LARANTUKA, FLORESPOS.net-Gunung Lewotobi Laki-laki berada di antara Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meletus sejak Minggu (3/11/2024) malam hingga Sabtu (9/11/2024).
Aktivitas kegempaan vulkanik terus meningkat dari hari ke hari ditandai dengan erupsi berulang kali memaksa ribuan warga yang berdomisili di sekitar Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura mengungsi ke tempat aman.
Berdasarkan data yang diterima Florespos.net dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur Heronimus Lamawuran, Sabtu (9/11/2024) pagi, warga yang mengungsi terus bertambah dan kini mencapai 10.770 jiwa. Mereka tersebar di wilayah Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.
Di antara 10.770 jiwa tersebut terdapat 54 bayi dan 434 balita atau 489 orang bayi-balita. Selain itu didalamnya juga terdapat 50 orang ibu hamil (Bumil), 110 orang ibu menyusui (Busui), 872 orang lanjut usia (Lansia) dan 20 orang penyandang disabilitas.
Warga terdampak yang mengungsi dalam dua hari terakhir ini cukup meningkat seiring meningkatnya aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Sampai Jumat malam, warga yang mengungsi mencapai 10.770 jiwa. Mereka tersebar di posko-posko dan rumah penduduk di wilayah Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka,” kata Heri Lamawuran, Sabtu pagi.
Heri Lamawuran menyebutkan, warga yang mengungsi di tiga posko terpusat dan rumah penduduk pada di Kecamatan Titehena berjumlah 5.522 jiwa atau 1.151 kepala keluarga dengan rincian 1.929 laki-laki 1.921 perempuan. Di dalamnya terdapat 19 bayi, 184 balita, 16 Bumil, 27 Busui, 241 Lansia dan 11 orang disabilitas.
Di Kecamatan Wulanggitang tersebar pada 6 desa seluruhnya berjumlah 1.255 jiwa atau 319 kepala keluarga terdiri dari 605 laki-laki dan 650 perempuan. Di dalamnya terdapat 5 bayi, 31 Balita dan 120 orang Lansia.
Kecamatan Ile Bura tersebar pada 3 desa di rumah penduduk berjumlah 25 jiwa atau 1 kepala keluarga terdiri dari 11 laki dan 14 perempuan. Di dalamnya, 2 balita dan 1 Lansia.
Kecamatan Demon Pagong pada 6 desa di rumah penduduk berjumlah 193 jiwa atau 7 kepala keluarga terdiri dari 94 laki-laki dan 99 perempuan. Di dalamnya 2 bayi, 1 balita, dan 2 orang Lansia 2.
Kecamatan Larantuka pada 12 kelurahan dan 1 desa di rumah penduduk berjumlah 215 jiwa atau 36 kepala keluarga terdiri dari 102 laki- laki dan 113 perempuan 113. Di dalamnya, 5 bayi, 14 balita, 2 Bumil, 38 Lansia, dan 2 orang disabilitas.
Kecamatan Ile mandiri dan Lewolema tersebar pada rumah penduduk di 3 desa berjumlah 43 jiwa atau 12 kepala keluarga terdiri dari 20 laki-laki dan 23 perempuan. Di dalamnya 1 bayi, 3 balita dan 6 Lansia.
Tiga desa pada tiga kecamatan di Pulau Adonara juga di rumah penduduk berjumlah 12 jiwa atau 3 kepala keluarga terdiri dari 7 laki- laki 7, 5 perempuan. Di dalamnya, 4 balita dan 1 Lansia.
Sedangkan pada 9 desa dan Kota Maumere, Kabupaten Sikka berjumlah 3.502 jiwa atau 925 kepala keluarga terdiri dari 1.636 laki-laki dan 1.876 perempuan. Di dalamnya 42 bayi, 196 balita, 32 Bumil, 86 Busui, 463 Lansia, dan 7 disabilitas.
“Kami akan selalu mengupdate data warga yang mengungsi,” kata Heri Lamawuran.
Sementara Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Sabtu melaporkan dari pukul 00.00 sampai pukul 09.38 WITA sudah tiga kali erupsi dengan tinggi kolom abu 700 meter sampai 9000 meter di atas puncak gunung. *
Penulis : Wentho Eliando
Editor : Anton Harus