Wule Badu Watodiri-Lembata, Pasar Tradisional Hasil Laut dan Pangan Lokal Satu Harga

- Jurnalis

Selasa, 22 Oktober 2024 - 09:49 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana di Pasar Tradisional Wule Badu Desa Watodiri, Sabtu (19/10/2024). Foto: Wentho Eliando

Suasana di Pasar Tradisional Wule Badu Desa Watodiri, Sabtu (19/10/2024). Foto: Wentho Eliando

LEWOLEBA, FLORESPOS.net-Pemerintah dan masyarakat Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi melaunching beroperasinya Pasar Tradisional Wule Badu.

Pasar Tradisional Wule Badu yang lokasinya persis berdampingan dengan Kantor Desa Watodiri yang dilaunching langsung oleh Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Tapobali, mempunyai keunikan tersendiri.

Dimana para penjual dalam hal ini masyarakat Desa Watodiri dan para pembeli bertransaksi jual-beli barang hanya dalam satu harga yang disepakati pada setiap hari pasar.

“Mewakili masyarakat, saya menyampaikan terima kasih kepada Penjabat Bupati, para kepala dinas, dan semua kita yang berkunjung di Desa Watodiri sekaligus ikut dalam peresmian Pasar Tradisional Wule Badu. Kunjungan ini juga dalam satu rangkaian Festival Lamaholot tahun 2024,” kata Robertus Sayang Ama, Kepala Desa Watodiri saat launching Pasar Tradisional Wule Badu, Sabtu (19/10/2024).

Launching Pasar Tradisional Wule Badu di Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape merupakan satu rangkaian iven Festival Lamaholot Tahun 2024 yang digelar Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lembata.

Festival Lamaholot Tahun 2024 yang melibatkan tiga kabupaten rumpun Lamaholot, yakni Lembata, Flores Timur dan Alor dalam kemasan Kharisma Even Nusantara (KEN) ini berlangsung selama empat hari, 16-19 Oktober 2024 yang dipusatkan di Eks Harnus Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata.

Baca Juga :  Deputi Perkoperasian Kemenkop RI Disambut Tarian Ta'an Tou Lembata di HUT Obor Mas
Penjabat Bupati Lembata Paskalis Tapobali Memukul Gong Melaunching Pasar Tradisional Wule Badu di Desa Watodiri, Sabtu (19/10/2024). Foto: Wentho Eliando

Sayang Ama pada kesempatan itu juga menggambarkan sedikit mengenai kondisi topografis, geografis dan masyarakatnya. Desa Watodiri di Kecamatan Ile Ape, kata dia, kering kerontang tetapi sangat romantis.

“Kondisi kami kering kerontang, tapi sangat romantis. Kami punya kekayaan alam baik di darat maupun di laut. Di antaranya, ada Tradisi Muro Badu atau buka pantai larangan dan kini kami punya pasar tradisional yang dilaunching ini dan masih banyak lagi,” katanya.

Sayang Ama mengatakan, Pasar Tradisional Wule Badu beroperasi pada setiap hari Jumat dan hari Minggu dalam satu pekan. Pada setiap hari pasar, masyarakat akan menjual semua hasil laut dan hasil pangan lokal serta lainnya.

“Kalau mau makan hasil laut, datanglah di Pasar Wule Badu. Juga makan hasil pertanian pangan lokal, datanglah ke Pasar Wule Badu. Pasar ini beroperasi setiap Jumat dan Minggu,” ajak Kades Sayang Ama.

Baca Juga :  Ceker Ayam, Kandungan Nutrisi dan Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Suasana di Pasar Tradisional Wule Badu Desa Watodiri, Sabtu (19/10/2024). Foto: Wentho Eliando

Penjabat Bupati Lembata Paskalis Tapobali pada kesempatan melaunching mengapresiasi Desa Watodiri yang melakukan terobosan dengan menghadirkan Pasar Wule Badu.

Kehadiran pasar ini sungguh diharapkan dapat membantu menggerakkan perekonomian masyarakat Desa Watodiri.

“Kita apresiasi Pemerintah Desa Watodiri yang menghadirkan Pasar Wule Badu. Tadi kita buka Badu, tanam mangrove, terumbu karang, dan kini launching pasar. Ada nilai lebih di sini, isu lingkungan dan kemanusiaan. Ada dampak ekonomi berkelanjutan. Pemdes dan masyarakat mengarah ke tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Paskalis Tapobali.

Paskalis Tapobali juga mengajak seluruh masyarakat, Pemdes dan Pemerintah Kecamatan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan agar dapat terus berkelanjutan.

Suasana di Pasar Tradisional Wule Badu Desa Watodiri, Sabtu (19/10/2024). Foto: Wentho Eliando

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk datang menikmati segala jenis makanan laut di Pasar Wule Badu pada hari pasar. “Kalau mau yang berbasis laut, datanglah ke Pasar Wule Badu,” ajak Paskalis Tapobali.

Disaksikan Florespos.net, Sabtu (19/10/2024), saat kegiatan launching, para penjabat kabupaten dan pengunjung yang hadir disuguhi makanan tradisional hasil laut dan pangan lokal.

Saat itu, masyarakat setempat juga membuka lapak-lapak jualan. Para pejabat dan pengunjung membeli makanan hasil laut dan pangan lokal untuk dibawah pulang. Hari itu, semua makanan hasil laut dan pangan lokal dijual satu harga, Rp 10.000. *

Penulis : Wentho Eliando

Editor : Anton Harus

Berita Terkait

Tim SAR Gabungan Telah Mengevakuasi Jenazah Korban Letusan Lewotobi Laki-laki, 1 Orang Kritis
Gunung Lewotobi Meletus Dahsyat, 5 Korban Dimakamkan Satu Liang Lahat, Puluhan Rumah Rusak Berat
Flores United Kalah Tipis dari Juara Bertahan, Ferdi: Dewi Fortuna Belum Berpihak
44 Kelompok Tani di Ngada Dapat Bantuan Alsintan
Utusan Keluarga Suster Nikolin Bertolak Ke Kewapante 
Dinas PPO Manggarai Timur Gelar Workshop Literasi Jenjang SMP
Soeratin Cup Kupang Tanpa Penonton, Pertandingan Digelar Pagi Hari
Hasil Drawing Soeratin Cup NTT, Flores United FC Langsung Tantang Juara Bertahan di Partai Pembuka
Berita ini 114 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 4 November 2024 - 22:20 WITA

Tim SAR Gabungan Telah Mengevakuasi Jenazah Korban Letusan Lewotobi Laki-laki, 1 Orang Kritis

Senin, 4 November 2024 - 21:58 WITA

Gunung Lewotobi Meletus Dahsyat, 5 Korban Dimakamkan Satu Liang Lahat, Puluhan Rumah Rusak Berat

Senin, 4 November 2024 - 21:41 WITA

Flores United Kalah Tipis dari Juara Bertahan, Ferdi: Dewi Fortuna Belum Berpihak

Senin, 4 November 2024 - 20:12 WITA

44 Kelompok Tani di Ngada Dapat Bantuan Alsintan

Senin, 4 November 2024 - 17:26 WITA

Utusan Keluarga Suster Nikolin Bertolak Ke Kewapante 

Berita Terbaru

Penyerahan bantuan Alsitan di Kabupaten Ngada, Senin (4/11/2024).

Nusa Bunga

44 Kelompok Tani di Ngada Dapat Bantuan Alsintan

Senin, 4 Nov 2024 - 20:12 WITA

Suster Nikolin Katharina Pajo,SSpS (Almarhumah)

Nusa Bunga

Utusan Keluarga Suster Nikolin Bertolak Ke Kewapante 

Senin, 4 Nov 2024 - 17:26 WITA