LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Suasana misa malam Natal 2024, Selasa (24/11/2024) di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) Wae Sambi Labuan Bajo, Kabupatn Manggarai Barat (Mabar), NTT berlangsung aman, baik misa pertama maupun misa kedua.
Pantauan media ini, khusus misa pertama terlihat dalam dan luar gereja berlantai dua itu penuh sesak dengan umat, bahkan tak sedikit yang rela berdiri di tangga-tangga sepanjang perayaan.
Di antara umat pribumi, ada wisatawan asing. Hanya ada juga bule yang cuma kenakan celana pendek dan baju kaus.
Sepanjang perayaan, juga terlihat banyak aparat gabungan mengamankan perayaan misa malam Natal tersebut di dan sekitar gereja. Di antaranya, dari Dinas Perhubungan, Pol. PP dan Kepolisian. Mereka tampak begitu humanis terhadap umat.
Kepala Dinas Perhubungan Mabar, Adrianus Gunawan kepada media ini di Labuan Bajo mengatakan, instansinya menurunkan 45 personil untuk mengamankan misa Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Keterlibatan Dinas Perhubungan (Dishub) pada perayaan Natal dan Tahun Baru tersebut, khusus urus lalu lintas (Lalin) kendaraan dari dan ke gereja. Agar tak terganggu umat keluar masuk gereja.
Pihak Dishub cuma mengamankan Lalin kendaraan di gereja-gereja yang berada di tepi jalan umum, yaitu di Lembor dan Labuan Bajo ibu kota Mabar.
“Kita hanya urus Lalinnya saja. Sedangkan yang lain-lainnya akan ditangani petugas gabungan lain,” kata Kadis Gunawan.
Dari 45 personil Dishub tersebut, lanjut Kadis Gunawan, 5 lainnya ditempatkan di beberapa gereja di Lembor, selebihnya ditempatkan di gereja-gereja dalam kota Labuan Bajo, baik gereja Protestan maupun gereja Katolik, termasuk di Gereja MBSB Wae Sambi dan Katedral Roh Kudus Labuan Bajo.
Masih Kadis Gunawan, sepertinya petugas gabungan bertugas mulai misa malam Natal pada Selasa 24 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 mendatang.
“Di Labuan Bajo kali ini ada posko-posko keamanan, antara lain di Waterfront, di ASDP, dan di Bandara Komodo. Tempat lain di kota itu juga ada posko, di antara lain di SAR, di BMKG, dan di PLN,” katanya. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Anton Harus