja maka kami inginkan tanah HGU yang kosong diberikan kepada kami bukan kepada orang dari luar wilayah Tana Ai,” ucapnya.

Yusuf beralasan, tahun 1992 saat gempa dan tsunami melanda, lahan seluas 20 hektar lebih di lokasi HGU Nangahale diberikan kepada pengungsi dari pulau untuk perumahan.

Penulis : Ebed de Rosary (Kontributor)

Editor : Wentho Eliando

Berita Terkait

Setelah Putusan Dismissal MK, Bupati Edi Pastikan Pelantikan 20 Februari di Jakarta
PPMAN Audience dengan Wamen HAM RI Bahas Konflik Agraria Nangahale
Nasabah Pensiunan Apresiasi Pelayanan Kesehatan Gratis BRI Tangge Lembor
Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar
Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Kolong Manggarai Barat Terpilih Sebagai Pesantren Sehat 2025
BRI Reo Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Nasabah Pensiunan
Guru di Ende Harus Gotong Sepeda Motor Lewati Banjir Demi Anak Didiknya
Pemkab Manggarai Barat Dukung Peledakan Jalan Bukit Lancang, Gunawan Jangan Rusak Jalan Lain
Berita ini 9,068 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 19:45 WITA

Setelah Putusan Dismissal MK, Bupati Edi Pastikan Pelantikan 20 Februari di Jakarta

Jumat, 7 Februari 2025 - 19:12 WITA

PPMAN Audience dengan Wamen HAM RI Bahas Konflik Agraria Nangahale

Jumat, 7 Februari 2025 - 18:28 WITA

Nasabah Pensiunan Apresiasi Pelayanan Kesehatan Gratis BRI Tangge Lembor

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:55 WITA

Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:03 WITA

Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Kolong Manggarai Barat Terpilih Sebagai Pesantren Sehat 2025

Berita Terbaru


Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat ditemui di Gedung Kwarnas, Jakarta, Jumat (7/2/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Nusa Bunga

Istana: Gaji Ke-13 dan THR Itu Hak PNS, Akan Dibayar

Jumat, 7 Feb 2025 - 14:55 WITA