LABUAN BAJO, FLORESPOS.net-Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat (Mabar), Yulianus Weng mengingatkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) jangan mati angin urus stunting. Kasus stunting di Kabupaten Mabar naik 2 digit tahun 2024.
Ia menyampaikan itu ketika membuka kegiatan publikasi stunting tingkat Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur di aula Kantor Bupati Mabar di Labuan Bajo baru-baru ini.
Menurut Wabup Weng, merujuk laporan panitia kegiatan sesaat sebelumnya di tempat tersebut, bahwa kasus stunting (gagal tumbuh anak) di Mabar tahun 2024 naik 2 digid dari tahun sebelumnya yaitu 2023.
“Dalam acara publikasi data stunding tadi sudah dilaporkan oleh panitia bahwa target kita awalnya satu digit, satu digit itu artinya sepuluh persen. Satu persen pernah kita capai namun kemudian sekarang kembali ke dua digit,” kata Wabup Weng.
Hal ini tentu harus digaris bawahi dan menjadi perhatian seluruh masyarakat dan Pemkab Mabar, Pemerintah Indonesia bahkan dunia, karena berdampak pada perkembangan otak seorang anak. kalau sudah menyangkut perkembangan otak maka tentu akan mempengaruhi anak itu di kemudian hari.
Untuk itu, semua OPD di lingkup Pemkab Mabar jangan mati angin mengatasi stunting di daerah itu.
“Jangan berpikir bahwa stunting urusan Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) semata. Ini masalah kita semua,” kata Webup Weng.
Sehubungan dengan ini, berharap kedepannya harus ada penguatan, kolaborasi, edukasi secara terus menerus kepada masyarakat dari setiap sektor.
“Stunting bukan cuma persoalan dinas tertentu, tetapi persoalan seluruh kita yang ada di Mabar,” ujarnya.
Peran penting tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait ini yakni terus mengedukasi masyarakat/umat secara kontinyu. Melalui mimbar mesjid, melalui mimbar gereja sepertinya efektif.
“Biasanya kalau dikumandangi oleh tokoh-tokoh agama ketika mengikuti ibadah lebih dikuti umat/masyarakat,” kata Wabup Weng. *
Penulis : Andre Durung
Editor : Wall Abulat