LARANTUKA, FLORESPOS.net-Pelaksaan pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024, Gubernur-Wakil Gubernur Provinsi NTT dan Bupati-Wakil Kabupaten Flores Timur tinggal menghitung hari.
Namun, jelang dua hari pencoblosan, berdasarkan jumlah data pemilih tetap dan yang sudah disisir atau ditemukan, setidaknya 5.000 lebih warga pemilih terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terdata sebagai pemilih tetap (DPT) Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura yang mengungsi di luar Kabupaten Flores Timur terancam tidak bisa coblos atau menggunakan hak politiknya.
Ketua KPU Flores Timur, Antonius Djentera Betan dikonfirmasi Florespos.net terkait sekitar 5.000 lebih warga terdampak yang mengungsi di luar Kabupaten Flores Timur mengatakan, data pemilih tetap (DPT) Pilkada Serentak tahun 2024 untuk Kecamatan Wulanggitang 11.302 pemilih dan Kecamatan Ile Bura 5.742 pemilih atau total untuk dua kecamatan terdampak tersebut, 17.044 pemilih.
Dia menjelaskan, DPT yang sudah disisir jajaran KPU Flores Timur, yakni Posko Konga 1.005 pemilih, Posko Lewolaga 1.112 pemilih, Posko Bokang 396 pemilih, Posko Kobasoma 521 pemilih, Posko Lewoingu (Eputobi) 786 pemilih, Posko Ile Gerong 224 pemilih dan Posko Desa Watotika Ile 101 pemilih. Total 4.145 pemilih.
Sementara warga pemilih terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura yang mengungsi secara mandiri di rumah-rumah penduduk di wilayah Kabupaten Flores Timur berjumlah 2.267 pemilih.
“Warga pemilih yang mengungsi di posko-posko berjumlah 4.145 pemilih, warga yang mengungsi secara mandiri di rumah-rumah penduduk di wilayah Kabupaten Flores Timur berjumlah 2.267 pemilih,” kata Djentera Betan.
“Total seluruh warga pemilih terdampak Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura sesuai DPT Pilkada Serentak Tahun 2024 yang sudah disisir atau sudah terdata berjumlah 11.269 pemilih,” lanjut Djentera Betan.
Djentera Betan mengatakan, khusus Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura, dua kecamatan terdampak erupsi Gunung Lewotobi Lak-laki, KPU Flores Timur menyiapkan TPS Relokasi dan TPS Tetap.
TPS Relokasi berjumlah 22 dengan perincian 4 TPS di Posko Konga, 4 TPS di Posko Lewolaga, 2 TPS di Posko Bokang, 3 TPS di Posko Kobasoma, 4 TPS di Posko Lewoingu (Eputobi), 2 TPS di Posko Ile Gerong, dan 1 TPS Desa Watotika Ile.
TPS Tetap atau tidak mengungsi 15 dengan perincian, 1 TPS di Desa Nileknoheng, 2 TPS Desa Boru Kedang, 1 TPS Desa Ojan Detun, 1 TPS Desa Hewa, 1 TPS Desa Pantai Oa, 2 TPS Desa Riangbaring, 2 TPS Desa Riangrita, 3 TPS Desa Lewotobi, dan 2 TPS Desa Lewoawang.
“Total warga pemilih terdampak yang tidak mengungsi atau pada 15 TPS Tetap berjumlah 4.857 pemilih,” katanya.
Mengacu pada data Ketua KPU Flores Timur, Antonius Djentera Betan tersebut, maka secara keseluruhan warga pemilih terdampak pada Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura yang sudah terdata berjumlah 11.269 pemilih dari DPT 17.044 pemilih. Artinya, masih terdapat sekitar 5.778 pemilih dalam DPT yang belum disisir atau ditemukan.
“Jumlah yang kami sampaikan ini adalah warga pemilih terdampak yang kami sisir yang mengungsi di posko-posko dan mengungsi secara mandiri di rumah penduduk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur. Di luar Kabupaten Flores Timur seperti mengungsi di Kabupaten Sikka tidak kami sisir dan data karena bukan wilayah kami,” kata Djentera Betan menjawab Florespos.net.
“Dalam data kami sekitar 3.474 warga pemilih terdampak yang mengungsi di luar Kabupaten Flores Timur seperti di Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kupang dan merantau ke Kalimantan,” tambah Djentera Betan.
Lebih lanjut kata Djentera Betan, tidak ada peraturan KPU dan kewenangan yang mengharuskan KPU Flores Timur melakukan penyisiran di luar Kabupaten Flores Timur.
Apalagi KPU Flores Timur menfasilitasi dan memobilitas atau mengevakuasi warga pemilih yang mengungsi di kabupaten lain atau di luar Kabupaten Flores Timur.
Djentera Betan mengaku dalam berbagai rapat koordinasi, pihaknya sudah menyampaikan kepada Pemerintah Daerah Flores Timur terkait ada warga pemilih terdampak yang mengungsi mandiri di luar Kabupaten Flores Timur seperti Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kupang, bahkan Provinsi Kalimantan.
“Pada intinya kami sudah sampaikan ke Pemda terkait pemilih terdampak yang mengungsi di luar Flores Timur. Tapi sampai sekarang masih ada warga pemilih terdampak yang mengungsi di luar Flores Timur dan belum ada langkah konkrit dari Pemda. Tidak ada aturan kami fasilitasi dan kami juga tidak punya kewenangan untuk evakuasi atau mobilisasi yang ada di luar daerah ke TPS saat hari pencoblosan,” tandasnya.
Meski demikian, Djentera Betan mengimbau seluruh warga Kabupaten Flores Timur yang terdata sebagai pemilih tetap (DPT) untuk menggunakan hak politiknya pada Rabu 27 November 2024 di TPS yang telah ditentukan.
Ia juga mengimbau warga pemilih terdampak Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura yang terdata dalam pemilih tetap (DPT) yang mengungsi di luar Flores Timur seperti di Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kupang dan lainnya untuk menggunakan hak politiknya pada setiap TPS yang telah disediakan baik di posko-posko terpusat maupun TPS Tetap atau pada TPS dalam wilayah Kabupaten Flores Timur pada Rabu 27 November 2024.
“Warga pemilih terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terutama yang mengungsi di luar Flores Timur, kami mengimbau untuk datang di setiap TPS yang telah disediakan di posko-posko dan TPS tetap pada Rabu 27 November 2024,” harap Djentera Betan.
Pantauan Florespos.net, Minggu (24/11/2024) siang, ribuan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak Senin (4/11/2024) hingga saat ini, masih mengungsi di 6 posko terpusat yang disediakan pemerintah dan rumah-rumah penduduk baik di wilayah Kabupaten Flores Timur maupun Kabupaten Sikka serta kabupaten lain.
Berdasarkan data Penanganan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang diperoleh Florespos.net, hingga Minggu (24/11/2024) malam, warga terdampak yang mengungsi baik di posko terpusat maupun mengungsi mandiri di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka berjumlah 13.142 jiwa. Di Kabupaten Sikka saja, terdata berjumlah 3.472 jiwa yang sudah tentu di dalamnya, ada sekitar 1.000 sampai 2.000 pemilih. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Wall Abulat